icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Anak CEO

Bab 3 Pindah Tempat

Jumlah Kata:2894    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

i yang sedikit tersingkap. Anne mengeratkan p

Hendrik, ia bahkan sudah bangun pagi-pagi sekali karena Hendrik mengganggu waktu tidurnya. Dan biasanya An

un hal itu tidak bertahan lama karena dering p

, s

i bawah selimut, bahkan untuk sekedar melihat Siapa

ti, Anne kembali tertidur pula

mbari mengusap perutnya yang terasa begitu la

ali belum belanja bahan mentah" gumamnya

an dirinya, dia harus keluar untuk mencari makan s

edarkan pandangannya ke sekeliling, ternyata tempa

a berpetu

uskan untuk berjalan ke arah kanan karena tadi

engisi kulkasnya yang sangat kosong, tidak mungkin juga

sebuah kedai makanan yang cukup ramai dikunjungi, d

ng menoleh kearah Anne, kecantikan alami dari wanita itu terpancar, pa

rsenyum dengan ramah karena baru kali ini kedainy

t dulu menunya?" Izi

e makanannya. Anne menelan salivanya kasar saat me

u, itu dan i

lahkan du

masih ada meja kosong di sudut dan tanpa ragu dia mel

n begitu lahap, rasanya begitu luar biasa, bahkan menurut Anne makana

dari duduknya dan hendak membayar, Na

lum membayar

ada pemilik kedai, namun wanita setenga

a. Saya tidak bisa menerima uang ini" ucapn

ertemu lagi dengan orang yang sudah membayar makanan

erti dirinya, menolak menerima pemberian orang dan berterima

idak membawa apapun kecuali pakaian yang dia beli sendiri dari apartemen Hendrik, tidak ada satupun b

i semua kebutuhannya, beruntung bonus pemberian Hendrik cukup untuknya membayar

erakhir berbelanja seper

dia hanya perlu melayani lelaki itu, terdengar begitu menjijikan saat dia mengingat kembali detik demi detik hid

dia memasukkan semua belanjaannya terlebih da

hampir 2 jam lebih, dia baru teringat akan ponselnya, Anne tidak peduli dengan benda pipih itu karena t

angan yang terlalu sulit untuk dia lupakan, dia sam

ini sudah lama tidak dia gunakan, Hendrik membelikannya handphone coupl

beberapa panggilan tidak terjawab di po

ng Anne berdebar kencang gugup dan takut berb

bentar, dia bingung harus menerima panggilan itu atau membiarkannya begitu saja. Di satu s

tangannya dengan mata yang terpejam, "Lupakan

*

, lelaki itu mondar-mandir di depan tempat tidur. Dia berkali-kali menghub

g-barangnya ditinggalkan di sin

dah tergeletak di atas tempat tidur. Satu black card, satu debit car

ak pernah mempekerjakan tukang bersih-bersih. Anne selalu menyempat

alan mendekat, tatapannya jatuh pada pigura foto yang ada di atas

dut hatinya terbuka kalah melihat

a mengambil salah satunya, kotak perhiasan berwarna hitam itu adalah favorit Anne,

Anne?" Lirihnya pada dirinya sendiri. "Bukankah ini semua a

pertanyakan saat ini? Bukankah perpisahan ini adalah kei

*

idur di

agi sekali saat Anne baru saja memasuki ruangan CEO untuk me

annya hampir saja terjatuh, beruntung Anne bi

aksud,

ndatangani, sekaligus meletakkan berkas baru yang harus ditandatangani oleh Hendrik. Biasanya

askan maksud dari pertanyaannya. Anne amat sangat mengerti pertanyaan

kamu dia

engerti maksud anda barusan" jaw

k memundurkan langkahnya. Jantungnya berdebar dengan heb

barang pemberianku?" Tanya Hendrik dingin. Su

apa Anda dan itu artinya saya tidak berhak untuk tingg

sa lalu yang pernah ada di antara dirinya dan Hendrik

Dia menarik dagu lancip wanita itu hingga Anne mendongak. Manik coklat gelap dan manik hitam jernih itu sal

Aku akan menikah, tapi bukan berarti aku melepaskan apa

Selama bersama dengannya setahun belakangan ini, Anne ti

n" ucapnya dengan suara bergetar dan mata berkaca-kac

Jangan mentang-mentang saya miskin dan Tuan kaya raya sehingga Tuan tidak menghar

ng tuanya dalam kecelakaan mobil saat dirinya baru masuk sekolah menengah atas, dia harus berjuang sendiri untuk membiayai hidupnya hingga bisa mel

ne.

dengan cepat Anne langsung menepisnya. Dia Lalu mengusap kedua pipinya

hari dan mengambil berkas yang sudah anda tanda tang

mungkin, dia tidak boleh berlama-la

penuh, Dia hanya bisa menatap punggung Anne yang berjalan menuju meja kerjanya, w

permis

ndrik. Hendrik masih mematung di posisinya, kata-kata yang Ann

mau jadi sim

bimbang dengan keputusannya sendiri. Baru saja dia

tu. Wajah Hendrik seketika berubah menjadi datar, Dia pikir itu adalah An

bunda Hendrik menatap anak semata wajah

n j4lang kecil itu

bunya, Hendrik nampak marah. "

elah mereka hamil, dia akan meminta pertanggung jawabanmu. Semua itu hanya karena uang, mereka hanya menginginkan uangmu b

uhkan. Bahkan setelah mereka putus, tidak ada satupun barang yang diberikan o

idak sep

sekarang, kamu hanya harus berfokus dengan Angela, kalian sebentar lagi akan menikah. Angela itu terlahir

ak anak lelakinya menjemput Angela untuk melihat ballroom hotel. N

langsung menghampiri Anne yang tengah disi

hormat kala melihat ibunya Hendrik

ra baik, Saya tahu kam

dengan Hendrik waktu itu, tapi Hendrik lah yang mengejarnya. Anne juga cu

Hendrik, karena kamu t

pun keadaannya yang salah tetap dirinya, jadi percuma saja di

M

menarik tangan sang Mama karen

pas

amun anaknya itu tidak mengindahkan perintahnya, d

"Mama bilang jangan membelanya!" Makinya dengan kesal. Nyonya Ma

butan di kantor. Hendrik masih butuh Anne, dia s

ne untuk dipecat karena dia tahu wanita itu membawa Hendrik mendapatkan proyek-proyek besar. Se

gan wanita yang tidak jelas asal usulnya. Sekarang b

*

lien" Hendrik meletakkan sebuah p

terlihat sebab setelah tadi menangi

abnya dengan sua

ya. Kalau dia tidak salah lihat, Itu adalah sebuah gaun berwarna merah mar

salon, kamu minta a

k, T

dengar Anne yang cerewet seperti bias

" Tanya Hendrik pelan namun Anne m

ak,

gan CEO ditutup, aanne kembali melanjutkan pekerjaannya, dia harus ke salon karena tidak membawa satup

*

nanti aku akan naik taksi ke hotel temp

, Non

an kamu kalau harus m

an asisten Bosnya itu. Keisar tidak bergeming, Karena dia sudah diamanah

isa

isar karena laki-lak

a, setelah Nona selesai, Nona

susah memang berbicara de

sekarang panggil aku An

npa menunggu jaw

Keisar berjalan menuju coffee shop yang ada di dekat salon,

Laki-laki bertubuh atletis itu segera menga

a,

ian suda

a,

aku akan menghubungi m

a.

tidak sedang bersamanya, namun detik berikutnya pang

anyaan pertama yan

uh menunggu di luar Tuan"

kamu harus selalu b

f, T

ke salon, aku

k, T

untung Coffee shop tanpa dia menungg

mengedarkan pandangannya ke seke

anya Hendrik

uan. Saya ta

ir stylist yang sedang menata ramb

lam sedang membe

terima

ua

auh-jauh darinya, pastikan kamu

k, T

iran yang tidak-tidak setelah Anne keluar dari apartemennya, terlebih lagi setelah penolakan wanita it

ukanlah gaun terbuka, justru gaunnya sangat tertutup dari leher hingga ke mata kaki. Riasannya pun minimalis dengan rambut pan

begitu mobil yang dikemudikan Keisa

ung ke hotel karena tuan Hen

lam cluth berwarna senada dengan gaunnya, tidak hanya gaun saja, Hen

pesan, Anne

esai? Aku menu

drik. Pria itu pasti sudah tahu dari Keisar, lagi pula mereka bukan lagi sepasang keka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kenyataan pahit2 Bab 2 Mempertahankan Janin3 Bab 3 Pindah Tempat4 Bab 4 Tidak menginginkan5 Bab 5 Cinta Sejati 6 Bab 6 Jauhi dia7 Bab 7 Sosok berbeda8 Bab 8 Makan Siang9 Bab 9 Merayakan Ultah Sendirian10 Bab 10 Lebih baik pergi11 Bab 11 Anne Pergi12 Bab 12 Rasanya Hampa13 Bab 13 Ketakutan Terbesar14 Bab 14 Terus Mencari15 Bab 15 Umurnya Berapa 16 Bab 16 Pergi 17 Bab 17 Saya mencintai18 Bab 18 Edit19 Bab 19 Bahagia di Pecat20 Bab 20 Hendrik X Jonas21 Bab 21 Dia Anak ku 22 Bab 22 Jonas Anak ku23 Bab 23 Ambil Anakmu24 Bab 24 Melepaskan Tahta25 Bab 25 Demi Anak ku26 Bab 26 Negosiasi!27 Bab 27 Hidup Hendrik Hancur28 Bab 28 Hancur Perlahan-lahan 29 Bab 29 Kenyataan yang Terbantahkan30 Bab 30 Berpelukan31 Bab 31 Dari Hati Ke Hati32 Bab 32 Makan Malam 33 Bab 33 Ada harga yang harus dibayar34 Bab 34 Anne Jatuh Cinta! 35 Bab 35 Gulung Tikar36 Bab 36 Panggil Papa37 Bab 37 Kian Memburuk38 Bab 38 Berdamai dengan Masa lalu39 Bab 39 Kekecewaan Vino40 Bab 40 Pergi Kalian!41 Bab 41 Apa dia Cucuku !42 Bab 42 Mama, Papa datang!43 Bab 43 Foto Bertiga44 Bab 44 Ulang Tahun Terbaik Jonas45 Bab 45 Proyek Besar46 Bab 46 Will You Marry Me47 Bab 47 Temani Aku48 Bab 48 Mengalah49 Bab 49 Anne Berasal Dari Keluarga Kaya50 Bab 50 Anne Pewaris Tunggal51 Bab 51 Buktikan52 Bab 52 Mendapatkan Kesempatan53 Bab 53 Sebuah Ultimatum54 Bab 54 Bukan Hanya Ucapan Saja55 Bab 55 Sebuah Perhatian56 Bab 56 Mogok Di Tempat Sepi57 Bab 57 Takut ditinggalkan58 Bab 58 Papa Cepat Sembuh59 Bab 59 Kembali Ke Rumah60 Bab 60 Semakin Intim61 Bab 61 Tidur Bertiga62 Bab 62 Terpaksa Tidur Bertiga63 Bab 63 Kehilangan Orang Tersayang64 Bab 64 Bisakah Kita Menikah Sekarang 65 Bab 65 Quality Time66 Bab 66 Izin Percepat Hari Pernikahan67 Bab 67 Mendapatkanmu Kembali68 Bab 68 Baru Menikah Sudah Berpisah69 Bab 69 Suami Istri Menebus Rasa Rindu70 Bab 70 Penyatuan Setelah Sah71 Bab 71 Wanita Bayaran Perusak Rumah Tangga72 Bab 72 Semua Warisan Untuk Anne73 Bab 73 Honeymoon Dadakan74 Bab 74 Rasa Mual Hendrik75 Bab 75 Lakukan Secepatnya76 Bab 76 Kehamilan Simpatik77 Bab 77 Dua Garis Biru78 Bab 78 Aku Akan Pelan79 Bab 79 Kecelakaan80 Bab 80 Dalang Kecelakaan81 Bab 81 Salah Cari Masalah82 Bab 82 Bayi Kembar83 Bab 83 Menunggu Persalinan84 Bab 84 Kelahiran Baby Twins85 Bab 85 Tangisan Kembar86 Bab 86 Namanya Siapa 87 Bab 87 Pink 88 Bab 88 Demi Keluarga Ku89 Bab 89 Menciptakan Saingan Sendiri90 Bab 90 Mama Tidak Senang 91 Bab 91 Merajuk Terus92 Bab 92 Sangat Mencintaimu93 Bab 93 Kekacauan Si Kembar94 Bab 94 Sebuah Lagu95 Bab 95 Happy Family96 Bab 96 Tersinggung Setiap Saat97 Bab 97 Kucing dan Tikus98 Bab 98 Tanggung Jawab99 Bab 99 Tertampar Kenyataan100 Bab 100 Tergoda