icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hot Sugar Daddy

Bab 7 Lukisan Telanjang

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 23/07/2022

Am

puluh ri

g sempat terasa melegakan sebelum Logan sukses menyedot dan mencekiknya dari

ah mantra yang ditujukan untuk merasuki alam bawah sadar dan menghipnotisk

ya tidak mur

in memanggilnya si tua bangka berengsek yang—well, sialnya, dia tampan sek

nyewakan pengacara yang hebat dan membeba

ngainya, memandangiku dengan sorot mata geli, se

akan bermuara. Pria itu penipu ulung, pemeras yang sangat licik, dan aku telah masuk ke dalam perangk

erdaya hanya gara-gara aku tidak punya uang dua puluh ribu dolar di rekeningku, tidak punya cukup kuasa untuk mela

tidak bermain dengan adil, pria yang ada di hadapanmu ini bermain untuk menang. Kita memang setuju tidur bersama dan men

dan itu memaksaku mundur dari area nakas untuk bersandar ke dinding. Mencengkeram erat sisa kendal

itu ke suatu tempat yang jauh lebih tinggi, dan menindasku untuk dua puluh ribu dolar. Sihir abrakadabra juga tid

au memiliki uang sebesar itu sepanjang hidupku, kami serba pas-pasan, dan aku bahkan berkesempatan pergi k

an dua hal yang tidak diizinkan

uk tiada selepas fajar turun membelah langit malam. Mungkin aku yang salah sebab aku justru bergantung pada seutas tali yang semula kupikir a

burkan api untuk menghancurkan seisi desa yang damai, dan mengakhiri kisah agung itu dengan epilog kemenangan. Namun, aku sal

i menantang sang keponakan wali kota, orang yang punya sejuta pengaruh setiap kali dia mengibaskan jemarinya, orang yang mampu m

. Dengan berekspektasi, orang-orang akan beran

ri ini,” komentar Logan yang lagi-lagi

tetapi aku janji akan melunasinya sedikit dem

rsih di kantor. Aku harus mencari pekerjaan lain, profesi yang sanggup melonggarkan rantai di leherku,

aya kau tidak akan kabur bers

erutnya. Perutnya yang liat, kencang oleh otot-otot, torso padat yang mengesankan yang terbentuk dengan jadwal olahraga ter

ia. Aku harus menyelesaikan kuliahku,” desisku lewat sela-sela gigi dan

pernah tah

i sesuatu yang akan menjerumuskanku ke dalam bahaya? Di mana otakku? Di mana akal sehatku? Aku terlalu marah pad

aun lama milik ibu tirinya sebelum diizinkan pergi menghadiri pesta dansa sang pangeran. Mengapa aku justru mengiyakan sesu

an secara legal atau memanggil pengacara andalmu unt

orang-orang,” balasnya lagi, seringai itu masih bertahan di

engaburkan rasa gugupku pada nasib buruk yang akan menghadang, menegakkan pos

ka merugi, tetapi aku juga penikmat keindahan. Jadi, menurutmu apa ya

ria itu kemudian meneruskan, “Aku ingin kau menjadi objek pada potret lukisanku, Amand

genakan pakaian dengan

rus tel

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka