icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kurang dari tiga

Bab 3 Harapan palsu

Jumlah Kata:986    |    Dirilis Pada: 21/12/2023

itip se

ghela napas panjang, menutup koran paginya lal

eng, "Di sini saja, Pak," katanya m

g dipakai asal itu beranjak berdiri, berjalan lebih d

epedanya kepanasan. Nanti kalau terjadi a

ggu titip di sini sepeda tet

malas, "Ya jelas aman. Ora

dia menaruh sepeda di pinggir pagar, waktu pul

engan sang pemilik rumah. Parkir gratis tapi me

ah dulu, Pak," kata

ai pada Nadia, "N

tali tas punggung lusuhnya. Dia mengurungkan niat

dikasih efek jera." Pria paruh baya itu melepas pecinya, "Bapak suka kasihan kalau kamu pulang sekola

m tipis, "Iya, Pak. Kapan-

ya itu

e dalam, "Saya berangkat dulu ya, P

lajar yang bener, dan jangan lupa sama y

enampung sepeda saya," katanya yang

nya. Dia berjalan sedikit menunduk menghindari ta

kat dengan sekolahan. Sebenarnya di sekolahan juga ada parkiran, komplit malah. Ada parkiran khu

lain tidak. Sangat repot saat pulang sekolah harus mencari dan mengumpulkan kerangka-

lah yang terbuka. Kepalanya mendonga

ah menjadi seperti mendung dengan petir yang menyam

iin.

belakang Nadia, membuat gadis

ir, go

a. Cowok dengan motor matic itu menatapnya taj

di kakinya. Bahkan kaos kaki putihnya

ahan milik ne

n jemarinya satu sama lain tak mau menatap cowok di depannya

dahnya berbicara dengan Nadia, cowok itu memili

gadis itu bisa membuat na

tap punggung cowok itu yang berangsur menjauh. Dia menghela nap

ekolahan sebelum kondisi semakin ramai

baran lo l

Kembaran

nya R

adek modelan gitu. Udah gue

rnya

ampol

nya, hatinya jadi kebal. Air mata pun sampai kering, sangat lelah mem

ewek berdiri men

enyum tipi

tat itu mengulum se

ya, namun langsung dirinya tepis. Siapa tahu cewek

elum pernah merasakan memiliki teman. Bahkan teman-tem

tuh?!" teriak seseorang yang

bestie!" seru Helen seolah se

mendengar suara tawa yang dilontark

a. Suaranya begitu kecil sampai Nadia ya

reka memang suka gitu,

justru membuat Helen m

seragam kita serup

oleh, "Ma

gan baju milik Nadia, "Tuh, beda. Punya gue putih, punya lo kusam. Kayakn

"Punya ku juga se

ama di rumah lo beda mungkin

mainkan. Cewek di sebelahnya itu pura-pura baik p

erpustakaan," kata Nadia. Itu hanya a

.. Ya udah deh. Kapan-kapa

belum benar-benar me

pustakaan. Dia dapat mendengar suara gel

sa mendapatkan teman. Dia menghela napas lalu membuangnya, men

wa cewek

Nadia mengucapka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka