Captain And Miss Billionaire
melewati Villa dan sampai di sebuah rumah kaca yang be
mah
masuk," se
eh bunga-bunga cantik di dalam pot bunga dan berjajar cantik sepanjang jalan. Disya
menutup mulut dengan telapak tangannya
udian terdapat meja bundar kecil dengan dua buah kur
menyiapkan?" tanya Disya
mangnya?" t
Disya begitu terpesona. Belum lagi ban
udah tertata makanan juga minuman dan dessert untuk mereka berdua nikmati. Stevan benar-benar tidak ingin ada ora
gelas berisi anggur merah itu
," seru Stevan memberikan seg
imanya denga
ahan kita," seru Disya dengan penuh seman
setelahnya meneka menyesapnya dengan perlahan. Merasaka
ka dengan tenang dan menikmati suasana di sana. A
uga empuk," seru Disya seraya melah
kecewa," seru Stevan menyuap
ini semua kamu yang m
ang sama," seru Stevan menatap Disya dengan
kalau kamu yang menyiap
bukan aku, siapa l
menyuruh orang
ang kamu makan itu. Itu
oho
eneguk air puti
ezat ini? Bahkan makanan dari restaurant mewah b
k menunjukkan ekspresi apapun membuat
dampinginya di depan piano. Disya pun menurut dan duduk di samping Stevan.
a tidak menyangka Stevan memiliki sisi romantic dan hangat seperti ini. Disya sel
enikmatinya. Ia tersenyum menatap wajah tampan Ste
enyelesaikan nyany
yangka kamu memiliki suara ya
erayuku?" seru Stevan m
wajah Stevan. Sesekali tatapan Disya tertuju pada bibir tebal Stevan
ncium bibir Disya dengan lembut dan perlahan. Setelah di rasa cukup Stevan menarik dirinya menjauh dari Disya, tetapi siapa sangka Disya merasa tak puas dan langsung memeluk leher Stevan dan menahan kepala Stevan supaya tak menghindar. Disya langsung mencium Stevan
panjang kala tangan St
ong Disya. Disya melingkarkan kedua tangan dan kakinya di
sana. Saat kakinya sudah menyentuh sisi ranjang, Stevan me
ar," seru Stevan mem
a juga. Setelahnya Stevan dan Disya sama-sama merebahkan tub
*
sudah di pesankan oleh Stevan. Mereka berdua berjalan mem
akan kamu berikan pad
a dulu dan membaca karakternya, pekerja
Ok
Dan kini mereka sudah berdiri di depan pintu nomor tersebut. Stevan
spresi berbinar bahagia itu tertangkap oleh D
kehadiran Disya saat Stevan merengkuh pinggang Disya. Dan Disya mam
saya
ara di luar seperti ini?" ta
a memberikan ruang untuk merek
buang-buang uang pikir Disya. Entah kenapa saat menangkap ekspresi Mia tadi saat melihat Stevan dan langsung berubah saat menyadari kehadirann
?" seru Stevan menya
arah Stevan. "Ak
kopi yang ia buat dari mesi
Mia dan mengambil duduk di atas so
ri ini, kamu tidak kesuli
yaman di sini," seru Mia te
kamu miliki?" tanya
papun. Tapi saya akan berusaha beker
Kemudian ia menyerahkan
pagi. Katakan saja kalau kau sudah m
saya belum tau daerah sini. Saya takut nyasar," se
ke sini tidak nyasar," ser
dan berikan kartu nama itu," seru Stevan mem
ak tau harus memakai pakaian apa besok," seru Mia k
a Mia. "Kamu pakai saja dulu pakaian yang kamu punya. Bes
handphone?"
mbelikannya saat kami
aik
meninggalkan kamar hotel Mia. Dan kini mereka sudah b
ng kamu tolong," seru D
nya Stevan menyetir mob
tentu. Dia juga menyukai kamu, ka
niat menolong bukan mencari simpanan," jawa
oleh menghubunginya lagi atau ada bertemu de
buru?" tan
snya kamu lebih menjaga
gimana. Sejak tadi aku
natap dia ke kamu itu bik
tangan Disya dan menggenggamnya dan itu mampu mere
a sekarang?"
iang dulu saja
Ok
*