icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA DAN OBSESI

Bab 5 Lima

Jumlah Kata:1011    |    Dirilis Pada: 11/11/2022

kamu d

Siapa yang bertanya kepada Afra saat ini? Tentu s

angkah mendekati Afra

a sekali lagi. "Kam

selesai," jawab Afra yang akhirnya menemukan alasan yang

lau begitu

saja Afra bingung kenapa Angkasa mengulurkan tangan ke arahnya. T

epi aliran air terjun. Afra melepas sepatunya dan mencelupkan kedua kakinya ke air. Rasa

Afra tidak pernah merasa sedamai ini. Tak ada yang perlu ia khawatirkan, setidakn

ang," Angkasa berkomentar k

nganggu

Aku tidak punya waktu walau hanya sekedar bermain a

is," sahut Angkasa seadanya. Afra mendengu

aja netijen emang kepo banget sama kehidupanku. Ditambah lagi orang

ngkasa dengan jujur sambil memuji wajahnya Afra. Bagi Angkasa, wajah Afra me

di admin lah, kan santai-santai gitu," Afra kembali mena

ampan," sahut Angkasa lagi dengan polosnya. Af

kamera begitu. Jangan percaya sama artis. Musyrik!" ungkap Afra. An

Angkasa melihat Afra sebagai artis yang terkesan sombong serta j

uga?" tanya Angkasa sambil

hampir kulakukan demi netijen saja. Aku sendiri tidak bisa mem

Ngapain kamu mikirin tanggapan orang, sih

h itu melakukannya seperti perkataannya Angkasa. Afra juga ingin melakukan banyak hal sesuai dengan kemauannya, namun jika

eberapa luas dan mengerikannya di sana. Sedangkan aku? Aku berada di sini seperti pengecut.

ng terlihat dari mata Angkasa hanyalah pandangan kosong. Afra merasa seperti ada sesuatu yang aedang dipendam oleh pria itu. Mun

ntuk sekedar berjalan-jalan ke

emudian menggelengkan kepa

nafas berat. Afra diam sambil terus menatap Angkasa. Afra tidak tahu apa yang sedang

laci paling bawah yang ada di mejanya. Di sana terletak sebuah foto usang seorang lelaki muda dengan mengenakan seragam SMP. Asia me

h sedewasa ini, namun masih belum bisa melupakan kenangan itu. Mungkin bagi Asia, itu adalah kenangan yang sangat sulit untuk dilupakan, na

Kali ini saja, bis

ya seorang Aksa. Asia juga tidak dengan sengaja mencari tahu siapa Aksa dem

angsat khas perempuan Indonesia. Di tangannya memegang beberapa novel. Ia

epannya. Seluruh perhatian gadis itu tertuju pada lelaki yang baru saja lewat di depannya. Wa

ng kali gadis itu meyakinkan dirinya kalau ia salah lihat, tetapi nyatanya lelaki yang tergeletak tak sadarkan diri itu adalah lelaki yang selama ini ia kagumi. Kakinya seolah beku. Ia tidak bisa mendekati orang yang dikaguminya yang ki

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka