Delayed Love
Sebenarnya ia sendiri memang sudah akan pulang ketika men
jalan raya yang terlihat cukup padat di waktu sore hari itu. Rian yang akhirnya memutuskan pulang dan
an, aku harus mendapatkan ma
apura sebagai muka atau jalan masuk perumahan, terpampang di dep
sedangkan ibunya adalah seorang guru atau pengajar di sebuah sekolah swasta di kota. Gen kepintaran yang dimiliki lelaki itu bisa dipastikan ber
uku tebal milik sang ayah, di mana banyak gambar peta beberapa negara di dalamnya, membuat ia berambisi untuk menjadi seseorang yang bisa keliling dunia. Ia berpikir,
kolah menengah atas di sebuah sekolah
kata ibunya waktu itu. "Bukankah jurusan itu aka
perhotelan dan bukan pariwisata, di mana jurusan itu sebenarnya yang akan me
tu. Entahlah, bahkan hingga saat ini ia bekerja sebagai seorang manajer di sebuah hotel bintang dan ternama pun, tak ada yang tahu kenapa pada akhirnya i
dengan pagar tinggi di depannya. Seorang penjaga rumah yang mengenali mob
. Pak Kurdi, penjaga rumahnya sejak ia masih kecil hingga
at sor
at sor
untuk menyapa. Setelah tuan mudanya masuk ke rumah,
e, R
b Rian membalas
engan beberapa buku di atas meja, menemani
gini?" tanya Bu Sukma, seraya mengulurkan tang
di samping ibunya. "Baca buku apa, Bu?
Bu Sukma yang bisa menilai jika sikap yang saat ini putranya tunjukkan adala
menunjukkan cover buku agak te
ya bertengger di batang hidungnya, lalu menat
n?" tanya sang
jam berapa, Bu. Aku 'kan uda
sepertinya kamu capek sekali. Ibu hanya
unggungnya ke sandaran sofa, kemudi
lapar, Bu, tapi capek
mun, ia bukanlah tipe orang tua yang akan ikut campur dalam kehidupan
bannya." Bu Sukma menatap sang putra,
Kita akan makan malam bersama nanti. Sem
umayan. Selamat
sang ibu yang kembali melanjutkan ke
*
puan lintas generasi tengah duduk menyantap hidangan makan malam. Seorang gadis dengan rambut panjang diikat asal, begitu lahap men
Yang udah pesen kue kemarin
. Yang pesen kue tadi datang ke sini, katanya jadi min
pan mau bikinnya,
iar enggak keteteran. Malam ini
antu Ibu. Nanti Re
tanya Bu Cintya. "Cuma tadi aja 'kan
menguasai diri sehingga nasi yang belum halus ia
k usah terburu-buru," kekeh B
t dengan makanan yan
tri yang terlihat gugup ketika nama seorang lelaki yang pernah
nyudahi makannya yang kemudian menaruh piring kotor yang sudah kosong ke tempat pencucia
ngnya, pura-pura tak mendengar dan memilih untuk men
tempat sebelumnya sembari menata
kemudian beranjak berdiri dan members
alam gelas dan membawanya ke sofa dep
waktu demi menormalkan degup jantungnya, yang mungkin saja terasa lai
da poin-nya, cukup membuat Bu Cintya terkejut. Meski sebelumnya Reina sudah mengatakan t
pendengar yang baik, tanpa harus me
a pun sama. Kedua wanita baik hati itu kini udah enggak lagi kerja di hotel. Sosok
kamu yang baru?" tany
tatapan pilu, me