Captain And Miss Billionaire
erakan dan berantakan di lantai. Ia sudah tak ada tenaga untuk mengamuk lagi. Akhirnya ia memilih duduk bersandar ke kepala ranjang, menatap ke arah pohon-pohon di depannya. Semalama
menoleh ke sumber suara. Dia melihat Mich
an rumahmu
isnya dan tetap dia
rang, benar-benar k
sekacau ini. Bagaimana kalau sampai kamu
dak akan pernah kehilangan Ste
asisten rumah tangga membereskan
k mau," ja
gat mudah wanita itu menarik
seru Disya dengan kesal
kekeh saja meliha
nar cinta mati pada S
*
ndphone nya dan melihat pesan masuk dari Stevan. Sebenarnya enggan untuk membuka itu tapi ia jug
alau aku lebih memilih Mia daripada kamu. Sebenarnya aku sudah memutuskan untuk memilih kamu, tetapi sayangnya aku ketinggalan pesawatku
mbali berseri dan itu me
pernikahan kita ini. Aku ingin selalu bersamamu, hidup sebagai suamimu. Entahlah apa yang aku inginkan. Aku hanya ingin selalu menjalani keh
pi hanya dengan kata-katanya yang seperti ini saja, aku sudah lan
kan tempramenmu
an lakukan padaku. Kenapa aku be
jadi milikmu. Jangan biarkan wanita lain merebutnya
h sana te
nnya. Aku ingin tau apa dia kuat kalau aku diam
serah ka
*
embali dengan membawa Mia. Stevan kini sampai di bandara Boston. Sudah dua
n taxi untukmu dan kamu pergilah ke alamat ini," s
aik," j
axi dan membayarnya. Stevan bergega
kotak itu dan di dalamnya terdapat sebuah gelang cantik dan sangat
asan yang biasa kamu beli. Tapi aku ha
menuju lantai dimana ruangan Disya berada.
n Ste
ada di dalam?
g ada tamu," ser
ru Stevan mengamb
dan seorang pria dengan memakai jas ra
Erwin,"
ih. Kalau kau butuh sesuatu
Ya
tidak suka melihatnya, apalagi pria tadi men
uangan itu. Disya hendak berlalu pergi
Mi
Ya
uk anda," seru
di udara saat melihat sosok suamin
ia pungkiri ia ingin berlari ke arah suaminya itu dan memeluknya dengan erat. Tapi Disya mas
kembali ke arah
eranjak memasuki ruangannya. Sekre
suki ruangan. Ia menutup pintu ruangan Disya dan terlihat Disya s
padaku?" tanya Stevan yang berd
ingkan wajahnya. Ia menahan dirinya untu
awab Stevan.
rlalu," ja
ang denganku?"
dak
g bersama pria tadi, Erwin," seru
arus datang kesini. Kenapa tidak pulang saja ke rumah," seru Disya s
hatinya. Kenapa selalu dan selalu hanya dirinya yang berhara
D
kala sepasang tangan keka
sa hanya di sekitar lehernya dan Disya mera
gat merindukanmu," bisik Stevan membuat
n di perutnya itu seraya menangis. "Kena
ya dan menarik tubuh Disya
us air mata Disya. "Aku tida
Disya memukul pelan dada Stevan membuat Stevan
sya ke dalam pelukannya dan
aja semua k
emakin erat memeluk Stevan dan Stevan hanya bisa tersenyum
an. Akhirnya Disya sudah lebih baik