CINTA DAN OBSESI
kamu d
Siapa yang bertanya kepada Afra saat ini? Tentu s
angkah mendekati Afra
a sekali lagi. "Kam
selesai," jawab Afra yang akhirnya menemukan alasan yang
lau begitu
saja Afra bingung kenapa Angkasa mengulurkan tangan ke arahnya. T
epi aliran air terjun. Afra melepas sepatunya dan mencelupkan kedua kakinya ke air. Rasa
Afra tidak pernah merasa sedamai ini. Tak ada yang perlu ia khawatirkan, setidakn
ang," Angkasa berkomentar k
nganggu
Aku tidak punya waktu walau hanya sekedar bermain a
is," sahut Angkasa seadanya. Afra mendengu
aja netijen emang kepo banget sama kehidupanku. Ditambah lagi orang
ngkasa dengan jujur sambil memuji wajahnya Afra. Bagi Angkasa, wajah Afra me
di admin lah, kan santai-santai gitu," Afra kembali mena
ampan," sahut Angkasa lagi dengan polosnya. Af
kamera begitu. Jangan percaya sama artis. Musyrik!" ungkap Afra. An
Angkasa melihat Afra sebagai artis yang terkesan sombong serta j
uga?" tanya Angkasa sambil
hampir kulakukan demi netijen saja. Aku sendiri tidak bisa mem
Ngapain kamu mikirin tanggapan orang, sih
h itu melakukannya seperti perkataannya Angkasa. Afra juga ingin melakukan banyak hal sesuai dengan kemauannya, namun jika
eberapa luas dan mengerikannya di sana. Sedangkan aku? Aku berada di sini seperti pengecut.
ng terlihat dari mata Angkasa hanyalah pandangan kosong. Afra merasa seperti ada sesuatu yang aedang dipendam oleh pria itu. Mun
ntuk sekedar berjalan-jalan ke
emudian menggelengkan kepa
nafas berat. Afra diam sambil terus menatap Angkasa. Afra tidak tahu apa yang sedang
laci paling bawah yang ada di mejanya. Di sana terletak sebuah foto usang seorang lelaki muda dengan mengenakan seragam SMP. Asia me
h sedewasa ini, namun masih belum bisa melupakan kenangan itu. Mungkin bagi Asia, itu adalah kenangan yang sangat sulit untuk dilupakan, na
Kali ini saja, bis
ya seorang Aksa. Asia juga tidak dengan sengaja mencari tahu siapa Aksa dem
angsat khas perempuan Indonesia. Di tangannya memegang beberapa novel. Ia
epannya. Seluruh perhatian gadis itu tertuju pada lelaki yang baru saja lewat di depannya. Wa
ng kali gadis itu meyakinkan dirinya kalau ia salah lihat, tetapi nyatanya lelaki yang tergeletak tak sadarkan diri itu adalah lelaki yang selama ini ia kagumi. Kakinya seolah beku. Ia tidak bisa mendekati orang yang dikaguminya yang ki