icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teacher on Escape

Bab 7 Dihantui Masa Lalu

Jumlah Kata:2031    |    Dirilis Pada: 12/09/2023

u, awal

di siang yang terik ini, peluh turun membasahi kening,

l sekali dia karena tak satupun dari dua perempuan yang dikasi

i seminggu lalu pengumuman kelulusan ini suda

firasatnya nggak enak. Di jalan berpap

abam? Kok buru-bu

li. Udah dulu ya nantulang, aku dulu

ang ditegur

kayak dikejar setan?" Ucapnya

ng jauh, sekitar 5 km dan ini ditempuh dengan berjalan kaki, bolak-balik setia

Kebetulan Sabam bukan anak dari kedua golongan itu, malahan di kampungnya sendiri keluarga Sabam tergolong paling miskin apal

pasnya yang ngos-ngosan. Diangkat wajahnya memandang ke halaman

rlihat sibuk lalu lalang di dalam rumah. Perasaan tidak enak yang sejak tadi di tahannya makin menjadi

a? Di mana inangk

idak ada

ubuhnya membeku. Mulutnya terbuka, lalu menutup, terbuka lagi, nam

at disayanginya. Tadi pagi kakak yang sama masih memberin

ombus-ombus kesukaanmu. Biar sampai bengkak

bam memikirkan kemungkinan yang ada di benaknya. Ibunya terlihat linglung duduk bersimpuh disebelah kakaknya sambil memegang tangan

nyanya dengan suara y

stirahat sebentar. Capek katanya, sebe

bam salah besar. Melihat tubuh ibunya yang

umur hidupnya harus dipanggil Yang Kuasa. Belum sirna kesedihan karena ditinggal a

kemalangan yang tak kunjung usai. Makin lama tangisannya makin ke

kami sampai nggak siap-siap penderitaan kami? Cabutlah nya

t Sabam sementara beberapa la

a buyar. Sabam t

emas sambil duduk bersimpuh di sisinya. Sedangkan tan

g masih menghantuinya. Di sebelahnya sang istri mulai duduk sambil men

k lagi Pa?

dulu" Jawabnya masih dengan napasnya tersengal

ma almarhum eda makanya

pun bingung kenapa t

arik napas dalam d

nggak bagus buat orang yang sudah tua seperti

betapa lelah istrinya harus membereskan rumah dan men

bapak jangan ke

i hanya ilusi. Sabam tersenyum menatap wajah istrinya yang sudah mulai keriput dimakan usia, perempuan yang dengan sabar mendampinginya mulai dari nol bahkan

dia kenyang dengan kesusahan sampai mau mati rasanya sedangkan separuh lagi d

mengingat masa lalu, tak lama dia memikirkan masa kini bahkan masa dep

*

ah membersihkan diri dan mengganti baju, dia pergi ke sebelah

nyak dan telor secara grosiran. Setelah melayani pembeli, keduanya duduk di kursi panjang di depan toko m

s ini jadi kuingatlah it

mati masih sempat di masakkannya ombus

. Ini sudah yang kesekian kali c

ri kan kalau hamil duluan itu dosa perempuan yang sangat besar dulu, karena masyarakat kita tidak pernah menyalahkan laki-laki. Setiap hari beritanya makin beragam sa

at di depannya sebelum

itu inang sangat terpukul dan mohon-mohon supaya cerita itu dirahasiakan. Duma sudah cukup menderita, inang nggak mau kalau setelah dia mati masih harus dipermalukan. Tetapi siapa pula yang mau

memijat keningnya pelan.

ak ada yang bisa kutanya untuk memastikan penyebab kematian si Duma, tak ada pesan ditinggalkannya, tak pula dia pernah berucap apa-apa. Sementara si bajingan pacarnya itu, buru-buru meninggalkan kampung waktu kematian

yang pahit di tanah toba. Masih ku ingat waktu kami baru sampai disini, nggak tahu mau kemana. Tanya-tanya sama sopir bus yang kami tumpangi ditunjukkanlah aku ke rumah dongan tubu marga

tolongan. Sudahlah jangan diingat-ingat lagi yang sedih. Sebentar la

ma tahu" Tan

kanya bapak jaga dulu toko, aku mau m

epat gerakanmu ya. Aku yang sudah tua ini ngg

sementara si Niko cuma pas berkunjung aja nya bisa ku perhatikan. Mana jarang-jarang l

ah mama telepon si Vina? Ula

belum telepon dia. Katanya akhir Jun

a rupanya? Masih sama marga Marpau

emang lebih paham. Adat yang masih melekat kuat dalam diri pak S

kan sama laki-laki lain yang lebih mapan, nggak didengarkan omonganku. Apa sih yang mau diharapkannya

u juga dulu mau sama aku waktu aku masih melarat

h sama pacarnya si Andri itu. Lagipula justru karena aku sudah tahu makanya aku nggak mau boruku merasakan sakitnya memulai dari nol. Harus berhemat di segala b

. Makasihlah ya Mak, udah menderita Mama s

ongnya. Udah ah, aku mau masak dulu. Bapak j

ama bagi Sabam untuk mendapatkan restu mertuanya. Setelah menikah pun kehidupan mereka masih sangat sulit namun Risma tetap bertahan,

ketiga anaknya, Vina yang paling mewarisi watak ibunya yang tegar dan tegas makanya mereka berdua sering tidak akur. Sedangkan Lala mewarisi watakn

utrinya sehingga Ia selalu mengawasi mereka berdua. Inilah yang tidak disadari orang yang mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. Kepergian merek

ulang tahun. Setelah itu dia sibuk memborong buah dan cemilan

ta

ng

i bisa juga panggil

= p

= menant

mpu

aki pada saudara peremp

s dicampur kelapa lalu diisi gula mera

enya ya, biar jempol eike b

akasi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka