icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teman Kos

Bab 9 Foto

Jumlah Kata:1015    |    Dirilis Pada: 08/09/2022

empat baru ibu kosnya mungkin ja

jika dibandingkan manis di depan

dorse produk kosmetik dan perawatan bibir. Sayangnya, belum ada tawaran kerjasama. Memiliki bibir seksi, badan tinggi nan lang

saling sapa, mereka individual, dan sibuk dengan urusan masing

gat-ingat beberapa hal yang sudah terjadi. Selama satu semeste

nar-benar tidak bisa menghentik

ita!

ang jauh lebih baik dibandingka

rangnya ke dalam sebuah kardus. Pakaian milik teman baiknya itu tergolong tidak terlalu banyak hingga cukup muat di dalam sebu

hingga buku tipis yang lebih kecil disusun dengan begitu rapi. Jessica dan Juwita menyukai kerapihan. Begitu pula dengan lawan

mahasiswa membeli buku untuk setiap mata kuliah yang mereka ambil. Hingga saat tangannya mengambil sebuah buku yang tampak s

gus. Orangnya tinggi nggak ya?!

ah foto seseorang yang dibidik dari jarak dekat. Juwita menjadi gemas sendiri dan segera bangkit dari duduknya untuk mengha

cil tak beraturan dengan sekuat tenaga. Raut kesal nampak pada wajah gadis itu. Setelah menjadi potongan-potongan kecil, Ju

ng pad

mata Juwita yang mengerikan. Jarang-jarang ia mendapati gadis

yang tersulut. Entah benci atau kecewa dan sakit hati atau juga

bisa digunakan oleh Juwita untuk belajar atau menaruh barang. Lemari dua pintu tapi tak terlalu lebar sudah cukup untuk menyim

a buat setelah menerima pesan dari Caca langsung diangkat. Dia b

..

barang-barang, agar Princess J

..

ukuran besar yang sebenarnya cukup ringkas untuk dibawa. Jessic

da tinggi badan, kok." Juwita

..

ur g

..

? Ya udah

girimkan sebuah foto pada Jessica yang menggambarkan jika kos tempat tinggalnya menyedikan sebuah televisi berukuran besar d

ebih dari cukup. Seketika semuanya berubah ketika tangan Juwita mencoba untuk memperbesar gambar yang dikirimkan oleh Cac

ac

-

ca juga sudah beranjak pergi ke kasur dan juga beranjak tidur setelah semua barang yang akan dibawa Juwita sudah rapi. Bukan

ari dipilihnya sebagai waktu yang tepat untuk pindah. Gadis itu memilih untuk pergi ke rumah ko

kurang akal. Malam sebelumnya, ketika tidur di kamar Jessica ia tak bisa tidur dengan cepat. Padahal, ia kerap kali tidur lelap

Dua kardus dan satu ransel bukan barang yang terlalu berat. Juwita menggenapkan ongkos argo yang tertera sebagai rasa terima

hadapannya. Kesan klasik tampak pada bangunan yang akan menjadi rumah kos bagi Juwita. Warna putih mendominasi sudut-s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka