I’m Always Be Yours
bulan yang dengan malu-malu menampakkan sinarnya. Seorang gadis termenung
dari air matanya telah mengering di wajah cantiknya. Ia merasa kehilangan arah dan tid
ntuk menghindari Max dan calon tunangannya itu. Ia merasa sakit hati dengan perkataan sang kaka
hbac
ngkan diri dikamar. Bukan ketenangan yang ia dapat malah sebaliknya, saat ia melewati kamar Max ia mendengar suara gaduh dari dalam. Tanpa pikir panjang i
polos tanpa sehelai benang pun. Dengan posisi Faye diatas tubuh Max yang atletis. Angel menut
kecewa. Ya, ia sangat terluka melihat semua itu. Mana ada yang tidak sakit jika m
tu yang ia rasa pada lengannya namun tidak bisa mengalahkan perih hatinya saat ini
kaos milik Max. Tentu saja karena ulah Angel sepasang kekasih itu
mengetuk pintu dulu Angel? Apa selama ini kau
tidak akan pernah memarahinya karena masalah sepele seperti ini. Ia pun sudah sangat sering langsung masuk ke d
menyayanginya? Sebesar itukah cinta Max pada kekasihnya hingga harus membentak Angel
kak Max" cici
keras padanya. Dia hanya cemburu melihat kita,
arus cemburu?" Max mengernyit da
iri padanya Max, buk
dangan bertanya, ia tidak mengert
maksudnya? Tatap matak
detak cepat hingga membuatnya sulit untuk bernafas. Angel meremas kedua tangannya yang terasa basah, ia ragu untuk berkata
uh jadi aku memeriksanya. Aku benar-benar tidak bermaksud mengganggu kalian, maaf" akh
kau sukai? Kau bahkan mencintai Max sebagai seorang pria bukan saudara,
ikku tidak lebih. Kau kekasihku dan sebentar lagi kita akan bertunangan. Kau ingat, aku sudah berjanji
ndung air matanya agar tidak menetes hingga mengepalkan tangannya erat membuat kuku-kuku jarinya melukai telapak t
dan sampai kapan pun hanya dia yang pantas menjadi istriku. Kedua, kalaupun tidak ada Faye aku juga tidak akan mencintaimu, karena kau bukan
mendorong Angel dan membanting pintu kamar tepat di depan muka sang adik. Angel terpaku lalu memukul-mu
s begitu saja tak dapat dibendung lagi. Angel ingin menjerit dan berteriak melampiaskan semua rasa sakitnya namun tak dilakukan. Ia masih m
hbac
. Ia juga tidak bisa menyalahkan siapa-siapa ketika rasa kecewa dan sakit ini menghampirinya. Salahkan dirinya sen
yang berada di kamar untuk membasuh wajahnya. Ia melihat pantulan bayangan diri
ng hancur, cukup sudah ia meratapi kesedihannya. Jika ditanya apakah ia masih mencintai Max setelah semua kejadian tadi tentu
orang yang kita cintai lebih penting daripada kebahagiaan diri kita sendiri. Angel percaya Tuhan tidak akan mengambil sesuatu y