PESONA CINTA CEO
A
ita bicara
n lalu menoleh kepada lak
kita bicarakan" ucap Hanum, ia me
encekal pergelangan tangan Hanum. Hanum melotot tidak percaya apa yang Tibra lakukan terhadap di
ap Hanum. Hanum merasakan perge
k peduli bahwa Tibra dulu adalah atasannya. Toh, sekaran
,"Hanum m
um menyeimbangi langkah Tibra hingga terseok-seok. Hanum baru tahu, bahwa Tibra ternyata m
sini" ucap Tibra, lalu me
rhatikan wanita itu dari kejauhan, setelah bertemu salah satu klien nya di Hotel ini. Tibra melangkah mendekati Hanum, sepertinya
itu bukan
perhatikan penampilan Hanum, wanita itu
ahu saya sudah be
promi, tidak menjawab pertanyaanya. Ia baru melihat ada seorang wanita bersikap acuh terhadap dirinya. Sela
dah mendapat pekerja
an berbuat apa, karena Tibra masih
a menyingkirlah dari hadapan saya. Saya harus
tadi kekasih kamu" t
anya seperti itu kepadanya. Untuk apa laki-laki itu menan
sama sekali tidak bereaksi apa-apa atas dorongannya. Laki-laki itu justru mengurungnya dengan tangannya,
u sebenarnya
aroma tubuh itu begitu ringan dan lembut. Sehingga ia ingin berlama-lama di posis
mengucapkan terima
isik tepat di telinganya. Seperti ada ri
itu begitu menggoda untuk dicicipi. Tibra mengecup telinga
ja dimana"
Hanum pelan, entah ada dorongan
rkerjakan kamu l
laki di hadapannya ini, apakah ia tidak salah dengar,
kamu sekarang menginginkan saya kembali. Ja
li, kepada orang yang telah mencamp
dari bibir Hanum, dan ia lalu mengangguk pah
erti itu, seakan kita adalah sepasa
ernihlah,"
yentuh rambut lurus Hanum,
rinya dan ia melangkah menjauhi Hanum. T
a dari belakang. Satu kata
r sin
***
saya saja,"
r dan ia mencoba menawarkan
seseorang, mungkin lain kali" ucap Hanum
, saya pulang dulu
i-hati" u
rogoh ponsel miliknya, karena notifikasi masuk. Hanum membuka kunci Ko
menunggu k
tikan lampu dan tidak lupa ia mengunci pintu ruangan. Hanum me
l siapa pemilik mobil Jeep berwarna Hitam itu, pemilik mobil Jeep itu adalah Jo. Hanum melangkahkan kakiny
dah menunggu la
id
u mobil untuk Hanum,
bil ia duduk. Sedetik kemudian mo
in, ibu tidak henti-hentinya, menyuruh saya
h
beranikan diri unt
h, sudah mengajak
menatap ke arah Jendela, ia t
kerjaan b
untuk menyesuaikan diri, karena sa
enarnya kemarin saya juga ke
m lalu menole
inance. Karyawan saya mengundurkan diri k
u saya bisa bekerja di tempat kamu, saya juga cu
nyala. Jo lalu tertawa mendengar ucapan Hanum,
ekerja di t
entu
tidak pantas beker
natap Jo. Ia tidak suka ada seseo
engalaman, saya mahir komputer, saya pernah belajar prog
tt.
Hanum. Jo menghentikan ucapan Hanum
a dapat melihat jelas iris mata itu berwarna cokl
ntas menjadi pemilikn
***