Scenario Of Love
bulan
nembus pakaian manusia yang tengah melakukan aktivitas di luar ruangan. Segelintir orang memilih mengur
apan dengan Mami Lira, mantan bo
a yang usianya sudah berkepala empat itu bertanya. Ini adalah awal pertemuan mereka berdua set
abar Mami sendiri gimana?" K
menyisir rambut gelombang sepinggul. Rambut panjang le
engan menganggu
ta yang tak memiliki ikatan darah, bahkan keluarga sekalipun. Wanita yang denga
Sementara ibunya hanya menjadi IRT. Kadang-kadang ibunya ikut membantu pekerja
ang itu hanya cukup untuk isi perut mereka bertiga. Itupun berlaku untuk satu hari. Har
mampu. Sera tak kekurangan perhatian
n segala sesuatu terkait anaknya. Tak jarang ketika Sera bermain di sore hari, dirinya sudah wangi, cantik, dan b
n cukup banyak kasih sayang dan
ng beberapa buah sudah bocor, bertembokkan bata merah setinggi satu meter lalu seten
pa ikan asin, tahu, tempe, bahkan kadang-kadang garam. Me
eretan gigi putihnya. Asal dalam hidupnya selalu dikelilingi cinta kasih sang a
nya. Ya, ibunya meninggal disaat Sera berusia dua belas tahun. Masih basah pusara sang ibu tercinta akibat isak tangis yang d
pada Sera. Sesosok ayah yang selalu Sera pamerkan pada teman sebayanya. Pergi dengan wanita lain, bukankah itu berarti mengkhianati ci
Sera mengingat masa-masa kebersamaan keluarga. Mata bengkaknya ia acuhkan begitu saja. Seny
, Bu. Ayah ninggalin Ibu juga!" tangis Sera kecil
nya. Dimana beliau harus lebih giat bekerja di ladang demi mencukupi kebutuhannya dan Sera. Bangun lebih pagi dan tidur lebih malam. Meny
epergian ibunya dengan hati lapang. Ia sudah ik
usianya menginjak lima belas tahun, Tuhan kembali mengambil sang nenek dari
dibayangkan seperti apa rasanya? Sakit yang teramat bukan? Seperti itu lah gambaran perasaan Sera. Gadis yang masih
terbujur kaku berbalut kain putih itu hen
s itu benar-benar padam. Hanya ada sebuah pi
enek, ayahnya tak juga menunjukkan batang hidung setelah kematian sang ibu. Kini ia benar-be
esah. Jangankan mendengar keluh kesahny
k makan sehari-hari saja Sera hanya dapat berharap pada uluran tangan warga sekitar terhadapnya. Beruntung, Tuhan masi
sengaja ia bertemu dengan Lira. Wanita dengan gaya berpakaianny
u tinggal dengannya. Sera yang benar-benar tak tahu harus apa dengan keadaannya-suda
saat Lira mengajak masuk untuk melihat lebih dalam lagi, Sera terpukau dengan bang
menurut Sera karaoke milik Lira
ingan dengan para pemandu karaoke serta para perempuan yang rela membuka selangkangan demi bertambahnya
kan gadis kerempeng itu sehari tiga kali. Meski lauk
ni Yusan yang sudah ada sejak lama. Membantu membersihkan ruangan per ruangan yang diperguna
Yusan memilih pergi. Meninggalkan s
n kalinya Lira melontarkan pertanyaan yang sama. S
n Sera pekerjaan. Secara sadar Sera tahu, Sera berhutang budi sama Mami. Tapi untuk kembali lagi Sera gak
an kamu. But well ... Mami gak bis
pa itu?" Lira berta
o ol
rharap yang terba
nya men
Lira, membuat wanita itu d
Sera tebak wanita itu pasti sedang sibuk. Sera tahu karena dari ia mas
baik saya se
kembali menempatkan pon
Padahal Mami pengen banget ngobrol lama sama kamu. Tapi ada y
m. Lagi pula peker
uk Yusan. Oke? bye ...." Wanita itu melamba
an Lira, Sera beranjak dari duduknya, berniat untuk membayar tagihan
menghantam dada seorang pengunjung yang kala itu baru saja m
gan kekar pria di depan Sera memegangi pundaknya tatkal
aya minta maaf, saya gak
ng salah karena gak hati-hati, saya minta maaf," tutur Sera. Ia mengenakan kacamatanya kembali
ar, hingga pandangannya teralihkan saat rekan ker
naiki transportasi untuk pulang berupa angkutan umum atau b
Dua orang pria berumur cukup matang keluar dari dalam mobil. Keduanya berbadan tegap dan be