Married with Mr.Gay
ika tiba di satu cafe yang menjadi
jok ruangan dengan ponsel
rsebut sampai-sampai tidak sadar jika suda
aat ia merasakan seseorang tenga
nti saat ia menyadari jika orang yang d
tubuh tegap, dan juga rambut hitam me
mengulurkan tangannya, mengaj
benar kamu yang berna
nampilannya kini. Menurut Arunika, pria di hadapannya ini m
tangan si lelaki, ia menyebut
uni
h ke sekitar sebelum mendekatkan wajahnya ke arah
erikan pukulan keras pad
puluh pagi. Ada hal yang ingin saya
meninggalkan Arunika yang masih
tergopoh. Wanita dengan celana jeans juga baju lengan pa
, 'kan?" tanya
kini dibuat mengernyit oleh pertanyaan Silvia.
aan
h sama dia, auto terjamin hidupmu. Tinggal ongkang-ongkang kaki
da sangkut pautnya dengan Silvia. Apa wa
dohin sama orang asing. Apalagi sampe kamu kayak begini, kamu tahu, aku justru
uka basa-basi. Ia akan mengatakan
amu cepet nyusul aku, aku udah pengen l
i bukan yang pertama kali bagi Silvia untuk menj
sebulan Silvia menjodohkannya. Meski pada akh
apet tekanan dari keluarga dan orang tua aku soal pernikahan. Ketemu sama kamu pada awalnya aku pikir bisa buat aku shari
h sang kawan sebelum melangkah pergi. Namun
baik, tapi nggak semua orang bisa membedakan
*
nkan. Hari ini pun, Arunika baru menyel
lima jam non-stop, dan saat ini ia ingin mere
amkan mata, suara ketukan pint
nggak dikunc
ar Arunika dengan senyum mengembang lebar
arik tangan Arunika yang saat itu masih berb
Arunika dengan satu ali
itu kemudian meminta agar Arunika cepat
ala, sekarang mendingan kamu mandi terus dandan yang cantik. Tapi jangan lama
eran, juga kebingungan. Memilih
ut juga memberi riasan sedikit pada wajahnya. Ia juga s
tersebut lebih dulu dibuka oleh seseorang.
rah Arunika. Sebelum membiarkan Arunika bertanya atau mengatakan sesuatu, S
dua wanita itu sampai di ruang tamu. Tempat di mana
nya tanpa sengaja melihat aten
an Silvia. Sementara matanya sendiri masih berfokus
erupa itu masih belum mengalihkan pandangannya dari Ar
Nak, Arunika. Kami ingin meminang Nak, Arunika untuk anak k
ot dengan alis terangkat ke atas. Ap
runika bertanya dengan suara lirih. Ber
gin kamu jadi
an Arunika menginte
kebingungan juga amarah. Tapi seolah kebal, Aksa sama sekali tidak meras
ngenal, jadi mustahil untuk,-" la
a dilakukan setelah kalian bertunangan," kali i
setelah menikah, paca
n Silvia tatapan tajam karena ia yakin wanita itu
bicara dengan Aksa secara em
adis itu menarik dengan paks
u?" tanya Aruni
ru bertanya balik, membuat
a ketemu satu kali dan itupun tanpa sengaja. Lalu, kamu ngelamar aku dan minta ak
Aksa hanya sebuah senyum tipis. Pria itu tampa
arnya ada sesuatu yang ingin saya katakan soal apa yang terjadi hari i