icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Husband Ex-GIGOLO

Bab 2 Gigolo Naik Panggung

Jumlah Kata:2362    |    Dirilis Pada: 11/01/2024

panggung dengan cahaya kemerahan. Kedua matanya sedari tadi terjerat pa

sambil memegang mic. Wajah maskulin selaras dengan gema bariton yang mencuri telinga seluruh pe

di kepala semua yan

senyuman kelewat manis yang dalam sekejap melumpuhkan hatinya. Saraswati yakin bukan sekadar

kerja di Jumat malam, ia hanya berniat melepas penat dengan sepiring pasta dan segelas bir di atas meja. Siapa sangka, di bar

rnya tidak begit

a kolega bisnisnya. Namun suara dalam dan berat penyanyi dengan penampilan unggul di

menyatu dengan

apa saja yang dilakukan terlihat bagus-bagus saja. Mungkin juga karena lelak

dibawakan. Lelaki itu dan personil band lainnya turun dari panggung

ai senyuman yang membuat jantung

ki jangkung yang sudah

a sendirian.” Saraswati tidak

sambil bersiap menarik kursi di hadapan

lah

njur mencuri puja- pujinya itu tersenyum mal

perkenalkan diri tanpa mengulurkan tangan.

lekat-lekat wajah

kamu?” Fadly bertanya

ngenakan kaos dan celana jeans, yang dipadu dengan jaket merah. Tetapi entah mengapa bisa terlihat

alam ini ia masih mengenakan pakaian kantoran

ki selama ini ia lebih sering dipanggil Saras. Tetapi entah mengapa

Jakarta?” Fadly be

. Ka

len.” Fadly lagi-lagi mem

sambil diam-diam memuji dalam ha

? Kalau Saras mau. Saya sud

t yang kelewat manis ini? Fadly seperti diproduksi dari p

ebani oleh harapan pada pesona yang sulit dimentahkan oleh perempuan mana pun. Terlebih sepasang mata elang

s. ,” puji Saras

a Fadly dengan k

p. Sebaliknya, Fadly tidak sedetik pun terlihat salah tingkah. Fa

ti hanya mampu menj

annya. Ada sesuatu di sana, seperti percikan yang mengisyaratkan ketertarikan. Jadi a

an candaan karena sepertinya sudah akrab, lalu memesan minuman beralkohol. Dari jeni

ly sambil mengeluarkan sekotak rokok dan korek api.

epan wanita. Percaya diri bersikap apa adanya. Sedikit memimpin. Lelaki yang

Saraswati me

ibir seksi menghembusk

gat lelaki. Wajah, sikap, suara, intonasi, bahkan tatapan, juga se

Saraswati menunduk malu demi menye

mau?” Fadly menatap

eski tadi ia sudah menghabiskan bir dengan kadar alkohol yang rendah. Saraswati pikir tidak ada salahnya sesekali

sibuk apa?” Saraswati t

t. Selain hari itu, di tempat lain.

... kamu

n,” rala

perti kenalannya yang lain. Melihat Fadly yang tampil dengan rambut semi gondrong, sepertinya lelaki itu memang

api jadinya keterusan di sini.” Fadly menebak

iata

k piringnya yang telah kosong juga g

tahuan. Memang nyatanya keberadaan Fadly y

ulang kerja. Fadly juga bercerita mengenai pekerjaannya sebagai pengamen yang kerap manggung dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu Fadly m

y menambah pesanan minuman, dan

saling tertaut di atas meja. Mereka menertawakan banyak hal. Di depan kasir Fa

saat lelaki itu mengelua

ngan Fadly . Ia melihat deretan kartu di dompet Fadly . Meski sedikit mabuk, kedu

i sekali lagi melirik wajah Fadly yang me

pengusaha kartu kredit platinum hanya bisa diberikan kepada nasabah yang berpenghasilan minimal seratus juta per bulan. Tentu saja fasilitas yang diberikan sungguh setara dengan gaya hidup nasaba

alan sempoyongan di samping lelaki itu, yang d

tap hotel di s

hanya ingin segera berdua-duaan di dalam kamar dengan Fadly . Seolah sudah saling

ly mampu membuatnya terseret dalam arus pesona. Sudah lama Saraswati tidak merasakan hal seperti ini dan malam ini Saraswati ha

aat di dalam kamar dengan pencahayaan remang, ke

yang sudah lama kering berdenyut berkali-kali. Cara lelaki itu melakukan

lam sekejap hatinya merasa nyaman, karena Fadly membuatnya ya

lebih lama lagi saat sudah berada di puncak gairah. Namun Fadly

itu tidak ada yang tidak jantan. Ia dilecut gairah saat melihat kulit langsat Fadly

mbuat tubuhnya berguncang. Napas Fadly bau alkohol, begitu juga napa

rasa itu datang lagi. Membuat

ng tengah mengaduk-aduk liang kewanitaannya berhasil membawanya pada geliat kenikmatan yang kian me

at. Saraswati hanya bisa meringis saat jerat tatapan Fadly menemukannya. Tatapan yang seolah mengatakan a

berkali-kali. Membuat Saraswati menjadi semakin ba

a tangannya kembali menjambak kuat-kuat ramb

ing sendiri selama satu tahun. Fadly bahkan belum tampak lelah, malah

u-malu. Sungguh tidak menolak jika

irnya, berciuman kecil,

edua tangan Saraswati menangkap gemas wajah Fadly , s

yum dan kemb

adly .

membuat Saraswat

ta dan kelewat kaget saat menem

a

inya yang berada di dalam seli

apa pun di dalam kamar yang

ia menyantap pasta dan minu

esek-esek dengan seorang lelaki random? Saraswati luar biasa

mendengkur di sampingnya. Perlahan muncul bayangan mas-mas ja

g mengambil tindakan ceroboh saat sedang mabuk. Sejujurnya, ia bahkan sed

lewat gagah yang membuatnya dilanda nikmat semalaman. Sial, yang Saraswati in

amin! Eh

nya tapi ingat kelaminnya. Ma

gigit bibir bawahnya

t. Jadi dengan gerakan perlahan ia beringsut menuruni ranjang. Tanpa senga

di bawah kakinya. Sekali lagi melirik wajah tampan l

buka dompet di tangannya dan mencari KTP lelaki gula Jawa

y Su

celana dalamnya dengan gigi. Masih terbayang bagaimana saat

di klitoris nya. Bagaimana

elalak lebar saat ia meli

uluh tahun d

saja saat daya kejut bertegangan ting

kemarin sore? Saraswati nyaris menangis

i

i

aaaaa

an berondong berusia yang usi

ca tetapi tidak ada yang salah denga

hkan jarak usia mereka t

ah berpengalaman dengan wanita? Saraswati juga merasa kesulitan menebak usia laki-

h layak disandingkan dengan pria yang jauh lebih dewasa. Fadl

alu. Sungguh tera

pet yang ia letakkan di atas meja. Selanjutnya

gi. Setampan apa pun, berondong bukan tipenya. Apalagi yang berjarak sepuluh tahun. Saraswati mengenakan heels-nya dan

iasa indah, sebelum i

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka