Boss With Benefits
dapanku memancarkan sinar. Dia benar-benar menawan. Saat pertama kali melihatnya, wajahnya mengingatkanku pada aktor tokoh utama yang bermain dalam film aksi laga berseri Mission Impossi
g istirahat atau memang diriku yang mesum, aku mulai membayangkan baga
seperti yang biasa dilakukan saat berjaga di kasir. Hanya saja k
tidak bisa mengalihkan perhatiannya dariku. Sorot matanya
tahu pasti.
a, aku merasa seperti ditarik ke dalam palung Mariana sampai ke dasarnya. Tangan
dasikanku sesuatu?" , di
memohon dalam hati agar pria di depanku ini bisa menyelesaikan pesanannya dengan cepat
au pahit? Aku hanya mencoba untuk mengumpulka
itu. Tidak ada daftar menu di belakangku ataupun pemandangan yang bisa di
, katanya
aku lagi. Aku bisa melihat dahinya yang mengernyit. Bisa ku tebak
yang membuatmu terus terjaga sepanjang hari atau butuh
tama." , lagi-lag
u menyiratkan dirinya yan
ga bisa menikmatinya dengan es untuk
no dua," , katanya sambil melangkah semakin dekat
dadak aku tidak bisa berpikir dengan jernih. Aku yakin dia menany
n gugup aku bertanya seraya perlahan m
narnya aku tidak ingin terlalu besar, hanya saja
dari bahwa ia sedang berbicara tentang ukuran gelas untuk pesanannya
americano uk
di hadapanku, tiba-tiba menginterupsi saat
i, mencoba untuk memikirkan hal
bil menekankan kata di akhir, "Aku hanya sedang mencoba untuk membelikanmu juga
ipun aku sudah menutupinya dengan riasan. Aku mencoba untuk tetap
h. Tetapi ti
ng satu lagi uku
n satu es americano ukuran sedang." , kata
a-angka serta hurufnya cetak timbul berwarna emas. Itu adalah Black Card yang sering orang-orang sebut kartu dengan kekuatan. Seba
jika aku sedikit saja melakukan kesalahan dan membuat kartu t
menghentikan tanganku yang hend
a kasih." , dan menyo
memang lurus
gen bawaan ayahku." , jelasku singk
ngan spidol permanen, "Ilyas. Oh iya, apa boleh aku
singkat seraya me
tidak bisa mencerminkan penampilan dan status seseorang, teta
as selanjutnya dan bersiap untuk menuliskan sesuatu di
makan mala
n kedua alis
. Maukah kau makan malam denganku. Jangan
menjawabnya seolah-olah itu
ilahkan
unggu mesin kopi mengalirkan semua air bersama dengan sari kopi sampai memenuhi gelas kertas di bawahnya, pikiranku ta
pria yang memesan satu americano berukuran kecil dan berada di dalam cafe sepanjang hari, asyik dengan laptopnya. Sesekali ia akan datang dengan membawa gelas kopi miliknya yang masih
ngalirkan air kopi sebab gelasnya sudah terisi penuh. Segera aku
yas!" , sahutku melih
dapanku dan mengambil satu gelas berukuran be
ku mengingatkan saat ia
ngannya, "Untukmu." , katanya santai, "Jika kau men
memperhatikan punggungnya yang menjauh dan menghilang di balik pintu kaca. Dia benar-benar arogan. Meskipu
pi darinya, bukan? Tentu saja! Aku sangat men
a tawarannya untuk makan malam. Meskipun mungkin saja dia akan menjadi pria brengsek saat makan m