icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dewa Pedang

Bab 3 Pembantaian

Jumlah Kata:1045    |    Dirilis Pada: 20/08/2022

ngar memecahkan keheningan malam. Teriakan anggota Perkumpulan Ibli

a, bentakan dan geraman terus terdengar m

edua belah pihak tidak ada yang mau kalah. Masing-masin

uruan Naga Putih kalah telak. Puluhan murid mereka tidak ada yang selamat. Walaupun sampai kini

itu akan ma

nangi seluruh tubuhnya. Berbagai macam luka akibat

in. Kematian di tempat itu terus berlanjut. Di tempat ter

ng tidak sedikit. Dari puluhan anggota yang bertempur, sekarang yang tersisa

terjang si Naga Hitam Dari Selatan itu benar-benar membuat mental law

lah membunuh setidaknya dua puluhan o

anak tunggal dari dua pendekar itu,

mampuannya sudah terhitung tinggi. Dia setara dengan pe

an dari ayahanya. Walaupun belum bisa menguasai secara sempurna, namun menuru

tua Perguruan Naga Langit. Ilmu silatnya sangat t

seluruh ilmu ayahnya dengan sempurna, tapi kalau untuk melindu

yang cukup jauh. Walaupun pertempuran sudah selesai, tapi keadaan di halama

pertempuran yang sebena

jar. Mereka memasang wajah sangat serius.

pilihannya yang tersisa. Dari sekian puluh anak buah, rasanya hanya lima oran

iba-tiba pemimpin perkumpulan i

b Ketua Adiyaksa

isa hanya tinggal k

abnya dengan uc

lain bagi kalian,

yang takut mati,"

di dalamnya mengandung k

a umumnya, namun jangan salah, waktu muda, dia juga merupak

u sangat ditakuti lawan dan disegani kawan. Setia

tahun lalu, tapi setidaknya, 'sis

dulunya berjuluk Pendekar Bunga Mawar Biru,

gar jawaban tersebut, Ranu B

untuk membunuh kalian sekeluarga jadi semaki

belum juga melakukannya?

li dia menghajar mulut busk Ranu Brata. Sayan

bahwa pemimpin tersebut bukanlah lawan yang mudah dihadapi. Kemampuannya pasti s

akan melakukannya!"

perlahan. Namun jangan salah, bersamaan dengan gerakan tersebut, tiba-

nlah angin biasa. Oleh karena itulah, sebelum angin terse

kanan dan kiri. Sedangkan angin t

rr!

ka angin berhawa panas itu menerja

a, dia langsung melompat ke arah musuhnya. Sebilah p

ruak ke penjuru mata angin. Haw

ersebut. Meskipun baru pertama kali melihatnya, namun

annya meman

adalah Pedang Lem

diyaksa, sekaligus juga lambang d

uka dan duka. Entah sudah berapa pertarungan yang dia lewatkan bersama p

menambah tebal ketika dia sudah mengeluar

t ke depan sambil melayangkan sebuah tusukan maut yang

i Selatan itu juga turut serta mengeluarkan salah sa

n yang menurutnya berbahaya tersebut. Dala waktu yang sangat

ng!

am erat di telapak tangan. Dia langsung mengangkat g

!!! Tr

i. Menimbulkan kembali percikan ap

Selatan. Tapi lama kelamaan, dia mulai keteteran juga. Bebera

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka