TEROR ASOKA
ni?” sapa Meliora yang mendekati Asoka s
temu secara tak sengaja dengan sepupu cantiknya di sini. “Aku mau me
Cantik?” tanya Asoka sebelum m
nya seraya menunjuk gerai ge
ya, ten
eraya mengedipkan satu matanya, tambah Me
ata Asoka berbinar de
hampir terwujud sekarang ini juga berk
belakang?” tanya Meliora menunjuk pad
ku akan menga
aku tida
pis. “Aku ingin menyewa ge
percaya ke arah Asoka. Seolah tak percaya
anya Asoka s
ta bantuanku? Kamu bisa
alu banyak membantuku. Aku tid
itu. Kamu tahu, aku suka direpotkan olehmu. Aku gurumu, ingat,” uj
ecil dengan hati yang besar. Aku ingin mengikuti jejakmu, Si
vier Berto pengusaha hotel dan Tanti Ekadanta pengusaha wine lokal dengan kualitas terbaik samp
dak ada waktu yang tepat untuk pe
padamu terlebih dahulu. Aku sudah
nama te
a pemilik g
an untuk kamu berhati-hati. Aku
r abu-abu senada dengan rok pensil sebatas lutut yang dikenakannya. “Selamat siang, m
berdua. Asoka tertegun menatap wanita cantik dan mungil di depannya. Suara itu tak asing dan wa
k canggung balas menatapnya seraya mengulum senyum. Lant
n dari sepupunya itu di pinggangnya. Meliora lantas berjinjit
a memerah malu. Sia
” katanya seraya mengusap dada kanan Asoka. Kemudian ia menambahkan, “Aku perg
p adik saya ini ya, berikan
ra seraya berjalan ke arah mobilnya, melihat raut terkejut pada selebar wajah wanita muda itu.
memakai kacamata mata hitam
ini. Namun kini setelah Meliora pergi, ia harus memutar otak bagaimana harus berinteraksi dengannya. Mereka saat ini bukan sekedar teman lama. Bisa jadi m
k Asoka,”
panjang yang tak sadar d
gan kita jika mau?” Erni tahu, di masa lampau. Asoka
saat menyadari jika Erni paham. Asoka selal
mau tungg
seorang sopir itu menggeleng. “Ambu tadi berpesan unt
bisa terbantahkan karena pria berbadan kekar itu h
n dan tidak terlalu kentara, sehingga Asoka masih memiliki p
hendak kami tunjukkan. Apa mungkin Bapak sudah
ta cantik di depannya ini hanya melakukan tugasnya hanya saja pangg
ja namaku s
n. Saya harus profesional.”
karena selebar wajah Erni sekarang semak
dengan wa
i sedang tidak baik-baik saja, apakah kehidupannya sangat sulit sekarang? Menghilangnya Erni s
man menyergap. Asoka tanpa sadar mengerutkan kening dalam-dalam dan tidak melepaskan pand
ik saja?” tany
amun hal ini tentu tidak terucapkan oleh A
. Mau ke
ginkan ruangan dengan pencahayaan
u kita langsung k
gian mana yang akan dipakai. Asoka lantas undu
Kam
Tante Tanti datang ke
ok
lang. Tadi Asoka juga
Kam
di sini s
h saat ini. “Aku ingin mengajakmu makan siang saat ini. Tapi Ambu baru saja meng
li memucat. “Saya rasa tidak ada lain ka
arusan aku tidak b
enelan gumpalan yang seolah bercokol di tengg
n, makan sia
nya men
mun Erni lantas menghentikan langkah begitu sampai pintu d
instruksi. Dirinya merasa ada sesuatu yang tidak wajar. Sepertinya ia tadi s
ak sama-sam
a di bawah mobil telah di pasang detektor bom yang Bam tahu pasti akan meledak begitu Asoka memasuki
epada Asoka yang mendekat ke arah
anting, tidak mengalami luka yang berarti begitu juga dengan Asoka yang terkejut dan ter
s seraya membekap mulutnya saat merasakan guncangan dan bunyi ledakan yang
g. Maaf,” ratap Ern