TAKDIR CINTA LALITA
masih p
berkaca-kaca. Dia menggigit bibir bawahnya kuat
ng mengetat, menahan gairah yang sudah di ubun-ubun, apalagi saa
lirih, menatap wajah tampan d
tuhan Nicholas sebenarnya bukan untuknya. Hal tersebut semakin meny
kan wajah. Dia melingkupi bibir Lalita lembut, mencoba membuat
eperawanan Lalita yang baru saja diambil. Dengan begitu sabar, Nicholas terus memberikan sentuhan-sentu
. eemm
ta itu. Dia merasakan tubuh Lalita yang kembali santai dan terus me
ajar. Dia menatap wajah cantik Lalita yang tampak merona
nya, cukup lembut tapi tetap membuat miliknya seperti tersayat perih. Dia memejam
yang terasa begitu nikmat. Dia hilang kendali, bahkan sekej
. Perlahan rasa sakit yang dirasakan oleh Lalita berganti dengan gelenyar ni
menggerakkan pinggulnya tak beraturan, mengimbangi h
i biasa. Dia benar-benar tak menyangka kalau Lalita juga ma
ombang kenikmatan yang membungkus tubuhnya ketat. Namun, pria itu masih terus bergera
p oleh titik-titik keringat hasil dari hantaman gairah yang belum juga usai. Lalita entah
alita setelah pelepasannya. Dia ingin sekali tetap bertahan di s
t. Saat itulah kecanggungan mulai merebak. Lalita bergerak miring me
fkan
u menatap pria itu. "Nggak usah minta maaf
ang pada langit-langit kamar. "Aku sadar, t
ri menggigit bibir bawahnya, menahan remas
tangannya terulur untuk mengusap lengan wanita itu lembut. "Maaf ka
ng yang menusuk-nusuk hatinya, perih tak tertahankan. Dia benar-benar
adar, apalagi saat kamu
ang siap meledak. Bahkan sekarang matanya sudah tak bis
it
ngan suara bergetar. "Anggap saja-
eras. Sekuat apa pun dia berusaha untuk menyangkal, nyatanya fakta menunjukkan bahwa Lalita ada
a. Dia melihat Lalita yang berniat untuk bangun, tapi reflek
ita dengan wajah meringis, mena
ergi begitu saja, tapi ternyata tangan pr
di sini saja. Aku tahu,
pelukan hangat ini sepanjang malam. Dia kembali merebahkan diri me
*
Perlahan matanya terbuka, mengerjap pelan untuk menyesuaikan pandangan. Dia melirik pada ranjang di sis
ri bergerak duduk, mengusap wajahny
jalan untuk keluar dari kamar. Seketika hidungnya disambut oleh a
yum kecil, mendapati Lalita yang sudah berkutat di depan pantry. Untuk sesaat
ih s
n tubuh berjingkat kaget, re
lunjuk ke bagian bawah tubuh Lalita
egera menunduk, menyembunyikan w
uduk saja, biar
eks Lalita kembali menatap p
berjalan mendekat, lalu mendorong bahu Lal
ma bikin omelet," ucap Lalita dengan tatapan ke
mau masak, jadi tidak ada b
a dia harus bisa lebih kuat menata hati setiap hari, karena setiap de
l dari arah pintu depan, sek
saja, biar a
Sebenarnya, dia bisa merasakan perhatian-perhatian kecil dari Nicholas yang cukup ma
menantu kesaya
rnya langsung mengulas senyum manis ke arah ibu
gsung memasang wajah cemburut. "Mama sangat kesal
al di sini setelah menikah, Ma," sahut Nic
i, tapi di detik selanjutnya keningn
arusnya Lalita y
kamu masih kesakitan,
Wajah bu Utari
embari mengedip-ngedipkan mata k
anya, sontak matanya berbinar cerah.
alu, merasakan gelenyar panas
ekali... semoga kamu lang
saja melupakan fakta bahwa semalam mereka melakukannya tanpa pe
contin