icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cintaku Bukan Rayuan Pohon Kelapa

Bab 4 Bahagia Yang Sesaat

Jumlah Kata:1833    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

bidang David, tapi karena ada beberapa memar di dada itu a

mnya Saya akan melakukan Rontgen dulu. Biar Saya tahu apa ada yang tidak beres atau baik saja di dada Mas David ini. Kalo ada, Saya kasih pengobatan untu

n, "Emm dok, apa tidak d

Rontgen ma

matanya, "Saya feeling ada luka atau memar. Soalnya tadi Dia

paham, "Kalo begitu, Ma

L

ni, "Harus lepas jeans, dok?" tanyany

at bagian mana yang luka atau memar

G-TU

a. 'Apes banget ini,' rutuknya, 'Masa gue liat Dia cuman pakai kolo

s David dilihat hanya pake kolor oleh Kami? Tenang Mbak, Kami tida

G-TU

umelnya gemas, 'Gue tidak melarang Kalian melihat David cuma pake kol

terlalu jauh menduga-duga yang dipikirkan Viora. Di

gil Mas Akri, "Rasa Saya bukan

agnosa

ya membetulkan pertanyaan Akri, "Kalo diagnosa itu kata medis setelah

' ujarnya, 'Karena setelah sekian lama tidak ada perempuan seperti

h dokter Arif juga tersenyum gel

nyum geli juga, "Jadi apa yang dokter r

s Akri, Saya menerawang kalo Mbak ini bisa ter

gnya dokter Arif dengan sorot mata bert

enyum geli lagi sebab Viora seolah kaget

an bibirnya, 'Sal

nti kalo Masnya udah sehat, bisa kok Mbak m

, 'Parah banget ini do

kemana-mana. "Mas Akri," ditegurnya Akri, "Bisa Saya pinjam selimut yang

n tawanya yang akan meledak karena mendengar perkataan

ya ambilkan ya

lagi

tnya du

uaranya, "Saya pinjam bantal u

imutnya dua. Satu untuk Mas

dibadannya ini, "Buruan Mas Akri, ambilin pesanan Saya." Dia menjadi ke

melihat Viora merengek. Lalu perg

auan dokter Arif, "M

dok?" tanya

k terpancin

d dokt

enggoda Mbak, tapi Dia ti

EB

iapa-siapanya Dia. Coba kalo Gue ini kekasih atau istrinya, Kalian mengec

lian menggoda istri saya agar Dia tidak terus men

tersenyum me

ng dengan membawa du

"Kok bawa bantalnya dua?" ditunj

ya bua

t Sa

ain suaminya. Nah dinesnya bisa

cukup wat Dia." Viora menunju

dur kecil itu tempat romantis b

G-TU

erpekik gemas, "Liat tuh Mas Akri ngomongnya

inta maaf ke David, "Istri Mas ini cantik, dan kepribadiannya me

masalah

+

tidak mengeluarkan sepeser pun uang untuk semua ini. Semuanya David yang bayar. Memang di dalam dompet David ada gepokan uang? T

kedua kartu itu. Dan memang Viora hanya memakai untuk kepentingan D

duk di kursi yang ada di sisi Brankar. Dipandangin David

Dimana Aku terpaksa mengabaikan orangtuaku dan Bunda yang menantikan kabar dariku.

sa menolong David sampai jauh seperti ini. Pelan D

ngun?" ditanyanya David yang melihatnya, "Kamu perlu

bisik hatinya, 'Aku mendambakan istri yang mengurusku seperti yang Kamu lakukan

kit tangannya di depan kedua ma

enghadap Viora, biar lebih enak bicara sama Viora, "Ka

rumah Bu

ah I

abat karib Papaku. Dia itu

di Artis sep

kepala, "Aku ingin bisa men

a Bunda

Sutradara, Penulis Skenario, dan bisnisman. Nah Aku

ka menul

tulisanku lebih ke Film, da

amu menga

apa yang kutonton dengan imajinasiku sendiri. Setelah itu Aku mainkan

i Kamu habis bel

ah lama m

p mendengar ini, "Maaf s

k men

elajar sama

Uda Katon bisa menulis Skenario, m

apa belajarnya s

umah Bunda saja s

epuluh

iluar jam itu, Dia sibuk di Production House mili

r, Kamu pulang sendiri? Tid

ng. Tapi Aku menolaknya. Aku tahu Uda Katon udah letih

nurani ke Kamu yang adalah

menjadi guruku, maka Aku tidak boleh meminta le

Perempuan berhati bening seperti

ora bicara lagi, "Lagian Aku dari mulai

ut pulang sendi

rahkan ke Tuhan. Berli

uamu berpik

ku keukeuh untuk mandiri, Mereka

ya kakak

k. Dua orang. Lak

k disuruh orangtuamu untuk

u, dan kakak perempuanku. Dia tinggal bersama Tant

ia tingga

anak. Lalu juga kakakku kan cucu pertama d

ubunginnya untuk

ku tidak mau me

beratan dis

keluar sebentar ya. Mau merokok, dan cari kemilan." Dia bergegas berdiri, dan me

amu.' David lalu baring telentang, pikirannya dipenuhin oleh Viora. 'Tuhan, kulihat Dia pe

engar suara Rang

lalu perlahan tegakan setengah badannya. Dia m

mpe kemari, Ga?" D

ur." Mitha yang memberi jawaban. "Habis Marno nge

a kemari? Apa moto

Sudah di Bengkel untuk diperbaikin

menyerobot pembicaraan, "Mana B

at merokok dan

r suara Satpam dari

k?" tanya Da

u memberikan sepucuk Amplop

ini,

dari istr

lam amplop, lalu mengecek isi tas. Kemudian Dia menghela napas, 'Kenapa

E CONT

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka