Gairah terlarang sang CEO
ngkaran hitam yang mulai terlihat dibagian bawah matanya. Walau s
dengan handuk sebelum meraih sebuah hairdryer untuk mengeringka
m saat menyadari jika dirinya sudah b
epertinya dia menghabiskan lebih dari
embali menatap cermin di hadapannya sebelum akhirnya melangkah keluar dari kamar man
nya tiba-tiba dibuka dengan suara yang cukup keras. Hal itu membuat Sele
itu tertegun, seolah sama terkejutnya dengan Selena wal
dari keterpakuan nya dan berdeham sebelum
bali keluar. Terlebih, tidak ada suara sam
ar Alexander berkata demiki
akhirnya jatuh terd
. Tak apa."
eristiwa tadi. Cengkraman nya pada ha
ihat punggungk
gelengkan kepalanya pelan. Selena meraih pakaiannya dan dengan
alan keluar kamar. Dia melangkahkan kakinya menuju ru
na melihat pria itu tengah menu
tian Selena. Kedua telinga
nya dirinya yang malu
menghampiri Alexander. Yang terlih
na." guma
yang berhadapan dengan Alexander. Kedua mata nya men
lena. Dia menipiskan bibirnya, "Rasanya t
harus makan walaupun sedikit. Satu atau dua suap, tak masalah. Asalkan jangan sampai kau sakit." jawab Alexander. Pria i
tadi. Aku tidak sengaja
dia susun untuk mencairkan suasana meluap entah kemana. Peremp
h...' batinnya. Selena juga masih belum m
katakan sejak kemarin. T-tapi sebaiknya k
tentang p
kepalanya, "Bukan. In
sebelum akhirnya mengangguk
*
ng itu berlangsung, Selena dan Alex
la yang sedang menerka apa yang hendak disampaikan oleh Selena,
ihat walau pria itu hanya memakai setelan tidur berwarna h
unjukan Alexander sesaat setelah
ria itu membuat Selen
ingin kau katakan?
anpa sengaja." ujar Selena secara tersirat. Sua
g sej
an menatap Alexander yang duduk te
an tatapan menghujat. Tidak. Alexander justru menatap dirinya dengan dah
kopi diatas berkas penti
Aku tidak m
saat pertemuan de
idak melakukan
i Alexander se
mbuatmu menatapku seperti itu?" tanya Alexander setengah menuntut. M
belum aku... menjadi asisten p
acun di kopi y
k Selena set
in dirinya secara terang-terangan menyebut jika dirinya pern
n dirinya dan Alexander jauh lebih canggung dibandingkan hubungan sepasang m
kukan sebuah kesalahan saat kita ber
dirinya harus mengatakan secara langsung kesalahan
akan membisikan hal itu di telinga Alexander. Tentu saja agar di
p Selena pada akhirnya. Dia mengulum bibirnya saat menyadar
itu bukan sebuah dosa." balas Alexan
t yang... tidak semua orang b
Pria itu mendesah dalam hati saa
. Dia hanya berpura-pura agar
ru memaksanya kembali m
elalu merasa bersalah. Setiap aku menutup mata, aku jadi mengingat peristiwa memalukan itu." lanjut S
yentuhnya. Sungguh." teg
edua tangan. Apa perempuan itu meng
perempuan itu. Beda nya, Alexander jadi teru
an pikiran
empuan itu. Apalagi setelah melihat sikap asli Selena y
rempuan itu dengan lembut, "Mari lupakan hal itu. Jangan merasa bersalah lagi.