Suamiku Ustadz Romantis
an mau loncat kalau gak jadi kan tengsin, kali ada
ika aku sudah berdiri sempurnsing begini kalau nunduk ke ba
t menerjang. Tapi kalau ingat keinginan ayah yang bakal menikahkan ku d
tertunda, gue a
di atas jembatan. Aku merasa sese
hitam sedang memegangi kakiku dengan wajah panik. Siapa dia? Ga
tak boleh seperti ini, bunuh diri itu
r? Ikut campu
menyelesaikan masalah. Selagi bisa dibicara
sa ke Korea, hutang banyak, dijodohin sama ustad, in
irnya, tapi dia masih kuat menahan kakiku. Untung saja aku pakai celana panjang, jadi dia gak ada kesemp
an hidup Mba. Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya di du
kasih firman-firman segala. Udah deh minggir!" Aku berusaha melepaskan kakiku yang di
justru bunuh diri akan memberatkan timb
idak berat. Dia tahu gak kalau mimpi aku di
," kataku yang masih berdiri di atas jembatan. Suara air sung
k bakal ngerti karena anda gak mengalaminya sendiri. Bye Korea Selatan, cukup roh gue ya
u Reynata
ri mana dia tahu namaku? Kenalan aja belum. Sontak aku jadi terdiam dan mulai melem
ta putri dari Ba
ri hidup, sekarang malah turun dari jembatan begini. Aku jadi penasaran d
t, iya tadi kan di awang-awang, ak
ya bapak Yusuf Ardiansy
li-kali. Wajahnya, gak nahan banget, gila l
knya kiayi Umar. Mba
itu. Tapi aku gak mau berpikir macem-macem dulu s
dia minggu depan adalah waktu i
a masih bersikap santai meski jan
ur napasny
an menjadi imam untuk Mba. Saya mengenali wajah Mba dari
datang ke tempat ini untuk bunuh diri tapi yang berha
, aku memutar pandangan ke segala arah untuk mencari mana tau ada kamera t
mpah Rasulullah saya adalah anak kiayi
arus melawan situasi ini. Bukannya bagus ketemu orangnya langsung d
dengerin!" Aku mulai mendekatinya tap
pernikahan kita? Aku tuh gak mau ya, aku punya mimpi yang harus diwujudkan. Ja
b iya, semoga dia bisa m
ah sepakat, dan segala persiapan pernikahan sudah di
ayonara sama mim
lani pernikahan? Aku masih muda, umur aja baru 23 tahun. Suruh nikah, ya
. Namun saya percaya pada ayah saya bahwa dia memilihkan jodoh yang terbaik, yang bisa say
ng pendakwah. Jadi aku harus menikah dengan cowok yang memberi as
ku tak peduli omongannya soal berbakti. To
firulla
gkan kedua tangannya untuk menghalangi aku naik ke jembatan l
g akan ku tetapi selama pernikahan kita. Mba jangan akhi
sa dia sangat serius untuk benar-
Apa?" Tak ada salahnya men
ekang hidup Mba jika mba tidak melewati batas. Silakan hidup seperti biasanya, jika hijab masih berat silakan lakukan pelan-
mbali ucapannya yang baru saja ku dengar
*