Pernikahan Bawah Tangan
ggalinya dengan sang istri, Zoya. Laki-laki itu menatap ke sekitar, sepi.
ba memanggil istri
or sang istri lalu mendial nomor itu. Satu detik, dua detik h
yapa dengan riang
cepet buat kamu ini." Nada suara Arkan dibuat merajuk. L
sebelumnya. Aku masih belanja, hehe. Kalau tau kamu
ul. Istrinya itu memang gemar sekali belanja. Tapi, tak apa. Lelaki dua puluh sembilan
lang dong. Aku kangen. Ka
Kangen lah. Kamu ngga lihat berapa pesan
iyaaa
Pak Jhoni ngambil mobil dulu. Kamu bersih-bersih dulu sana.
. Yaudah, m
Mwuah.
ab
lnya yang menyala, memperlihatkan siluet Zoya dan dirinya, sedan
gini cuma buat dapet keturunan, Zoya. Kamu tau, sesayang apa aku sama k
*
Perempuan itu nampak begitu fokus dengan gawai di tangan. Jangan lupakan matan
puan asing dalam mobil yang ser
rempuan. Zoya hanya bisa melihat bagaimana si perempuan se
lai bercokol di kepala peremp
i tadi dipegang ke dalam tas channel berwarna putih yang sedang dipakai. Dia fo
nyo
s Arkan kemana aja
erempuan itu bisa menangkap gelagat aneh dari Pak Jhoni yang tiba-tiba
kolega,
k lagi memanggil sopirnya dengan embel-embel bapak.
s Arkan. Jangan lupa, saya masi punya kuasa di sini. Saya bisa saja membuat kamu jadi te
oal percakapan ini pada
atap hingar-bingar kota yang tak pernah mati. Lupakan emosi yang baru saja mengh
puan itu benar-benar tau
*
dua tas belanjaan pribadi dan satu tas berisi makanan. Dia langkahkan tungkainya untu
ya, Zoya memilih untuk membuka pintu kamar itu dan masuk ke dalam. Langkahnya makin mendekat ke arah ranja
mbilkan pakaian santai untuk dipakai sang suami. Setelahnya, ia ke
ranjang itu. Zoya hendak memasukkannya dalam ranjang baju kotor, na
hidung, mengendusnya pelan hing
m per
trawberry. Arkan, suaminya, tak akan mungkin
yan
kaget. Dia berbalik dengan cepat, matanya membulat, menatap sang suam
kag
? H
ng. Eh, tiba-tiba kamu ngomong dari belakang, ya
ntunya kebuka?" tany
s. Soalnya tadi a
ki itu mengangkat tangan kanannya lalu mengusa
i ku beli. Eh, sekarang jadi kepikiran terus." Zoya merengut. Berbicara dengan mulu
u temenin balik lagi, terus kita beli tas sebanyak yang kam
iar aku balik kapan-kapan aja. K
aruk pelan belakang leherny
uk dulu. Katanya kan
a yang baru saja mampir di kepala. Laki-laki itu langsung menarik tubuh
a Zoya barusaj