Bisik-Bisik Tetangga
rima pangg
lo,
ng apa? Sibuk?" tanya Re
mah sakit menunggu mertuaku,
bilang, katanya mertua kamu bai
g serius, jadi aku bawa ke rumah sakit!" ucap Hanum l
k pulang?" Hanum menunduk meng
, setelah itu aku pulang bersama Mas Rendi!" t
ikut kesana, aku pingin lihat dia dan jambak
eadaan, biarkan saja Allah yang
um teringat hal itu dan baru sadar jika ia belum makan sedikitpun. Pantas saja ia m
ah langsung bawa Ibu ke Dokter!" Reni
gan kamu, jangan pikirkan wanita gila itu, kamu harus jaga kesehatan demi calon
sampai lupa Ren, tapi besok-besok aku tidak akan melup
angan sungkan untuk memanggilku, aku siap bantu k
kasih,
a lalu menoleh kesana kemari mencari dimana ia bisa membeli makanan untuk mengganjal perutnya yang terasa mulai perih. Hanum melir
ndi fokus menyetir di depan. Tidak ada pembicaraan sepanjang perjalanan. Hanum lebih banyak diam dan bicara kepada mertuanya saja. Sementara Rendi tetap fokus menyetir mobil membawa mereka kembali p
hanya menatap ke arah suaminya dan putrinya sambil menuntun mertuanya keluar dari dalam mobil. Rendi menurunkan Namira lalu menatap Hanum dan mengambil alih ibunya agar ia bawa ke dalam rumah. Hanum mengambil barang baw
ibu membuat Rendi menatap ibuny
tap harus luangkan waktu." wanita paruh baya itu ha
u tidak bisa luangkan waktu?" tanya san
Rendi sambil menggaruk kepalanya. Bagaimana ia membagi waktu untuk bekerja, dan berada d
a terlalu capek mengurus Ibu!" Rendi mengangguk mengerti sambil memegang tangan sang Ibu. Bagaimana tanggapan ibunya jika ia tahu Rendi ba
Ibu Rendi mengangguk lalu
tu istirahat, kelihatannya kamu lelah,
tersenyum. Rendi baru saja bangkit dan bunyi ponselnya membuat ia merogoh sakunya dan menat
ang mertua mendadak menghentikan langkahnya karena Rendi melarangnya untuk bertanya. Rendi langsung melewati Hanum dan terus menuju pintu belakang. Hanum menatap sendu ke arah suaminya l
o, An
imana?" tanya Anta
a apa?" tanya Rendi sam
dari tadi nungguin kamu, loh." Rendi me
da di rumah Ibuku, kamu sabar d
ngantar Ibu saja, kenapa belum kembali, nanti k
rapa jam saja, kamu sudah curiga, kamu seharusnya tahu konsekuensi me
up ponselnya sepihak membuat Rendi menatap ponselnya dengan pikiran bingung. Ia menyimpan ponselnya lalu masuk ke