icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wedding Dress

Bab 5 Chapter 4 - You're Right

Jumlah Kata:2400    |    Dirilis Pada: 06/11/2022

hirrahma

*

rena lambat-laun kebenar

*

yang ada di atas nakas. Setelah mencari ke mana-mana, ternyata ayahnya sedang berdiam diri di sini

sedih, Aina duduk di sebelahnya. Disodorkannya kopi yang

dia tersenyum, kemudian me

ling diam, sesekali Ardi

umi memang sementara. Kesedihan, kebahagiaan, kesakitan, semuanya fana. Dan sekarang, kita

ena kepergian Alisa. Gimana

ia punya temen sekejam temennya itu." Ardi bahkan enggan menyebutkan namanya. "Ayah nyesel karena udah gagal menjaga kalian. Ayah mas

Kita nggak bisa berandai-andai, Yah. P

di luar batas kemampuannya. Di si

kalau sampai detik ini pelakuny

lat, Yah. Tadi udah azan Isya. Biar bisa nenangin pikiran dan ngusir segal

ola

, Allah udah punya jalan keluarnya. Jadi tugas kita cuma berusaha cari petunjuk sambil

jib jarang, tapi salat idul Fitri yang dilakukan setiap satu tahun sekali pasti dikerjakan. Puasa hanya sebatas bulan Ramadan, it

asrah saja. Sebab Allah tak akan mengubah nasib seorang hamba

rat Ar-Rad ayat

keadaan suatu kaum sebelum mereka m

hanya untuk kaum yang bergelar santri saja. Semuanya berhak untuk berubah menjadi lebih baik jika memang ingin. Bahkan jika terlahir dari seorang pe

nya muslim sedang orang tuanya menganut pemahaman lain. Itu menandakan bahwa hidayah datang kepad

lagi menjalankan mobil sendirian. Dia serasa diberi kesempatan ke dua saat keluarga korban tidak menuntut padahal Aina akan menyerahkan diri karena kor

utnya dengan penuh kasih sayang dan limpahan kehangatan, yang tidak ia dapatkan di rumahnya. Berkat dirinya yang beberapa kali berinteraksi dengan mereka yang selalu men

holat?" tan

ayah menganggu

bab momen ini jarang sekal

gala keinginan terpenuhi, tapi Aina belum pern

lum sempat mengajarkan adiknya menutup aurat. Kalian

ika dirinya gagal merangkul orang

ada masanya, dan semoga tidak ada penyesalan dalam diri Alisa dan Allah memberinya waktu yang panjang. Ia pun selalu berdoa agar Alisa bisa lekas menutup

jak salat dan mau menghabiskan waktu lebih banyak dengan p

ksanakan salat

n sangat merasa bahagia, lantaran

*

kamu dudu

ngah duduk lan

ah datang?"

bagai babu. Sesakit itu hatinya sampai memaafkan Delia pun dia tidak bisa. Sudah terlalu banyak kesalahan Delia, puncaknya adalah saat dia melihat Delia diborgol polisi di T

hu, bagaimana kejad

a Alisa

nggak mungkin bunuh orang. Please, percaya sama gue. Gue cuma

a karena kamu mau ngelabrak dia saat tahu kalau Renaldi hab

aktu gue baru sampe di kamarnya, dia udah jatoh ke bawah. Gue panik, dong! Dan sialnya, di bawah ada ora

eperti tengah me

ang lebar kayak apa p

! Gue serius mau minta bantuan ke lo, karena

ku nggak perc

a mendorong Winda hingga bokong

sinis dan menyumpah serapahi Delia yang sudah dimusuhi sejak pe

a sudah tidak tahan, i

juga. Dia sangat sedih karena kematian Alisa

muanya! Gue iri sama dia! Bahkan sampai dia mati pun, temennya setia banget sama dia! Tapi sebenci apa pun, tangan gue ini ...." Delia

n, lebih baik gue ...." Wan

i peron, di antara orang-orang. Suara pemberitahuan bersahut-sahutan, desingan pintu kereta pun terdengar bebe

keluarga b

an menyayanginya hanya kar

inilah, membuat dia harus dit

h Tuhan membe

ta lolos memba

rasa tidak

ini terlalu jahat untuk dijadikan tempat perja

osong, memikirkan apa saja yang sudah dilalui untuk meyakinkan bahwa ini keputusan tepat. Mungkin dengan ini, di

ena khawatir pada anaknya, tapi de

uara pemberitahuan bahwa akan ada kereta yang lewat. Suara kereta yang melaju di rel sebelah tempat Delia berdiri m

as tanda kendaraan itu semakin d

eolah ajal ada di depan mata, bersiap melepas se

ebih lagi, i

inggal ..

tinggal

bertepatan kala KRL lewat dengan kecepatan kencang menimbulkan suara gema. B

rit dengan mata melotot melihat pemandangan heroik itu. Jika si penolong tidak datang tepat waktu, mungkin kini nyawa wanita

" tanya wanita itu, membuat Deli

ncat ke rel kereta? Unt

a seolah masih menghantuinya, berdenging bagai musik horor yang amat m

Gue pengin mati!" Delia hendak beranjak dan akan segera

n yang mau kalian liat? Bukannya n

ma hukuman yang setimpa! Kamu pikir setelah kamu bunuh diri semuanya bakal baik-baik aja?! Kamu sanggup mener

Kamu sanggup terima semua konsekuensinya?!" teriak Aina menyadarkan Delia. Wanita muda itu diam dengan keringat mengucur di wajah dan deru napas t

n ditatap penuh kebencian sama semua orang? Mana ada orang yang sanggup

adi yang tersakiti. Munafik! Kenapa kamu nggak sekolah jurusan akting aja? Nanti pasti kamu lolos untuk jadi artis. Akting kamu bagus." Aina berdiri,

unas, dan meringankan beban hukuman di akhirat nanti. Allah baik, kok. Kesalahan kamu n

kalau bukan aku yang udah

Aina m

buktiin kalau kali

kamu ngerasa nggak bersalah, kenapa nggak coba u

tert

un kamu bunuh diri, orang-orang akan mengenal kamu sebagai pembunuh. Dan kehidupan akhirat nggak s

, Aina bergegas pergi menin

dia sudah mulai percaya kalau b

diam memperhatikan dari jauh bersama penonton lain. Ia menat

h caci maki Delia karena selama ini

tahu sendiri pun berinisiatif untuk mengikuti Delia. Siapa tahu dia punya petunjuk. Sewaktu melihat ada yang aneh dari Delia, Aina cepat

sedang berada di dekat

den punya tanggu jawab atas dirinya. I

a membuka satu notifikasi yang

bukan dia pelakunya.

i euforia itu memasukkan kembali ponsel ke saku celana. Pandanga

hnya? Oh, Good! Kamu hampir aja bikin saya disebut pengacara yang udah bebasin seorang

elain menangis meratapi kebodo

khirnya Aina mulai percaya bahwa bukan

yakinkanny

n untuk kembali

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka