icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DENDAM SANG CEO

Bab 2 Agni

Jumlah Kata:883    |    Dirilis Pada: 31/08/2022

a

yang sangat pas di tubuhnya. Agni melirik jam melingkar di tangannya, menunjukkan pukul 07.32 menit. Jam 09.00 nanti, ia ada M

m kerena nasi goreng favoritnya telah tersedia

dan diteguknya air mineral itu, lalu disimpannya kembali gelas di meja. Agni mengambil

alam, setelah dari kampus

ucap

dewasa. Ibu percaya bahwa anak-anaknya tumbuh kua

ing tulang, sebagai buruh lepas dipasar, untuk membiayai pendidikan anak. Makan hanya sekedarnya saja, bahkan hanya makan nasi dengan sayur saja itu sudah cukup, jarang sekali makan ikan atau dagin

sianya tidak muda lagi, rambu

" ucap Agni lalu meng

hati

ang ibu, dan ia lalu melepaskan pelukkanya,

iya, ibu selalu

a,

gi menoleh menatap sang ibu yang memandangnya dari

***

Gani memang tidak ingin mengikuti organisasi kampus, ia hanya ingin fokus kuliah dan menyelesaikan mata kuliahnya de

ribadi, Agni lebih baik mencari uang sendiri. Bermodal wajah cantik serta tubuh ideal, Agni di terima sebagai pramuniaga di salah satu butik terkenal. Bosnya tidak mempermasalahkan ia berstatus mahas

apalagi untuk berbagi dengan pacar. Ada beberapa teman kampus mencoba mendekatinya, tapi Agni sama seka

dalam pikirannya. Agni tidak ingin berlama-lama di dunia kampus. Ia akan mengikuti jejak Adam, Adam sudah menasehatinya berkali-kali

lu menuju satu tujuan dan lalu meraihnya. Bukan seperti kap

***

pas tubuhnya, inilah pakaian kerjanya sehari-hari yang disiapkan oleh tempatnya bekerja. Agni menatap penampilan

perusahaan agar konsumen yang berbelanja puas dan kembali ke tempat itu kembali. Setelah mel

ekin itu. Semua aksesoris di menekin, telah terpasang sempurna. Agni tersenyum apa yang ia lakukan. Mane

di sisi matanya. Laki-laki itu membuka kaca mata dan lalu menatapnya. Agni terdiam sesaat, karena sepasang

el telah melayaninya. Agni lalu kembali mencatat FIFO

a saat

ncarikan kemeja

ludah menatap wajah tampan, dan berahang tegas itu. Mata tajam itu menatapnya, jantung Agni meraton iris

u saja di counter meja. Ia lalu

u saja" u

ya menuju pakaian laki-laki,

***

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka