Reinkarnasi Putri Mahkota
nya dengan sedikit ketakutan karena melihat
mu emang bener, jantung itu sehat dan gak ada luka
akit, Dok? Apa sebenarnya itu Cuma
ngenai masalah mental atau ilusi karena dia bukan ahli di bidang itu. Jangankan me
isa bilang apa-apa, karena kan s
tugasku se
nyakitnya, saya bekum bisa mendiagnosis. Saya harus observa
lihat Billy sedang tidak baik-baik saja. Terlihat jelas dari raut wajahnya yang pusing
ahkan," u
buhnya di kursi sambil memejamkan matanya.
g bisa ngeliat luka itu? Kenapa yang lain gak ada y
i dengan menusukkan pisau di bagian dadanya, dan itu sudah pasti mengenai jantungnya. Wajah Rossa sangat
n. Gak mungkin Cuma gue doang yang bisa liat lukanya sedangkan yang lain enggak. Apa mungkin karena gue yang s
nya kemungkinan yang bisa terjadi di sini. Atau mungkin juga dia d
n mengajak Rossa ke psikiater bersama dirinya dan memeriksakan keadaan mental mereka berdua untuk memastikan apakah luka dan rasa sakit
uk untuk mengungkap mimpi itu dan sekarang Rossa datang memberikan petunjuk demi petunjuk kepadanya. Semoga setelah ini Billy bisa seger
en aja udah jelas kalau dia itu baik-baik aja," gumam Bill
nnya berdering, akhirnya lamunan Billy lari berhamburan entah ke mana. Dia
," sap
ng? Dia mengalami kesakitan lagi seperti tadi pagi," ujar Vanya dengan nada p
situ, saya ke sana
Kasian ini Mbak Rossa kesakitan," kata Va
rannya tidak berhenti memikirkan tentang segala kemungkinan yang terjadi. Billy pikir kalau Rossa harus dioperasi mengingat ada luka di jantungnya yang harus segera ditanga
bisa bertindak gegabah, dia harus meminta persetujuan dari dokter lain, tapi faktanya dua dokter y
Rossa, lalu dia masuk untuk memeriksanya. Billy te
Vanya dan juga Ibu Ri
," Rossa terus berteriak kesa
Risma setengah memohon dnegan mata berkaca-kaca. Tak sampai hati Billy melihatny
khawatir. Sekarang Ibu tolong tunggu di luar karena saya harus memeriksa keadaan Rossa dulu," ucap Bil
ter Billy, mohon bantuannya ya,
saya akan membant
leluasa memeriksa keadaan Rossa. Dia segera mendekat
dah kamu tensi
darahnya normal 1
penenang dan penghilang ras
ar untuk mengambil obat yang dimaksud oleh
dalam ruangan itu, kemudian Billy mengeluarkan stet
gannya diturunkan du
it!" rintih Rossa de
Billy lagi, dengan terpaksa akhirnya Billy me
nin tangan susah banget," ujar Billy, tapi dia mengatakan kalimat te