AWAS JANDA GALAK
ceraiannya dengan Doni. Lelah, itu yang ia ras
a. Ya, Laila pun tahu itu. Doni sudah tidak mencintainya lagi, sering
ta lain. Namun, semua berita itu Laila hiraukan. Selagi suaminya tidak menceraikan,
sapaan menghentikkan lang
a. Semburat ketidaksukaan terliha
taku dua tahun lalu, ak
beberapa hari belakangan mengganggunya. Entah siang, ent
aki yang memang telah lama mencin
iliki sopan santun apalagi jika mereka bertemu, Salman jarang sekali berbicara atau sekadar berbincang. Akan tetapi, semenjak mengetahui Laila akan
Salman, berjalan cepat, l
ak
man, napasnya memburu. Lelaki yang memiliki
Laila, matanya menatap tajam. Tetapi, Salman justru te
Ayang
angan pangg
, keceplosan Ayang ... T
ila melanjutkan
." Salman mencegah langkah kaki Laila, be
omong
sampai 40 hari, setelah itu kita men
a mengerutkan dahi,
ah habisnya 40 har
g, ia tampak berpikir,
aha
ingkal-pingkal sam
ampret. Kamu kira aku habi
a tertawa,' seru
h tahun itu bahagia, melihat
h, ya?" tanya Salman pura-pura tid
nifas bukan masa idda
hatikan sambil tersenyum, Laila pun mengatur napas.
yang masih merah jambu, jangan yang ungu," tukasnya dengan mimik wajah lucu. La
tetapi ungu lebih menggiurkan," ucap Sa
ukul bahu Salman. Kali i
, jandaku L
a, tawa Salman terhenti. Laila dan Salman men
la mengarah pada wanita yang mengulurkan sebelah tangan
i sejagat raya." Dengan percaya diri calon istri D
ang cantik!' ucap
ucapnya
alman Farisi. Aku ada
masih muda. Hati kecilnya tidak bisa memungkiri, Sa
ata Doni memalingkan
arusnya hidupmu lebih menderita setela
h baik kita pulang sekaran
pula
ihat arloj
ah menungguku," jawab Salman, menyombongkan dìri. Itu b
an meninggalkan Doni
tan suami. Laila menepis
!" Diluapkan kemarahan Laila pada Salma
akan diperolok-olok si Doni!" Jelas Salman. Namun janda itu tak peduli, tetap berlalu, mening
rumah sakit. Salman mengir
u, Mala
pa
nge
W
libur, ja
ga
lan pagi a
muda tersebut. Kedua matanya menerawang, menging
rian ini dia begitu sangat lelah. Meregang
las ke butik. Beberapa pesanan dan komplain dari satu, dua pelanggan dise
tanya Mira saat sambu
es,
sini. Dia pengen pesen gaun pengantin, ta
u tersen
ila, mengambil bantal, di
ira tidak mengerti m
istri b
ga kamu, Siska itu
lu. Jagain butik ya, jangan
ia
sembilan. Berarti sebentar la
k kertas dan pulpen. Ia menulis sesuatu di atas selembar kertas tersebut. Kemudian
an pintu rumah. Wanita berusia tiga puluh tiga tahun itu kemb
ma ber
alman. Belum sempat jari Salman menekan be
JANDA
ngeluarkan gawainya. Me
gung itu bergetar. Pesan dari
bacanya pesan
Janda galak akan
EEEEEE