icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TEROR ASOKA

Bab 4 Bom Mobil

Jumlah Kata:1376    |    Dirilis Pada: 22/12/2021

ni?” sapa Meliora yang mendekati Asoka s

temu secara tak sengaja dengan sepupu cantiknya di sini. “Aku mau me

Cantik?” tanya Asoka sebelum m

nya seraya menunjuk gerai ge

ya, ten

eraya mengedipkan satu matanya, tambah Me

ata Asoka berbinar de

hampir terwujud sekarang ini juga berk

belakang?” tanya Meliora menunjuk pad

ku akan menga

aku tida

pis. “Aku ingin menyewa ge

percaya ke arah Asoka. Seolah tak percaya

anya Asoka s

ta bantuanku? Kamu bisa

alu banyak membantuku. Aku tid

itu. Kamu tahu, aku suka direpotkan olehmu. Aku gurumu, ingat,” uj

ecil dengan hati yang besar. Aku ingin mengikuti jejakmu, Si

vier Berto pengusaha hotel dan Tanti Ekadanta pengusaha wine lokal dengan kualitas terbaik samp

dak ada waktu yang tepat untuk pe

padamu terlebih dahulu. Aku sudah

nama te

a pemilik g

an untuk kamu berhati-hati. Aku

r abu-abu senada dengan rok pensil sebatas lutut yang dikenakannya. “Selamat siang, m

berdua. Asoka tertegun menatap wanita cantik dan mungil di depannya. Suara itu tak asing dan wa

k canggung balas menatapnya seraya mengulum senyum. Lant

n dari sepupunya itu di pinggangnya. Meliora lantas berjinjit

a memerah malu. Sia

” katanya seraya mengusap dada kanan Asoka. Kemudian ia menambahkan, “Aku perg

p adik saya ini ya, berikan

ra seraya berjalan ke arah mobilnya, melihat raut terkejut pada selebar wajah wanita muda itu.

memakai kacamata mata hitam

ini. Namun kini setelah Meliora pergi, ia harus memutar otak bagaimana harus berinteraksi dengannya. Mereka saat ini bukan sekedar teman lama. Bisa jadi m

k Asoka,”

panjang yang tak sadar d

gan kita jika mau?” Erni tahu, di masa lampau. Asoka

saat menyadari jika Erni paham. Asoka selal

mau tungg

seorang sopir itu menggeleng. “Ambu tadi berpesan unt

bisa terbantahkan karena pria berbadan kekar itu h

n dan tidak terlalu kentara, sehingga Asoka masih memiliki p

hendak kami tunjukkan. Apa mungkin Bapak sudah

ta cantik di depannya ini hanya melakukan tugasnya hanya saja pangg

ja namaku s

n. Saya harus profesional.”

karena selebar wajah Erni sekarang semak

dengan wa

i sedang tidak baik-baik saja, apakah kehidupannya sangat sulit sekarang? Menghilangnya Erni s

man menyergap. Asoka tanpa sadar mengerutkan kening dalam-dalam dan tidak melepaskan pand

ik saja?” tany

amun hal ini tentu tidak terucapkan oleh A

. Mau ke

ginkan ruangan dengan pencahayaan

u kita langsung k

gian mana yang akan dipakai. Asoka lantas undu

Kam

Tante Tanti datang ke

ok

lang. Tadi Asoka juga

Kam

di sini s

h saat ini. “Aku ingin mengajakmu makan siang saat ini. Tapi Ambu baru saja meng

li memucat. “Saya rasa tidak ada lain ka

arusan aku tidak b

enelan gumpalan yang seolah bercokol di tengg

n, makan sia

nya men

mun Erni lantas menghentikan langkah begitu sampai pintu d

instruksi. Dirinya merasa ada sesuatu yang tidak wajar. Sepertinya ia tadi s

ak sama-sam

a di bawah mobil telah di pasang detektor bom yang Bam tahu pasti akan meledak begitu Asoka memasuki

epada Asoka yang mendekat ke arah

anting, tidak mengalami luka yang berarti begitu juga dengan Asoka yang terkejut dan ter

s seraya membekap mulutnya saat merasakan guncangan dan bunyi ledakan yang

g. Maaf,” ratap Ern

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka