Hidden Corner Mr Lie
menghadap taman kota. Lampu masih di nyalaka
awah tatapan tak percaya sekretaris dan sopirnya, mereka berdua meng
gkah Lie Chen ketika sampai di balkon kamar Jessi Mou, pintu balkon terbuka lebar memperlihatkan Jessi Mou duduk di atas ranjang
m pri
pa k
e C
arah suara, "Mau apa kamu kemari?"
ersandar di pintu balkon, pandangan matany
incess?" tanyanya pelan seperti mengg
e rumah orang, tuan Lie Chen" jawabnya menyindir.
ersikap biasa saja, ia hanya tak mau Lie Chen tahu dan sanggup m
ya kuat. Mereka saling berpandangan, mengukur
lembut saat sampai di depannya. Matanya terus memandangi wajah cantik Jessi Mou dan baju
rusan anda? jangan katakan, anda ingin masuk membuat keri
ebih deras dan merusak rencananya, Lie Chen tersenyum. Lie Chen tersenyum kemudian berbalik hendak berjalan ketika suara halu
h Jessi Mou dan menutup bibirnya. Satu lumatan panjang yan
membukanya. Ingat satu hal princess, aku akan membuatmu datang dan mengisi tempat tidurku dalam satu minggu"
nas yang di terimanya. Selama berpacaran
am
a-kata yang akan meluncur, Lie Chen menatapnya de
upakan aku tiga minggu lalu tapi tidak
u--
arena merasa terhina dan terpojok. Malamku", setelah itu Lie Chen bergerak cepat tinggalkan Jessi Mou, ia takut semak
memerahkan telinga orang begitu Lie Che
an suara Jessi Mou hingga membuat kehebohan
ta itu" perintahnya senang. Lie Chen tak dapat menutupi kesenangan dalam hatinya. Disentuh bibirnya, sungguh menarik setelah menciumnya. Menunggu selama tiga t
, wajah tersenyum dan senang Lie Chen memberikan signal bahwa e
lan
masuk akal manusia waras. Lie Chen sudah menunggu lama untuk h
rumah Lie Chen, ada satu kata terpenting malam ini yai
Chen, semua penjagaan di rumah ini di perketat. Teriakan kencangnya m
ngan bukan masalah besar tapi penolakan terhadap Lie Chen tiga tahun lalu menjadi masalah yang tidak pernah di perh
a bibir Lie Chen di dalamnya. Terasa manis sedikit asam mirhaannya dan hotel. Perasaan takut datang dan tenggelam. Ini
ng
nya bertautan tak senang ketika di bacanya, 'Selamat tidur pr
tak tak berdaya di bawah ranjang, beruntung tidak pecah karena ada karpet tebal yang melindungi. Ke
h Jessi Mou. Cukup sudah toleransi dirinya terhadap hari in
acak rambutnya dengan gusar. Ceroboh, i
rus dibeli oleh orang tak dikenal per lem
i teringat bayi dalam perutnya. Robert Marquez mengembuskan nafasnya lambat-lam