Mencintai Pria Misterius
ntik yang memiliki tubuh tinggi, kulit putih serta lesung pipi yang membuat dirinya terkesan sangat cantik. Wajar jika ia termasuk dalam
a belanda. Tidak heran jika dia memiliki paras cantik seperti wanita belanda. Kulitnya yang putih ser
dat. Ia pun memutuskan untuk beristirahat lebih awal dari biasanya. Sembari memainkan Handphone bermotif beruang warna ungu, senyuman tiba-tiba terukir di wajah cant
walaupun pada kenyataannya yang terjadi sangatlah jauh berbeda dari apa yang selama ini ia bayangkan. Laki-laki itu terlalu dingin untuk Sofia yang
otif bunga mulai terlihat gelisah. Sofia terus saja membolak-balikan tubuhnya hingga tiba-tiba air mata mulai jatuh dari kelop
mata masih terus mengalir dan kini semakin deras ketika ia menatap selembar f
Masa-masa indah dengan sang ayah dan ibu nya pun tak luput berada di dalam pikirannya. Ia tak pern
ahui siapa dalang dibalik tragedi itu? dan me
*
a di sebelah selatan jika dilihat dari dalam kamar bernuansa lilac milik Sofia. Semalam ia banyak menghabiskan waktunya untuk menangis dan menulis segala
itam putih, perlahan matanya mulai berkedip-kedip ketika jam weker yang b
dengar suara jam weker ya
na ungu itu Sofia mulai membalas satu persatu pesan yang masuk di WhatsApp nya, banyak sekali pesan-pesan yang masuk mulai dari grup chat sampai teman-
kamar sambil terus mengetuk pintu kamar dengan sangat
bangun untuk membuka pintu yang hampir in
ika pintu sudah terbuka dan menampakkan wajah pe
celetuk laki-laki itu dan segera meninggalkan
gera mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin di kamar mandinya dan segera menua
lebih segar dan aura kecantikan nya mulai bersinar. Sofia terus saja memandangi dirinya dari pantulan cermin
l yang akan terjadi hari ini berpihak pada dirinya. Dan s
Sofia pada Ibu dan laki-laki yan
i bernama Bryan Zamori
elanjutkan aktifitas nya mengoleskan selai strawberry pada roti untuk putranya. Meli
ecah kemarin saat pulang dan sekarang masih di b
hanya sedikit mengangguk kan kepalanya memberi isyarat bah
melihat ke arah kedua orang yang berada di hadapannya saat ini. Tatapan nya terli
an sendok dan garpu yang beradu dengan piring kaca berwarna putih milik mereka. Sofia dan Bryan sudah sangat terb
ngat depresi. Penampilan nya yang sangat lusuh dan terkesan seperti tidak ada yang mengurus tak jarang membuatnya menjadi