Together but not the same
itu. Ia membuka matanya dengan malas. Ia melihat jam di atas nakas. Dan ternyata sudah jam 8 pagi. Ara membulatkan matanya. Ia lupa jika har
rwarna hitam. Dipadukan dengan rok bermotif bunga-bunga dengan panjang di
bunya melihat ia dan memanggil
ana? Kau harus sara
Bye mom." Ara melambai tangan nya. Berlari men
*
an berlari keluar menuju kelasnya. Ia berdoa semoga dosennya belum datang. Nam
?" Ara melihat jam tangannya namun masih jam
i tidak ada pemberitahuan.
selnya dan menelp
Apa kelasnya sudah
n. Ada seminar yang diadakan pihak kampus. Jadi kami sekarang seda
dahulu. Perutnya sudah sakit. Tapi Paola sudah menunggunya. Ara berj
*
kan Paola. Namun saat ia melihat kearah kursi di depan p
la dan duduk di kur
yang susah bangun tidur." Ucap Paola. Ia sangat tau
rku terganggu. Bahkan sekarang aku belum sarapan." Adu Ara.
i mengisi perut keroncongan itu. Ngomong-ngomong apa kau
. Kau bahkan lebih dulu ber
sambutan kepada para petinggi kampus. Lalu disusul dengan memanggil m
rkenal. Ia adalah CEO muda. Tapi tunggu. Ia sudah mempunyai kek
i tidak dengan para mahasiswi itu. Mereka meny
i. Kita sambut Xavier Julian Ba
ng dipanggil. Ia lalu melihat kearah Xavier
er yang akan menjadi mot
ku jika ia akan datang." Ara benar-benar tidak tah
erta seminar itu. Semuanya mendengar apa yang diucapkan pemimpin Baxy Company itu
. Ia kini saling menatap dengan Ara. Ah. Rasanya sangat se
alas tatapannya pun salah tingka
ke toilet seben
ris sama sekali. Perhatian
*
pa ia bisa bertemu Xavier disini. Ia sudah menghind
ai sakit. Ara mengambil tasnya dan segera berla
i lemas. Ia tidak sanggup berdiri lagi. Tubuhnya tumbang. Namun sebelum tubuhnya menghantam lantai dingin itu
*
a. Ia lalu mengakhiri sesi itu dan pamit. Ia harus mencari Ara. B
u tempat yang belum ia cari. Yaitu toilet. Xavier melangkah cepat kearah toi
a agar ia dapat menangkap tubuh itu. Ia lalu menepuk pelan pipi keka
le. Ia mempercepat langkahnya. Ia tidak
*
an sudah terpasang infus di sana. Ia melihat ke sekeliling ruangan i
uka menampilkan sosok Xavier yan
r mengatakan jika kau lemas karena belum makan. Ia juga mengatakan jika kau banyak pikiran." Ucap
tidak sempat sarapan tadi pagi." Ucap Ara d
n menyuapi mu." ucap Xav
ier baik kepadanya. Apa hanya karena ia sakit?
i tadi. Ara melihat kearah Xavier. Semoga memang benar jika Xav
t. Mengapa Ara tiba-tiba menan
rang habiskan makananmu. Setelah itu kau bisa beristirahat kembali." Xavier menyuapi Ara dengan telaten. Biarlah
mungkin menolak. Semoga apa y
emiliki niat lain den