Jodoh Lewat Jendela
memikirkannya. Berulang kali ia memohon pada sang ibu untuk bisa meyakinkan sang ayah. Berulang kali juga
hotel. Wajah natural itu tetap terlihat anggun
k rahmad," ucap P
ak Wahyu," samb
ng lainnya sudah menunggu di rumah," uja
ersiap," sahut Pak Rahmad. Mereka pun men
ng bersama dengan seorang supir, tak
tanya. Ini mobil yang disewa a
membuat pak Rahmad dan
ahmad berusaha me
lihat tenang
ya, ini adalah mobil keluarga say
ya ada a
uarga Atmaja, itu artinya, kalau nanti kami pulang ke kampung 'k
a seperti tidak perduli dengan perasaan Sekar yang mungkin hany
jadi seperti ini?" ucapnya dalam
kita atur," ujar Pak Wahyu mena
untuk menolak sikap saya yang memaksa pernikahan anak-anak ini? Kare
kalau perasaan sang ayah bisa berubah dan mengurungkan niat untuk menikahka
n yang mau menerima sikap anak saya, seperti yang Pak Rahmad lihat kemarin. Dan yang membuat saya terkejut, davin juga menyetujuinya. Jadi saya rasa, tidak
ali melemas. Namun ia juga tidak berdaya. Karena bagaimana pun ia juga sudah berjanji tidak ingin kehi
aya juga turut senang men
umah keluarga Atmaja. Dahlia dan Bu Yumna terlihat sangat t
iap ia mengingat kembali wajah Davin, ia merasa jijik dan tidak bi
ak di depan pintu, Bu Jasmin telah
i sulung saya, kakaknya Davin
ua keluarga Sekar tersenyum ramah. Sedang Sekar
rapa orang di dalam sana sudah men
langsung hari
rkas-berkasnya akan segera
idak terlihat kacau," ujar Bu Yumna mengusulkan. Sedang
Ayo, ikut aku!" ajak Jessy. Dan Seka
gan Davin. Menurutnya, tatapn calon suam
i sialan," umpa
rah apapun yang dilakuka
embenci adik aku, iya 'kan?" tanya jessy samb
itu memang anak laki-laki yang dulu sampai sekarang memang begajulan.
adalah saudarinya," u
enangan orang. Tapi percaya deh, aku harap kamu adalah gadis yang beruntung. Karena biarpun Devan seperti itu, bukan berarti dia tidak menola
a be
dia bisa setuju aja dengan pernikahan ini. Ah, sudahlah. Permainan takdir memang sang
dan cantik dibanding tadi. Yuk!"
an ini sama-sama menyebalakn," S
ngan tatapan. Terlebih dengan Devan. Wajar, karena selama ini sekar yang ia kenal adalah sek
. Kendati demikian, perkataan sang ibu sma sekali tida
duduk di atas karpet. Bisa di pastikan kalau
rlebih perasaan Sekar. Ia
ang ayah. Percuma juga aku berkeras. Itu ha
linga, Sekar pun mendengarkan ucapan ijab
mi binti Rahmad Kurniawan dengan mas kawin sepera
awan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 15 gram
a para sa
ereka yang sebagiannya
uat Sekar memburaikan air ma
u. Ahk, apakah aku harus pasrah dengan semua ini? Kalau saja waktu bisa diulur, rasanya aku tidak b