icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PIERRE: Cinta Terlarang

Bab 4 Menunggang Kuda

Jumlah Kata:1147    |    Dirilis Pada: 02/10/2022

masi yang kudapat, mereka menyewakan kudanya untuk para pengunjung. Bernard berlari ke arah mereka sembari berteriak riang, tidak dira

u sudah membangun istana pasir dengan tangan kosongku. Ini yang aku lakukan bersama Algha ketika kecil. Ia mengajariku bagaimana memainkan pasir basah agar me

tku semakin perih untuk menyangkalnya. Sembari menghembuskan napas, aku menekuri istana pasir buatanku. Pandanganku beralih ketika

da sendiri," gerutu Sharon yang juga didukung oleh yang lainnya. Be

tiga jam dan kita bisa menunggangin

meski kecil suara lelaki beruban itu tetap terdengar. Sharon melambaikan tangan kepadaku agar aku mendekat. Aku menggeleng. Aku tidak tertarik

lelaki penyewa kuda yang sudah selesai me

, Alisha?"

njawab singkat

ah, Paman penjaga kuda sangat telaten," I

a naik kuda,"

tidak putus asa menunjukkan b

selesai pun melangkah ke arah

aku jatuh,"

danya nyaris membawamu l

upnya, Bernard memamerkan sepupu jauhnya yang merupakan anak peternak kuda dan Ia bisa berkunjung kapan saja untuk berku

-masing untuk menikmati menunggang kuda. Evyta memeriksa hasil jepretannya, ten

ntikkan jari meski June belum juga sele

naik sekali lagi, aku akan merekamm

an membantumu, buktinya kami berenam baik-

kan uangnya untuk menyewa kuda, aku mendekat ke lelaki beruban itu yang selalu

takan apapun. Pandangannya seolah meyakinkanku dan

sih, Paman

tangannya agar aku bisa berpegangan sa

a," ujarnya lagi masih denga

tanganku, sementara Ia masih menuntun kudanya dari samping. Kuda berjalan de

na?" tanya lelaki itu, mungkin Ia mulai bosa

bku. Jika kecepatan langkah kudanya ditambah, itu

seperti kami. Kuda yang membawaku sedikit mempercepat langkahnya, ternyata diam-diam Paman penjaga kuda melepaskannya

isha," kudenga

elok, ternyata aku bisa mengendalikannya. Aku mendekat ke Paman penjaga ku

dah cukup, Pa

gin menyisir pantai lebi

aku tidak terlalu berharap lebih dengan kuda itu. Aku menggeleng kepadanya s

nteng beberapa perlengkapan kemah yang tidak bisa dimasukkan ke dalam tas. June mengembalikan kameranya pada Evyta. Sekarang agenda

r cukup nyaman karena terawat dengan baik, tak ada lumut maupun lumpur yang mengotorinya. Sengatan matahari terhalau oleh rindan

a jauh kita

pi mungkin kita perlu istirahat dulu

yet, kami berhenti. Aku sendiri juga merasakan lelah karena tidak terbiasa dengan aktivitas bera

cak bukit, kita bisa melihat air laut

ng mendapat kesempatan untuk berpapasan dengan b

iapapun di sekitarku yang

suara lengkingan yang juga indah. Aku terkesima pada rupa dan suaranya, sedikit jengkel pada teman

at bagus menurutku," ujar Evyta. Anak itu mungkin terobsesi pada kam

ri kemarin kita belum punya foto bersama. Evyta mengamb

jak dari posisinya yang menyandar pa

n karena tenaga kami sudah terkuras, akhirnya E

siapa yang ada

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka