Pernikahan Raja & Ratu
alah dongkol setengah mati. Bagaimana tidak, jika itu adalah gaun pengantin kesepuluh yang dia coba pakai namun belum ada yang sesuai dengan selera calon suaminya-Rajano Sebastian Smith. Sebenarnya
meminang dirinya. Ayahnya, Arya Bima begitu terkejut akan lamaran tiba-tiba Raja pada putri semata wayangnya, apalagi Ratu tidak pernah memperkenalkan seorang kekasih sel
a memakai gaun, dia lelah sekali-sungguh. Melakukan pemotretan 24 jam tanpa istira
Katanya tersenyum kagum, Ratu hanya membalas dengan senyuman-terpaksa. Setelah selesai,
suara. "Dengar Rajano Sebastian Smith aku tidak mau ganti lagi, jika kau masih memaksa, maka ak-" Ucapan Ratu terhenti sebab sebuah kecupan singkat ha
tersenyum pada pegawai butik yang tampak merona
ai
reka berdua saat itu pula Ratu segera menyerang Raja deng
uh?! Kenapa kau menciumku seenakn
nyak bicara aku jadi pusing. Lagipula aku men
sia macam apa lelaki di depannya itu. "Wah, k
kecupan singkat. Jika ingin lebih nanti saja ketika kita sudah resmi." Raja mengedipkan
an Raja, kali ini lebih intens. Wajah gadis itu memerah s
i, aku tung
th sialan!" Makinya. Ratu belum pernah setidak berdaya ini menghadapi seorang lelaki sebelumnya, Raja sosok yang sulit di tebak. Meskipun itu bukan ciuman pertamanya mengingat dia sering mel
semenjak mengenal Ratu dan menggoda gadis itu telah menjadi kesenangan tersendiri baginya.
dia menghela napas, sudah bisa m
al
arakan gadis manapun lalu kau tiba-tiba menikah dalam waktu kurang dari seminggu. Kau gila!"] Omel suar
lu, biar k
hanku dan Jeremy, katakan ini b
, akan kujelaskan nan
berakhir dengan helaan napas panjang dari mulut Raja. Sudah saa
*
iam saja sejak mobilnya melaju meninggalkan butik beberapa wakt
memilih acuh. Raja menepikan mobilnya sebab mereka sudah sampa
taga, kau kekanakkan sekali. Itu hanya sebu
dilakukan oleh orang
a, memangnya ada yang lucu? "Dengar Nona Ratu Aurelie. Setelah menikah kita bahkan akan melakukan le
an?!" Wajah Ratu sudah merona
harus melakukan kewajibanmu melayaniku." Sungguh wajah Ratu sudah terlalu terbakar rasanya. "Ingatlah, kau milikku sejak kau menye
ar m
amun rupanya yang lelaki itu lakukan hanyalah membuka safety belt miliknya. "Siapa yang berpikiran me
obil sebelum Raja menggodany
uki sebuah cafe kelas atas di pinggir kota. Tempat dia dan para sahabatnya
is itu segera tersenyum cer
nelisik Ratu dari ujung rambut hingga ujung kaki "Dan tampaknya aku paham." Sandy tersenyum manis. "H
ie. Panggil
lian dekat dan menjalin hubungan spesial?" Ratu sedikit bing
nya tidak nyaman." Sel
dis itu hanya tersenyum canggung. Namun, ada hal yang mengganggu pikiran Ratu sejak nama 'Jeremy' disebutkan. Ya
enjawab. Padahal Ratu baru saja hendak memilih menu, tck-belum apa-apa lelaki itu suda
anya melihat sosok yang sama sekali tidak asing itu. Pun Jeremy sama terkejutnya ketika melihat Ratu, sosok yang bahkan sampai detik i