icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Love is Love (Love)

Bab 2 Chapter 1

Jumlah Kata:1456    |    Dirilis Pada: 08/09/2022

napas dalam yang kemudian terasa berat. Mencoba memejamkan mata, berharap kantuk datang. Aku lelah. Aku ingin istirahat. Na

iri. Terutama setelah hampir semua orang tahu aku pengguna narkoba. Bahkan, yang lebih membuatku minder, sebagian teman dan keluarga menganggap aku pe

ggu atau bahkan bulan untuk meyakinkan semua orang bahwa aku adalah pria normal. Aku pec

ak

ar. Belingnya berhamburan. Seba

h, resah, dan cemas ikut terembus dengan udara yang keluar dari rongga dada. Namun, semakin mencoba aku melawan semua resah, justr

g bersamaan dengan wajah Papa y

mana dengan Mama? Adakah waktu Mama buat keluarga?" Su

Papa tahu sendiri pekerjaan Mama bany

ereka! Atau jangan-jangan itu hanya alasan Mama supaya bisa bersen

uh Mama s

ma selingkuh? Mama sen

di mata Mama kepada Papa. "Sudah deh, Pa. Mama capek. Mau istirahat!" M

r dengan memutar roda kursi. Pintu kamar dibanting. Kea

osi Papa yang labil dan Mama yang terkadang tidak menghargai jasa-jasa Papa selama ini semakin membuat rumah terasa panas. Sungguh, aku muak de

pa adalah salah satu pengusaha muda sukses di Blitar. Namun, usahanya bangkrut lantaran ditipu oleh rekan bisnisnya sendiri. Sementara itu, Mama hanyalah seorang ibu rumah tangga. B

. Mama mulai membuka cabang di Surabaya, kemudian melebarkan sayap ke Jakarta. Yang terbaru membuka cabang di Medan, tempat k

gi laki-laki. Sedang subur dia menempel, tetapi ketika lelaki mengalami kesulitan, dia akan pergi. Tak peduli lagi. Jangankan berpikir perempuan mau membantu, justru akan membuat semua yang mas

ku mengacak-a

. Akan tetapi, sebelum mati, aku ingin membunuh dulu si Samuel. Ya, karena d

h perhitungan saat membantu. Bisa dibilang dia royal, bahkan dialah yang memberikanku tempat tinggal dan pekerjaan

pa dan Mama sering berantem. Dari hal sepele saja menjadi masalah besar saat mereka berbeda pendapat. Waktu itu

man-teman dan hampir saja mati di pinggir jalan. Beruntung, ada seseorang yang membawaku ke rumah sakit. Jika tidak, mungkin aku sudah mati. Ya, seseorang itu adalah Samuel, laki-laki berwajah oriental

ntraktirku minum-minum. Aku tak menyangka kalau ternyata Sam

lampu kota yang bertebaran tidak beraturan. Aku menarik napas dalam. Sekilas lampu-lampu itu seperti bintang-bintang yang berjatuhan

yarkan lamunanku. Aku menole

Ri?" uca

awatir dengan kondisinya. Kata Bi

pertengkaran Mama-Papa waktu itu, aku tidak tinggal di rumah. Bahkan, aku juga memutuskan berhenti kuliah dan pe

, yuk!" ajak Samuel sambil mer

m ini. Segera aku hapus pikiran negatif tersebut. Aku lepaskan tangannya

nnya mengelus pundakku. Aku segera berbalik. "Ka

ia berusaha memeluk

ri kita nikmati malam ini. Biar semua beban hatimu lenyap

-teman yang lain."Lu hati-hati sama si Samuel. Dia itu

" Aku ta

aja. Jangan mau diajak ke ma

apa maksud uca

-macam, Samue

el terus berusaha memelukku. Bahkan, sangat kasar. Tentu saja aku membela diri. Aku jijik! S

el!" teria

mencintaimu!" Sa

u g

, kamu juga menyukaiku, 'kan? Jika tidak, kena

cam Samuel. Aku menarik tubuh ke belakang untuk menghindari kontak badan dengan Samuel karena posisi kami berdua cukup dekat. Sebenarnya aku tidak ma

gkulan Samuel melingkar di pinggang. Kali ini aku tak ta

tidak, maka kita akan selesaikan ini

aku keluarkan. Kemudian aku segera keluar dari kamar dan pergi. Ketika tanganku memegang pegangan pintu, Samu

kir apa maksud dari kata-katanya, ak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka