Kekasihku, Kakak Tiriku
memencet tombol dan membiarkan air mengalir hingga penuh dan tumpah dari gelas ku. Bi Sumi ya
a Bi Sumi yang segera menyadarkan ku dari lamunan. Aku terk
mi dan meminta maaf kepadanya kar
u seraya meminta maaf padanya. Kulihat Bi Sumi segera mengambil
anyakan beberapa hal kepadanya. Mungkin saja Bi Sumi tahu sesuatu tentang Kak Reyn
a sesuatu sama Bibi
enasaran, mungkin saja ia bertanya-tanya kir
daku. Ia meletakkan alat pel di sampi
dengan Kak Reyn dan Max? Aku curiga mereka sedang meny
dengan berdalih sama sekali tidak mengerti dengan maksud pertanyaan ku, padahal sudah jelas aku memberitahu
ya sikap Den Max dan Den Reyn begitu karena merek
ku menjadi takut jika harus berdekatan d
lain. Bisa saja pikiran Non salah terhadapnya," jawab B
i bukti yang cukup kuat untuk membongkar semua perbuatan mereka, akan tetapi bersikap lebih waspadanya
aku masih tetap terdiam di tempat sampai akhirnya berjalan membuntuti wanita itu ke depan. Mencoba mengintip
a aku lihat dengan jelas siapa orangnya. Ia pun kemudian masuk ke dalam dengan membawa
p Bi Sumi sembari menyodorkan kotak y
lu paket itu dari siapa. Aku pun mengambilnya perlahan, di atas sana han
, Bi?" tanyaku
-garuk kepalanya. Ia sama sekali tidak tahu. "Bibi Nggak tahu, Non.
i tetap menatap ke arah kotak yang masih berada di dalam genggaman. Aku du
kotak tersebut. Sebuah boneka dengan kepala terpeng
lam, tak sengaja aku melemparnya ke bawah hingga terjatuh. Jantungku langsu
n Kak Reyn datang secara bersamaan ke dalam kamar setelah mendengar teriakan ku yang cukup keras.
r padaku. Begitu pun dengan BI Sumi dan
kejut saat melihat benda mengerikan itu tergeletak di atas l
ua yang aku lihat sangatlah mengerikan. Sejak kapan ada seseorang yang
rang musuh dalam hidupku. Jadi bagaimana bisa ada
u menyentuh pundak ku dengan pelan, namun aku mera
r jika saat ini aku sedang tidak ingin di ganggu dan juga traum
a untuk menenangkan ku. "Dari mana kau da
ng bercerita semuanya kepada dua pria ya
eyn mengira-ngira. Ia menatap penuh harap ag
ali memiliki seorang musuh sampai pada kejadian kemarin, aku memer
guk pelan dan paham dengan maksudku. Akan tetapi, aku juga masih belum yakin jika salah satu diantar
ini ya, biar Aline tidak merasa trauma," uc
paruh baya itu mencoba untuk memungut semua benda yang telah aku buang ke lantai. ia
melakukan itu padamu," ucap Kak Reyn yang mencoba untuk menenangkan ku. Sek