icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahi Lelaki Brengsek

Bab 8 Mulai Cemburu

Jumlah Kata:2935    |    Dirilis Pada: 12/04/2022

VIP. Namun, ada hal yang aneh dan berbeda. Dia bukan menggandeng Ayu sebagai partner, tapi Arlita yang terlihat sang

amuan ini. Aku bahagia banget!” ucap Arlita s

Sebab, rumah tangga mereka tidak pernah harmonis dan ia enggan berdebat dengan istrinya. Toh, Ayu juga tidak akan tahu

ngat terkenal di negeri ini. Tarian Rama-Shinta yang akan dibawakan oleh saudara Enggar Prakasa Dierjaningrat dari keraton kesultanan Jogjakarta dan Raden Roro Ayu Rizky Prameswari dari

leh MC. Matanya langsung tertuju ke atas panggung. Dan benar saja, Roro Ayu muncul da

ya kamu bilang, dia nggak pernah keluar rumah? Kenapa bisa ngisi

dengan seorang pria. Hatinya tiba-tiba memanas saat keduanya terlihat sangat mesra. Terlebih, pria duetnya

eka benar-benar menikah, akan menghasilkan bibit keturunan yang bag

. Ia sangat kesal karena Ayu diam-diam masih melakukan tari-tarian

ya Arlita. Ia langsung

gkahkan kakinya m

boleh masuk ke dalam backstage.” Seorang pria

u istriku!” se

a?” tanya pr

gi nari di panggun

nikah?” tanya pria

ya langsung meng

aku-ngaku jadi suaminy

itu dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. “Setahu aku Mbak Roro belu

uat tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga saja. Tidak banyak yang mengetahui t

yum sinis. “Ada aja orang ngaku-ngaku jadi su

ggak percaya!” seru Nanda saat suara alunan musik di panggung

ih ngotot, kami akan laporkan Anda ke pihak ke

bayangan tubuh Ayu bersama Enggar yang baru saja turun dari pan

juga ada di belakang pria itu, kemudian mengalihka

i Mbak Roro. Beneran suaminya?” tanya salah seorang wanita

ak kenal. Mungkin cuma p

. Biar s

pergi ke meja rias. “Mbak, tarian selanjutnya Cendr

sa istirahat, kok. Masih

di kursi yang kosong dan beris

berusaha meminta panitia untuk

l dengan sampeyan? Silakan pergi dari sini!” t

marah di dadanya semakin menjadi-jadi begitu mende

tidak mau mengakui dirimu. Lebih baik, kita nikmati saj

tangan Arlita dan mendoron

an semua orang langsung tertuju pada Nanda

k pergelangan tangan Ayu dan men

berusaha melepaskan diri dari cen

bagai suamimu, hah!?” seru Na

kui aku sebagai istrimu?”

dan kembali menyeret t

dengan kasar seperti ini!” Engga

ngga kami! Orang luar nggak usah

elum menikah,” tutur Enggar

Ayu. “Bilang jujur ke mereka!

ang selalu saja berapi-api dalam menghadapi sesuatu. Ia benar-benar tid

nggak mungkin punya suami yang bad attitude

amiku, Mas!” u

kedua alisnya.

cil sambil menggi

kah, Yu?” tany

berhak bawa istriku pulang!” sahut Nanda sambil menarik

rapi berwarna biru metalic dan Roro Ayu yang terlihat kontras den

asuk ke dalam mobil dan meni

ian lagi. Kamu mau bawa aku

n mobilnya. “Kamu pergi nari nggak izin sam

menghiraukan ucapanku karena sibuk sama

kan selingkuha

ingkuhan? Kamu sudah beristr

an sama Sonny. W

ih aja jalan Arlita. Makan malam, clubing, sarapan bareng dia, makan siang bareng dia. Bahk

nya. “Kamu tahu, aku nggak pernah cinta sama kamu da

. Punya suami brengsek kayak kamu, malapetaka buat aku!” seru

eluar?” s

erakan tangannya. “Nan, mau kamu apa?

pannya karena kostum tari yang dikenakan memang hanya kemben dan jar

iasa menari tradisional sejak aku masih kecil. Pak

ik ujung kemben Ayu dan melihat pahanya yang terbuka.

rlita selalu berpakaian seksi setiap ha

” Ia menahan pening di kepalanya saat bagian inti tubuhnya tiba-tiba berkedut.

. Aku sudah coba jadi istri yang baik buat kamu dan kamu nggak pernah lihat itu. Kalau kamu nggak cinta sama aku, kamu nggak perlu marah-marah. Kita bisa hidup masing-masing dan ti

yang bergerak pergi meninggalkan mobilnya. Ia menghela napa

mbali menuju ke backstage

arah?” tanya Enggar saat m

kan,” jawab Ayu sambil melepas aksesoris

ah sama orang itu? Bukanny

g, Mas. Nggak ena

di atas sana!” ajak Enggar sambil menunjuk roofto

hun kota dan ulang tahun negara dan ia harus bertanggung jawab. Baginya, menari tradisional adalah bagian dari hobby untuk melepas penat setela

*

h berdiri di rooftop gedung yang mengarah ke panggung. Waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam

dengan kedua telapak tangannya. Melawan dingin malam yan

akan mendengarkan

kalau aku bertunangan dengan Dokter Sonny. Pasti akan menjadi pertanyaan besa

. “Banyak orang yang mengalami kasus seperti ini. M

ai dia sejak pertama masuk SMA. Hingga kami bertunangan, Sonny tetaplah sosok pria baik, penyayang dan

*

i yang nggak pernah sayang sama aku, cuek dan selalu memperlakukan aku dengan kasar. Dia juga lebih mencintai wanita lain daripada

an. Kalau memang dia jodohmu, kamu harus sabar. Mungkin, inilah ujian hidu

rlarut dalam kesedihan, Mas. Aku lagi hamil muda. Kata dokter, ibu hami

ujian seberat apa pun. Setiap orang punya ujian hidup yang berbeda. Terkadang terlihat mengagumkan di depan

ggar. “Nggak papa, Mas.

a. “Gimana kabar Bunda Rindu? Sudah

ai

k datang ke sini?”

Tapi aku tidak tah

, perasaan kamu bisa lebih

at semuanya baik-baik saja dan kami hidup bahagia. Aku nggak pernah bermimpi punya suami pengu

ai pengusaha yang banyak uang. Kamu bisa mendapatkannya dengan mu

. “Baiklah. Aku akan berusaha untu

antu menjaga dan melindungimu. Kamu lagi hamil, sebaiknya kita pulang saja! A

dak akan bisa menari setelah ini. Sepertinya, ini adalah hari terakhir aku menari. Setelah mela

kan undang semua anak di sangga

tempatnya. Kira-kira, anak

engan mereka. Kalau anakmu sudah besar, a

seperti Sonny yang membebaskan aku untuk bergerak

akan merindukan saat-saat menari bersamamu. Sudah bertahun-tahun,

un dari gedung tersebut dan menuju ke parkiran. Matanya l

masih nunggu aku pulang.

na?” tan

yarat kepalanya. “Aku nggak mau menambah ke

“Baiklah. Kalau ada apa-apa, jan

elangkah menghampiri mobil Nanda. Ia mengintip ke dalam

tok ..

l Nanda beberapa kali h

r pintu mobilnya diketuk. Ia menoleh ke luar jendel

sejenak dan membuka kaca

n aku? Arlita mana?

awab Nanda ketu

nda. Ia tidak menyangka jika suaminya itu mau menungguny

tuk, biar aku yang ba

start engine dan menjalankan mobilnya perlahan

gi ke tempat ini? Kamu masih n

u tidak akan mengganggu rutinitasku meski kita sudah menikah. Aku sudah menuruti keinginanmu

ih nyaman melihat ayu seperti itu. Melihat istrinya berpakaian seksi, membuat kepal

embosankan. Setelah perutku membesar dan melahirkan, aku tidak akan bisa melakukan hal seperti ini

. “Sorry ...! Aku nggak bermaksud

memutuskan untuk berhenti dari dunia seni ka

as sambil menatap

engge

nda. Ia langsung menghentikan mobilnya di

iga bulan menikah, ini pertama kalinya Nanda mengajaknya makan bersama. Meski berad

hat!” pinta Nanda saat makanan yang me

il tersenyum manis.

h! Aku melakukannya demi a

tetap menginginkan diperlakukan sebagai seorang istri. Sebab, pernikahan mereka adalah pernikahan sungguhan dan sah secara hukum. Mereka juga t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pesta Malapetaka2 Bab 2 Bayi yang Tak Diinginkan3 Bab 3 Pukulan untuk Ayah4 Bab 4 Tak Ingin Berdamai5 Bab 5 Menolak Pernikahan Kontrak6 Bab 6 Hari Pertama Jadi Mantu7 Bab 7 Takut Kehilangan8 Bab 8 Mulai Cemburu9 Bab 9 Membangun Hubungan10 Bab 10 Nyaman Bersama Mantan11 Bab 11 Menepis Benalu12 Bab 12 Tak Bisa Berkutik13 Bab 13 Pembalasan dari Roro Ayu14 Bab 14 Istri Berbahaya15 Bab 15 Pilih Menantu16 Bab 16 Masih Saja Cemburu17 Bab 17 Kerja Keras untuk Cinta18 Bab 18 Pura-Pura Cinta19 Bab 19 Tak Mau Melepaskan Dia20 Bab 20 Bolehkah Aku Benci Anak Ini 21 Bab 21 Kemarahan Mr. Rocky22 Bab 22 Terancam Direbut Galaxy23 Bab 23 Firasat24 Bab 24 Murka25 Bab 25 Awal Penderitaan Nanda26 Bab 26 Can't Love, But I Need Him27 Bab 27 Tak Percaya28 Bab 28 Aku Butuh Kamu29 Bab 29 Bantuan Keluarga Hadikusuma30 Bab 30 The Power of Nyonya Ye31 Bab 31 Nasihat Nyonya Ye32 Bab 32 Dihantui Kenangan Masa Lalu33 Bab 33 Nanda Cemburu34 Bab 34 Aku Butuh Kalian35 Bab 35 Pukulan Terbesar36 Bab 36 Dipisahkan37 Bab 37 Hukuman untuk Nanda38 Bab 38 Bangkit dari Rasa Sakit39 Bab 39 I am Savage and I Change40 Bab 40 Find You, Love41 Bab 41 Usaha Nanda42 Bab 42 Sama-Sama Menderita43 Bab 43 Harapan Besar yang Sirna44 Bab 44 Saran dari Sahabat45 Bab 45 Ciuman Hangat46 Bab 46 Back to Our47 Bab 47 London Eye Destiny48 Bab 48 Back to Indonesia49 Bab 49 Penebusan Dosa50 Bab 50 Menyamar Jadi Pelayan51 Bab 51 Trik Menyelamatkan Ayu52 Bab 52 Hukuman Pertama untuk Ayu53 Bab 53 Cemburu yang Indah54 Bab 54 Menghangatkanmu55 Bab 55 Sick for Love56 Bab 56 Enggan Melepasmu57 Bab 57 Tidak Direstui58 Bab 58 Perseteruan Nanda dan Papa Andre59 Bab 59 Terlunta-Lunta60 Bab 60 Susah Cari Kerja61 Bab 61 Bantuan dari Karina62 Bab 62 Salah Paham63 Bab 63 Jarak dan Waktu yang Merenggang64 Bab 64 Kecewa Lagi