icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dua Istri CEO

Bab 4 Gelora Brian

Jumlah Kata:1518    |    Dirilis Pada: 25/11/2021

elah melecehkannya. Dia geram karena tak juga menemukan orang itu. Vi

uar biasa. Sungguh jika dibiarkan maka orang yang melakukan hal itu akan

ena mungkin merasa malu jika kejadian itu diketahui oleh orang lain,

dia melihat sosok yang tadi benar-b

elaki yang terlihat kikuk sambil memegangi topi itu. Lelaki

a jaket kulit itu berusaha menyusulnya.

uh orang lain lagi. Aduh! Moga aja nggak bakalan ketemu lagi. Kalau beneran ketemu, p

Mungkin karena ini hanya jalan kecil, bukan jalan raya. Ditambah sudah masuk jam

adi langsung menoleh sekilas, mer

a sesuatu yang ada di hadapannya. Vio

U

sungkur mencium trotoar. Bagaimana bisa tenaga seorang wanita sekuat i

kebencian. Saat ini dia benar-benar ingin mengumpat

kit, ganti melihat Vio dengan tatapan marah. Sun

di Minimarket. Masih nanya kenapa?!" tuduh Vio. Gadis

a bilang? Lo nggak ada bukti!" tampik si pria. Dia merasa percaya d

saya nggak punya bukti? Bahkan saya bisa memberikan bukt

tetapi dengan sigap, Vio langsung menangkap kepalan tangan pria itu dengan sebelah tangann

erti Vio bisa membuatnya kesakitan. Ternyata tendangan tadi bukanlah ha

ayangkan pukulan dengan tangan yang satunya. Namun, n

ara saat ini juga. Biar nggak ada korban lainnya!" ancam Vio. Dia memiliki traum

t menunduk karena kesakitan. Dia tak mengira jika pria itu aka

anpa ingin babak belur, akhirnya

a, mending kabur saja,' uca

ari!" ter

u yang dipakainya. Si pria mengadu ketika benda s

rasi!" Vio kemba

ini posisi si pria tengkurap dengan Vio terduduk di atasnya. Vio mencoba mengikat tangan

ka berdua dikejutkan oleh suar

sa malas bertemu lagi dengan lelaki yang dia tuduh tadi,

angan si pria ke belakang lantas beralih melihat

m posisi seperti itu sungguh memalukan. Dia sedang berada d

angsung," ledek Brian. Tidak mungkin dia mengatakan jika dirinya kepo dengan apa

olisi. Meski kasusnya harus ditindak lanjut lagi. Vio dapat bernap

gah berada di depan kantor polisi. Vio menunggu taksi s

ini tengah meneguk kopi yang berada dalam bo

. Tapi memang benar, circle pergaulannya yang selalu dengan kalangan atas,

arusnya cepat diberantas, supaya nggak ada korban lainnya." Vio dengan mata abu-abunya

seolah ingin melindungi gadis ini?' Brian menggelengkan kepalanya

am

taksi yang dipanggilnya lewat aplikasi online tadi sudah datang. Brian

ih." Hanya dua kata, tetapi mampu membuat Brian kehilangan logik

a yang terjadi dengan dirinya? "Ada apa

kan Azzura, pasti karena itu. Memikirkan Azzura, senyum di bibir Brian mengembang. Pasti saat ini Azzu

dang pusing mencarinya. Dia sengaja mematikan ponselnya, agar istrinya tak menghubunginya. Bukan karena

tadi? Apa aku sudah menanyakannya?" Brian membelokka

Untuk sesaat Brian sangat jijik dengan dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia memikirkan

la terang, tandanya Azzura masih terbangun. Mun

ruang tengah. Segera lelaki itu berjalan mendekat ke arahnya.

membeli rambutnya dengan lembut. Menyingkirkan ana

i Brian. Azzura sangat pintar merawat badan dan juga wajahnya, serta

akitimu, karena aku takkan pernah sanggup," lirihnya. Dia tak ingin me

menggendongnya ke kamar. Meski rasa marah pada istrinya belum juga reda,

terbuat dari kaca. Begitu lembut dan juga hati-hati. Takut jika dia perlakuan dengan keras maka akan

atapan, sengatan-sengatan itu masih sangatlah terasa. Panggilan merdu Azzura, terdengar sangat

i dia sedang menghukum istrinya. Dia menginginkan Zura malam ini. Zura pun sepertinya memikirkan hal

bundarey_

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Permintaan Aneh2 Bab 2 Tuduhan3 Bab 3 Hasil4 Bab 4 Gelora Brian5 Bab 5 Perkelahian6 Bab 6 Perkenalan Vio dan Azzura7 Bab 7 Terpana8 Bab 8 Khawatir9 Bab 9 Kegugupan Brian10 Bab 10 Ke Mana 11 Bab 11 Pertengkaran Lagi 12 Bab 12 Pertolongan Azzura13 Bab 13 Tak Sadar14 Bab 14 Kejutan15 Bab 15 Pernikahan Kedua16 Bab 16 Ternyata Sakit17 Bab 17 Perlakuan Brian18 Bab 18 Kyra19 Bab 19 Brian Kabur20 Bab 20 Kebencian Brian21 Bab 21 Tuduhan Keji22 Bab 22 Senangkan Hatinya23 Bab 23 Bertemu dengan Adrian24 Bab 24 Kecemburuan25 Bab 25 Musibah26 Bab 26 Azzura Menghilang27 Bab 27 Mencurigakan28 Bab 28 Hanya Kemarahan29 Bab 29 Mencicipi Madu30 Bab 30 Kamu Masih Perawan!31 Bab 31 Rasa Sakit Vio32 Bab 32 Pencegatan33 Bab 33 Sebuah Tusukan34 Bab 34 Sebuah Pemikiran35 Bab 35 Perhatian Brian36 Bab 36 Kejutan untuk Amalia37 Bab 37 Tuduhan Keji38 Bab 38 Mencari Kyra39 Bab 39 Penyelamatan40 Bab 40 Ketulusan Vio41 Bab 41 Aku Menginginkanmu Malam Ini42 Bab 42 Mereguk Manisnya Madu43 Bab 43 Tergila-gila44 Bab 44 Mama di Mana45 Bab 45 Kepulangan Azzura46 Bab 46 Membagi Hati47 Bab 47 Kangen48 Bab 48 Bercak Merah49 Bab 49 Kamu Juga Suka50 Bab 50 Ketahuan Azzura51 Bab 51 Wanita Berhati Malaikat 52 Bab 52 Derita Kaum Tak Beruang53 Bab 53 Kesedihan Azzura54 Bab 54 Menuntaskan Kerinduan55 Bab 55 Kecurigaan Azzura 56 Bab 56 Saling Menerima 57 Bab 57 Sakit Hati Azzura 58 Bab 58 Penyesalan 59 Bab 59 Kamu Milikku Malam Ini60 Bab 60 Berita Buruk61 Bab 61 Kebingungan Brian62 Bab 62 Siapa Gadis Itu 63 Bab 63 Salah Paham64 Bab 64 Terus Menjauh65 Bab 65 Penyakit Azzura66 Bab 66 Semakin Salah Paham67 Bab 67 Rapunzel di Atas Menara68 Bab 68 Amarah Brian69 Bab 69 Perselisihan70 Bab 70 Masih Kalah71 Bab 71 Opa Jahat!72 Bab 72 Siapa Dia 73 Bab 73 Trauma Sarah74 Bab 74 Perseteruan Brian-Wijaya75 Bab 75 Kemarahan Vio76 Bab 76 Mark dan Kyra77 Bab 77 Adrian dan Azzura78 Bab 78 Pertukaran79 Bab 79 Kehancuran Mark80 Bab 80 Kenyataan Pahit81 Bab 81 Skizofrenia82 Bab 82 Kenyataan Menyakitkan83 Bab 83 Tragedi di Yayasan84 Bab 84 Duka85 Bab 85 Balasan