icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Sang Petualang Ranjang

Bab 2 Tak Cukup

Jumlah Kata:1039    |    Dirilis Pada: 12/12/2021

itu berucap dengan tegas. Beberapa kali dia mengisap rokok dan mengembuskan as

ngar hal itu. Dia meletakkan kedua tangan pada meja untuk menopang dagu. Sen

rdua dalam semalam? Kalau begitu, apa pelacur harus menikahi semua l

g mengeras cukup menyiratkan rasa kesal d

ang sudah kamu telantarkan karena mereka lebih berhak untuk itu.” Himeka mengeluarka

ulitnya yang berwarna kuning langsat. Terlebih saat Himeka mengangkat kedua tangan untuk me

ang yang benar-benar bodoh pun pasti tahu kalau dia sedang mabuk!” keluhnya lagi, t

k henti-henti dia mengumpat tanpa memedulikan t

bersama?” Himeka lagi-lagi menggeleng, mengusir bayang menjij

sepeda motor melambat d

pemuda yang segera dikenali Himek

bali menarik gas dengan kecepatan sedang. Jalanan sore ini cukup ramai karena bertepatan saat oran

u?” kekeh pemuda yang diam-diam me

dah beristri dan punya satu anak,” keluh Himeka yang merapatkan dudu

dengarnya. “Pasti kamu sembarangan ti

lalu menolakku?” sindir Himeka telak. Pandangannya balas tertuju pada pe

ah takut menghamiliku karena tak berpengalam

igenggamnya tangan Himeka kemudian menjawab, “t

kali-kali menelan ludahnya sendiri saat meresapi hangat

ih membenamkan wajahnya. Hangat dari embusan napas yang sampai pada leh

ecil di bagian utara, Rahman terus melajukan sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Himeka

hanya ada rumput ilalang setinggi pinggang orang dewasa. Setelah mengamati, Rahman melihat jalan ke

rerumputan. Kemudian berhenti di bawah pohon besar yang mana hanya ada sedikit

itar mereka yang benar-benar sepi. Rerumputan tinggi menjadi ti

desah Rahman menarik tangan Hime

untuk memutus jarak di antara mereka. Bibir mereka yang saling bertaut membuat Himeka segera berjinjit dan semakin meleka

an anggur, memabukkan dan menimbulkan candu

an agresif membalas setiap lumatannya. Sesekali, dia membelai k

an sedikit mendorong hingga terbaring pada jok sepeda motor. Himeka sudah mengetahui rencana itu, s

enemukan sebuah kepuasan yang didambakan. Namun, hingga Rahman menyelesaikan dengan lega, Himeka masih belum merasakan tuntas s

keluh Himeka yang mas

nanti,” sahut pemuda yang seg

kalinya. Dia memungut celana dari tanah, mengibas-ngibaskan kemudian memakainya saat Rahman memutar sepe

menurunkan tarikan gas. Sedikit saja dia melaju dengan kecepatan normal, rerum

panggil

berdeham se

tu partner bercinta agar tak ber

eringkali mendengar berbagai cerita dari wanita di belakang

tidur bersama Himeka, bahkan bagaimana cerita-cerit

ia saja takkan cukup memberikan itu kapan pun aku m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka