Topeng Sang Idola
r dari kamarnya dan menuju ke ruang tengan apartemennya. Sembari memeg
aku tidak minum, aku sangat membutuhkannya. Aku tidak peduli berapap
mendengar semua itu. "Za, kau tidak berencana untuk minum-minum,
aku inginkan hanyalah bersenang-senang. Dan sejak ka
da syuting adegan yang cukup berat. Jika kau minum-minum,
dan berserakan di lantai. Matanya merah menyala. "Jangan mengatur! Kau han
Dan sepeti biasanya, jika sudah marah, Reza akan mengge
dengar dari arah pintu. Jeff hendak membukanya, namun Reza keburu membentaknya lagi, dan berjalan untuk
at melihat siapa yang datang ternyata bukan orang yang sedang ia tunggu. Le
apa?" tanya Reza dengan senyum so
i untuk Nak Reza," ucapnya. "Karena semalam aku lihat Nak Reza pulang larut, mungkin tidak s
Masakan anda selalu pas dengan
iya, ada apa di dalam? Aku tadi me
pa pot jatuh," jawabnya mengarang sebuah cerita. Mendengar itu, san
pengganggu! Dia pikir aku akan kenyang hanya dengan makan makanan s
tukmu. Harusnya kau berterima kasih dan memakannya," celetuk Jeff yang terkadang
rintah Reza seraya menyahut rokoknya,
angnya. Kalau kau tidak mau,
selalu suka, makan makanan sisa seperti itu?" sindirnya.
ndingkan jika Reza sudah menggunakan kekerasan fisik. Sang man
*
ita tidak akan
k penggemar, mereka akan
r uangku saja. Jang
engah ketika kembali ke mobil. Reza terlihat tengah berduaan denga
tu saja melakukan hal-hal dewasa. Meskipun sudah sering s
lebih wanita yang cantik dan polos, Reza akan mendekati dan tidur denga
l kegiatan dari Reza. Namun, karena ia sudah bekerja dengan Reza begitu lama,
aktu itu untuk pergi berpesta, dan pulang membawa seorang wanita. Tanpa men
nya." Jeff mencoba untuk menghalau reporter itu, meskipun dia tah
tu percaya. Jeff buru-buru naik ke lantai atas. Dan masuk ke da
minuman keras di meja sana. Jeff menggeleng-gelengkan kepalanya,
sih untu hari ini, aku akan
keluar bersama dengan wanita yang memakai pakaian begitu minim
anita itu pergi meninggalkan apartemen Reza. Entah ini
Ada reporter yang tahu kau membawa wanita ke
yang akan percaya? Lagian aku punya seribu satu cara un
ubah sikap, orang lain mengenalmu sebagai seorang artis yang baik, ramah,
. "Diam! Kau jangan mulai cerewet! Aku tidak suka untuk diatur, jika mereka memang
idak ada yang tahu, jika aktor yang sedang sangat dipuja ini, kelakuannya benar
*
adegan yang cukup susah, beberapa kali harus mengulangnya. Ini dikarenakan dirinya ha
ting. Mereka tidak melewatkan kesempatan untuk melihat aktor kes
ar-benar
emudian membanting kemejanya. Jeff yang mengikutinya
i untuk memukulku!!" gerutunya seraya memegangi raha
, mereka bisa men
nar-benar membuatku kesal. Dia pikir dia cantik? Hanya karena akt
puan dengan pakaian serba biru, parah yang cantik dengan r
Ia tidak kalah bersedekap tangan dengan angkuh. "Bukankah itu benar? Ka
pandai berakting. Aktingmu benar-benar bagus,
ilang
tengkar di sini, ada banyak penggemar diluar," lerainya lelah
. "Aku hanya ingin memberikan ini, hadiah dari fans untuk Kak R
sebatang coklat seperti ini kau berikan padaku?" t
n pemberian penggemarmu. Harusnya kau jangan sep
keracunan atau bagaimana? Ah, tapi kau tidak akan mengerti, karena
tunya sembari menarik rambut Reza dengan kuat
uk menarik rambut dari Rara dengan kuat. Tentu saja Rara sedikit
ali Rara menjambak dan menendang kaki dari Reza. Sementara Rez
an mata yang penuh dengan amarah. "Kalau kau pikir ak
engsek ka
sembari menarik tubuh Reza sekuat tenaga. "Kalian tida
ni tidak pantas untuk dibela, lelaki k
k kau tutu
semakin berusaha untuk memisahkan. Dengan memanggil
yang ada di sana. Rasa kesal yang ia rasakan rupanya masih begitu memu
*
eritaan yang tengah heboh saat ini. Baik di internet maupun
eka bertengkar di lokasi syuting, salah satu rekaman yang mengabadikan momen
Bagaimana mereka bisa merekamnya?" ujar lelaki itu s
dan segera keluar dari kamar. "Jef
agi yang kau lakukan, hah?" bentak sebuah suara. Reza segera menengok, dan dirinya se
ap