Love Back
k Dinda. Burung elang yang terikat di kulit seakan me
dia?. Apa sih yang
dak jelas. Dinda kembali berguling dengan selim
mukan aku dengan orang i
" celetuk Arsanti
Dinda mematung sejenak. Masih
atau b
iapa or
angat dekat. Dinda yang masih pen
gek Dinda d
nda semakin yakin, bila dia
embuka matanya. Melihat sekelilin
kau enggak mau ketemu aku lagi?"
apa-siapa," elak Dinda yang
k ingin membicarakan hal itu tetap pergi dengan handuk di pundak. Dingin air mengalir. Sisa-sisa aroma wangi sa
mau lihat aku pakai baju?"
. Lalu melemparkan bantal
ya?" teriak Dinda de
engan waktu yang singkat. Man
npa bedak siap untuk
iap-siap di kafe," ajak Dinda
sahut Arsanti d
ang pergi dengan kendaraan itu. Setiap di perjalanan Di
terasa san
emerbak di dalam mobil. Lir
epada A
angan ditahan terus di buan
Dinda terlampias
alar ke luar. Dinda tidak sen
g. Dinda dan Arsanti saling ber
. Biar aku yang min
da. Meminta teman dekatnya
aku yang menghadapinya,"
aian yang rapi membuat Dind
iasan, tetapi Dinda memiki
u dengan pengemudi
ang sedikit tergores. Tetapi penampilan pemilik mobil sangat mempesona, Arsanti mundur dengan sendirin
t mene
erdiri yang tepat apa iya?. A
ap kesal Dinda d
Arsanti masuk ke dalam mobil de
kayak gini. Pagi-pagi ketemu
santi yang memb
a memangnya?" ta
dua mata. Menggoda Din
arus aku kasih tahu aroma parfum
ng juga kayak apa bau parfumnya!"
ra geledek Dinda. Dengan gerak cepat Arsanti mendeka
nd
Aku tidak suka!" bentak D
Arsanti yang membuat Dind
kesal. Di dalam hati terus sa
nti
mangnya patung. Jad
suk ke dalam parkiran. Ada
entu saja Arsanti langsung
ak Arsanti tanpa m
i, Dinda hanya bisa me
umam Dinda melihat Arsanti yang b
fe. Dinda masih belum bisa pe
lebar. Dia berdiri tegak di s
Helaan napas panjang menja
erja kera
kata Dinda menyeman
rsantai Dinda dan Arsanti dikala lelah. Di dalam ruang
raut wajahnya menjad
terlalu keras?" gu
perut dan dada. Berdiri tega
jah semangat beru
Kenapa bau parfum itu juga!.
Dinda yang di
memastikan yang di deng
Dilemparkan bokong aduhai k
mungkin Dinda lari dari soro
da, Arsanti mulai melihat w
dip bagaikan anak k
a menggeleng cepat, tand
u lagi. Di kantor ada hant
njut Arsanti de
kedua tangan. Tidak segan-s
mbawa wanita
r!. Aku mau d
antunya pergi," ujar Arsa
diam dan termenung. Arsanti dan yang lain
a melayang e
?" tanya salah
kedua pundak dan
merasa sedikit pusing. Berk
a merah. Ti
it kepala, Dinda
" gumam Dinda yang ba
i ke ruangannya. Sesampai d
mkan kedua mata namu
ku?. Iya kali, cuma perkar
gumam Dinda me
saat seperti ini. Ada foto c
idup Dinda bagai
supermarket. Kalau tidak bisa
gi terbu
jepit serta wajah tanpa rias
dua kios dari Mini Kafe me
a kalau aku enggak lihat tan
isa r
iri sendiri yang suka pelup
a yang tidak
. Syukur aku yang lewat. Coba kalau orang lain.
an jari. Jejeran roti tawar dengan bungkus warna-warni telah diambil Dinda. Urusannya pun sudah selesai tanpa
lau ada Arsanti pasti di
n es krim coklat yang nikmat seketika menjadi pahit di lidah Dinda. Saat pandan
ketemu dia!" o
u. Tetapi sialnya sendal kare
kan b
hantu di siang bol
saat seorang pria yang dihin
gampar!" lanjut Dinda seraya m
ri tidak ada lagi. Pergelanga
inda justru pasang wajah garang. Kedua matanya mend