My Obsession Girl
cil. Siapa namamu
orang tersebut, masih dengan tubuh lema
jawabny
udah saya antar ke surga." bisiknya pada Xe
jalan menjauh dari gadis kecil itu, namun ditengah perjalanan ia menghentikan langka
dah dewasa nanti, aku akan kembali membawamu ke surg
ama segerombolan yang lain dan segera pergi dari rumah itu. Sedangkan Xena, masih
a mulai terasa, rasa mual
ue
al dari perutnya, lalu menutup ke
ara perlahan, gadis dengan bolamata coklat itu terbangun dari pingsannya. I
mimpi buruk
erti menginjak sesuatu, matanya pun langsung tertuju pada kakinya. Matanya terbel
u mengalihkan kakinya
a maksud itu adalah sebuah mimpi. Xena berlari menuju ke ta
engapung di kolam tersebut. Kepalanya terus menggeleng, ia masih tak
eru naik turun gadis i
aaaa
*
Tok ..
Bangun! Hei! Xe
ngan napas yang berderu naik turun serta keringat yang mengucur di
bermimpi itu lagi, mimpi yang sama saat kejadian mengenaskan itu terja
en
menoleh kearah pintu tersebut. Ia sudah mengeta
nte." j
siang." teriaknya l
ia hembuskan secara perlahan, dan segera bang
kl
r tersebut dengan raut wajah marah ser
ang tante, Xena pun
apa?! Kenapa kamu
te, Xena tad
ar kamu berbicara seperti ini terus. Jangan sementang-mentang kamu ini memili
ertunduk. "M
lle yang bersebelahan dengan kamar Xe
am sekolahnya itu langsung mengham
? Pagi-pagi udah
selalu bilang kejadian pasal orangtua
nya trauma jadi Mamah ha
kesal jelas memberi jawa
pah kamu, selalu membela dia!"
engelus pundaknya. "Maafin Mamah ya Ka
gukan kecil dan senyuman tipis diwajah
g makan yuk Kak." ajaknya, yang
kan dan sudah ada Tania dan juga
Xena mengambil sesuatu di meja makan tersebut,
angun tidur langsung maka
lahanya pun langsung me
baik berbicara seperti itu pada Xena." uc
t susah aja ada di rum
sela Arabelle yang mulai tak suka akan sikap
yang selalu saja kambuh pasal trauma karena kejadian orangtuanya, sampai-sampai hak waris kedua orangtuanya tidak bisa diwarisk
na, dia ini baru seminggu yang lalu keluar dari reh
ya dia tahu kehadirannya itu m
istri pun akhirnya marah, ia berdiri dan menggebrak m
tepat didepa
pernah Mamah berbicara sep
lalu memb
erasa sangat kesal karena anak dan suaminya
t dirinya merasakan ketakutan, apalagi melihat Ardi menggebrak meja itu, me
menggenggam erat tangannya, ia sangat tahu
pasnya beberapa kali mencoba untuk menenangkan
tap Xena, lalu du
harus mendengar perd
dian tadi. Detak jantungnya pun berdetak hebat mendengar pertengkaran terseb
ingkar dipergelangan tangannya, dan
a Ara harus ber
ita sarapan dulu ya. Kam
un mengambilkan Xena sepiring nasi goreng lengkap dengan telor ceplok
." ucapnya yang di
npa Tania yang masih kesal ak
lutnya, dengan perasaan yang masih takut akan kejadian t
Aku tidak boleh seperti ini terus. Aku tidak boleh membuat Om dan Tante merasa ter
ngkat bekerja diperusahaan baru, ia tidak lagi memegang perusahannya. Karena sudah bangkrut, dan ia juga
ang yang dimilikinya yaitu perusahan yang bekerja dibidang properti, milik keluarga James, sahab
ahannya bangkrut akibat dirinya yang selalu sibuk merawat sang keponakan, Xena di panti rehabilitasi. Na
ang berada diruang makan, lalu
berdiri tepat dibelakangnya s
au numpang di rumah or
te dengan senyuman tipis. Walupun sebenarnya oia
u dan pel seluruh ru
Tan
perkataan sang Tante. Setelah itu, Tania pun langsung mengangguk dan bergegas p
nya duduk dan asik menonton televisi seraya memakan cemilan. Bukan dirinya jahat terhadap Xena, namun Tania ingin keh
hendak berjalan menuju kamar mandi akan membersihkan dirinya
en
Tan
dituruti oleh gadis itu, ia be
umah ini menyusahkan keluarga saya, lebih baik kamu bisa bekerja disana dan menambah pengha
egun. "Ke
but, kalian bisa berangkat bersama kalau kamu
enerima karyawan yang memiliki
? Kamu ingin numpang disini terus dan m
tpun dihatinya untuk membuat keluarga mereka susah, hanya saja Xena
egitu ca
main, jantungna dag dig dug akan bentakan itu dan memb
pa yang saya ucapk
wajah yang tertunduk. "I-iya Tante, Xena akan m
u kamu mendengarkan perkataan saya.
ndi. Gadis itu menatap dirinya dicermin toilet seraya mempertimba
rus. Aku harus bisa membantu keluarga ini. Tapi ...
k, lalu ia membelakangi cermi
arang ini. Mengingat kondisinya yang masih belum stabil akan trauma
buatnya membuang napasnya dengan gusar, X
aahaanya juga karena beliau selama ini merawatku. Aku harus coba apa kata Tante T