icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Intuition

Bab 5 Putusan pengadilan

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 09/11/2021

Perawat muda itu, berusaha menenangkan Hanna, tapi gadis kecil itu semakin gelisah. Dia m

Jeni meminta, agar orang-orang yang hadir di rua

gkan Hanna, tapi gadis itu semakin tak terkendali. Dia mengamuk dan berlarian di sekitar rua

uhuuhuu.” Dia menangis dengan kencang

orang tuamu.” Serunya, berusaha m

alau kau ada di rumah kami waktu itu!” seru Hanna kembali, membuat semua mata memandang k

na, dan melepaskan kaki Antonio. Jeni pun berjongk

nja, apa kau mau ikut? Kau bilang ing

ngnya. Kembali melihat suster Jeni, lalu sekelilingnya. Begitu berkali-kali yang dilakukannya, lalu, tak

Hanna. Hanna terus saja memberontak. Dia menggigit pergelangan tangan s

gap menangkap gadis itu. Dengan cepat, Dokter David memberikan suntikan penenang

bertanya kepada jaksa penuntut, setelah terl

g mulia!” jawab jaks

lam persidangan ini, maka, saya mengistirahatkan sidang selama

eluar dari ruangan sidang, men

*

dar-mandir dengan satu tangan di pinggang, sementara jari telunjuk tangan satu

n pusing melihatmu” s

erti itu! Mereka mempermainkan hukum

na. Tampaknya gadis Itu mulai depresi!” Smith

itu?” bisiknya lirih, dan dibalas anggu

ng yang terkait dalam persidangan itu. Hakim ketua masuk dan memb

dan mengalami gangguan mental, menurut laporan yang kami terima dari Dr. David, yang menanganinya. Maka, pengadilan memutuskan, menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara, dan terdakwa, akan tetap menjalani terapi dengan Dr. David sampai kondisi me

enenang. Jeni melepas Hanna dengan berat, begitu juga Dr. David dan Smith. Gadis ke

da jauh dari pusat kota. Jangan kalian bayangkan akan melihat keramaian atau aktivitas seperti

unan, ada sebuah pamflet besar bertuliskan fungsi bangunan besar dan beberapa b

akkannya diatas kursi roda, untuk memudahkan mereka memindahkan gadis yang masih dalam pengaruh obat pene

untuk membuka mata, perlahan gadis Itu memperhatikan sekelil

at jendela. Sebuah lemari kecil di samping pintu, dan sebuah kursi. Mata

an berasumsi kalau dia ada di penjara. Hanna menghela

Tok

seorang wanita paruh baya, memakai seragam khas s

verside. Semoga kau tidak berulah disini.” Wan

p baik, begitu juga sebaliknya, Hanna! Apa kau mengerti, Nak?” Helen, wanita itu walaupu

a peraturan yang harus di taati di sana. Dia juga memberikan brosur dan formulir kepada Hanna, lalu m

r, “Mom, papa! Hanna sekarang sendirian. Hanna tidak punya siapa-siapa lagi. Tapi Hanna akan berjuang, Mom, Pa!” bisiknya p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka