Sang Buron
lanjuti orang-orang dermawan yang datang untuk mengunjungi ke gereja mereka, mengobrol dengan seorang pengawas Rumah Singgah di Chiba yang mengatakan kalau Furuya sudah tinggal di sana selama l
ketentuan pembebasan bersya
*
ai pergi setiap jam delapan pagi dari rumah singgah lalu mencari pekerjaan, sangat disarankan. Biasanya si pengawas rumah singgah membuat para penghuni sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan domestik, bersih-bersih dan pekerjaan serabutan paruh waktu. Harry Kazuya sendiri bekerja selama empat jam sehari, dengan upah berkisar $7 per jamnya, mengawasi setiap kamera di ruang bawah tanah sebuah gedung kantor pemerintah. Pekerjaannya rapi, dia bi
an di antara para penghuni yang ada di rumah singgah tentang sosok Harry Kazuya. Rumor menyebutkan bahwa Harry pernah dipukuli sampai parah di penjara oleh sekelompok tahanan yang satu sel dengannya. Tepat, dia telah melakukan ke
pembunuh sampai pencuri, semua ada. Tapi kami tidak ter
oa minta ampunan kepada Tuhan. Dia membenarkan dusta kecil dan tidak berbahaya itu dengan apa yang dia pertaruhkan di sini. Memang betul, kata si pengawas, mereka membawa Harry Kazuya ke rumah sakit ketika dirinya tidak henti-hentinya mengeluh tentang kepalanya yang sakit. Para penghuni itu suka sekali menerima perawatan medis. Di Rumah Sakit
merupakan anggota lama jemaah Gereja Bethany. Kiki sebenarnya tidak berencana mencari tahu tentang status kesehatan Harry Kazuya, tapi rasa penasarannya benar-benar membawanya ke luar jangkauan. Dia membiarkan suaminya berbicara dengan dokter itu, di balik pin
aman. Di bawahnya tertera tentang informasi transkrip persidangan. Sekitar 1000 lebih halaman panjangnya. Di sebelahnya ada informasi tentang beberapa dokumen banding, disertai pernyataan-pernyataan, kira-kira 1500 halaman lagi. Cat
-sorai, antusias yang luar biasa ketika seorang linebacker tak kenal takut menjelajahi lapang
ndapatkan pekerjaan di perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor saluran pembuangan. Keluarga itu bergabung dengan Gereja Kurshima dan masih menjadi jemaat aktif di gereja tersebut. Furuya dibaptis di gereja tersebut ketika usia delapan tahun. Dia dididik di sekolah-sekolah negeri di Kanto, dan ketika menginjak usia dua belas tahun, dia sudah dikenal luas sebagai atlet. Dengan postur yang ideal dan kecepatan yang baik, Furuya termasuk salah satu pemain yang layak diperhitungkan eksistensinya di lapangan futbol. Ketika usianya men