Wedding Dress
hirrahma
*
rena lambat-laun kebenar
*
yang ada di atas nakas. Setelah mencari ke mana-mana, ternyata ayahnya sedang berdiam diri di sini
sedih, Aina duduk di sebelahnya. Disodorkannya kopi yang
dia tersenyum, kemudian me
ling diam, sesekali Ardi
umi memang sementara. Kesedihan, kebahagiaan, kesakitan, semuanya fana. Dan sekarang, kita
ena kepergian Alisa. Gimana
ia punya temen sekejam temennya itu." Ardi bahkan enggan menyebutkan namanya. "Ayah nyesel karena udah gagal menjaga kalian. Ayah mas
Kita nggak bisa berandai-andai, Yah. P
di luar batas kemampuannya. Di si
kalau sampai detik ini pelakuny
lat, Yah. Tadi udah azan Isya. Biar bisa nenangin pikiran dan ngusir segal
ola
, Allah udah punya jalan keluarnya. Jadi tugas kita cuma berusaha cari petunjuk sambil
jib jarang, tapi salat idul Fitri yang dilakukan setiap satu tahun sekali pasti dikerjakan. Puasa hanya sebatas bulan Ramadan, it
asrah saja. Sebab Allah tak akan mengubah nasib seorang hamba
rat Ar-Rad ayat
keadaan suatu kaum sebelum mereka m
hanya untuk kaum yang bergelar santri saja. Semuanya berhak untuk berubah menjadi lebih baik jika memang ingin. Bahkan jika terlahir dari seorang pe
nya muslim sedang orang tuanya menganut pemahaman lain. Itu menandakan bahwa hidayah datang kepad
lagi menjalankan mobil sendirian. Dia serasa diberi kesempatan ke dua saat keluarga korban tidak menuntut padahal Aina akan menyerahkan diri karena kor
utnya dengan penuh kasih sayang dan limpahan kehangatan, yang tidak ia dapatkan di rumahnya. Berkat dirinya yang beberapa kali berinteraksi dengan mereka yang selalu men
holat?" tan
ayah menganggu
bab momen ini jarang sekal
gala keinginan terpenuhi, tapi Aina belum pern
lum sempat mengajarkan adiknya menutup aurat. Kalian
ika dirinya gagal merangkul orang
ada masanya, dan semoga tidak ada penyesalan dalam diri Alisa dan Allah memberinya waktu yang panjang. Ia pun selalu berdoa agar Alisa bisa lekas menutup
jak salat dan mau menghabiskan waktu lebih banyak dengan p
ksanakan salat
n sangat merasa bahagia, lantaran
*
kamu dudu
ngah duduk lan
ah datang?"
bagai babu. Sesakit itu hatinya sampai memaafkan Delia pun dia tidak bisa. Sudah terlalu banyak kesalahan Delia, puncaknya adalah saat dia melihat Delia diborgol polisi di T
hu, bagaimana kejad
a Alisa
nggak mungkin bunuh orang. Please, percaya sama gue. Gue cuma
a karena kamu mau ngelabrak dia saat tahu kalau Renaldi hab
aktu gue baru sampe di kamarnya, dia udah jatoh ke bawah. Gue panik, dong! Dan sialnya, di bawah ada ora
eperti tengah me
ang lebar kayak apa p
! Gue serius mau minta bantuan ke lo, karena
ku nggak perc
a mendorong Winda hingga bokong
sinis dan menyumpah serapahi Delia yang sudah dimusuhi sejak pe
a sudah tidak tahan, i
juga. Dia sangat sedih karena kematian Alisa
muanya! Gue iri sama dia! Bahkan sampai dia mati pun, temennya setia banget sama dia! Tapi sebenci apa pun, tangan gue ini ...." Delia
n, lebih baik gue ...." Wan
i peron, di antara orang-orang. Suara pemberitahuan bersahut-sahutan, desingan pintu kereta pun terdengar bebe
keluarga b
an menyayanginya hanya kar
inilah, membuat dia harus dit
h Tuhan membe
ta lolos memba
rasa tidak
ini terlalu jahat untuk dijadikan tempat perja
osong, memikirkan apa saja yang sudah dilalui untuk meyakinkan bahwa ini keputusan tepat. Mungkin dengan ini, di
ena khawatir pada anaknya, tapi de
uara pemberitahuan bahwa akan ada kereta yang lewat. Suara kereta yang melaju di rel sebelah tempat Delia berdiri m
as tanda kendaraan itu semakin d
eolah ajal ada di depan mata, bersiap melepas se
ebih lagi, i
inggal ..
tinggal
bertepatan kala KRL lewat dengan kecepatan kencang menimbulkan suara gema. B
rit dengan mata melotot melihat pemandangan heroik itu. Jika si penolong tidak datang tepat waktu, mungkin kini nyawa wanita
" tanya wanita itu, membuat Deli
ncat ke rel kereta? Unt
a seolah masih menghantuinya, berdenging bagai musik horor yang amat m
Gue pengin mati!" Delia hendak beranjak dan akan segera
n yang mau kalian liat? Bukannya n
ma hukuman yang setimpa! Kamu pikir setelah kamu bunuh diri semuanya bakal baik-baik aja?! Kamu sanggup mener
Kamu sanggup terima semua konsekuensinya?!" teriak Aina menyadarkan Delia. Wanita muda itu diam dengan keringat mengucur di wajah dan deru napas t
n ditatap penuh kebencian sama semua orang? Mana ada orang yang sanggup
adi yang tersakiti. Munafik! Kenapa kamu nggak sekolah jurusan akting aja? Nanti pasti kamu lolos untuk jadi artis. Akting kamu bagus." Aina berdiri,
unas, dan meringankan beban hukuman di akhirat nanti. Allah baik, kok. Kesalahan kamu n
kalau bukan aku yang udah
Aina m
buktiin kalau kali
kamu ngerasa nggak bersalah, kenapa nggak coba u
tert
un kamu bunuh diri, orang-orang akan mengenal kamu sebagai pembunuh. Dan kehidupan akhirat nggak s
, Aina bergegas pergi menin
dia sudah mulai percaya kalau b
diam memperhatikan dari jauh bersama penonton lain. Ia menat
h caci maki Delia karena selama ini
tahu sendiri pun berinisiatif untuk mengikuti Delia. Siapa tahu dia punya petunjuk. Sewaktu melihat ada yang aneh dari Delia, Aina cepat
sedang berada di dekat
den punya tanggu jawab atas dirinya. I
a membuka satu notifikasi yang
bukan dia pelakunya.
i euforia itu memasukkan kembali ponsel ke saku celana. Pandanga
hnya? Oh, Good! Kamu hampir aja bikin saya disebut pengacara yang udah bebasin seorang
elain menangis meratapi kebodo
khirnya Aina mulai percaya bahwa bukan
yakinkanny
n untuk kembali