Love Is Sweet
ikan badannya akan kembali ke kelas. Mendengar suara kucing yang
l kucing berwarna coklat yang terjepit disoloka
Bantari yang terjongkok di depan solokan menghamp
gi apa? Sudah b
terjepit disini. Aku bar
inggalkan Bantari dan beberapa menit kembali dengan membawa kardus yang dia a
ya dalam kardus. "Aku ingi
u bisa me
merawatnya
aku yang bawa ke kelas. Udah b
liki mainan baru yang bisa mereka ajak main dan ngobrol, atau setiap sore bermain di taman membeli es krim st
□
njang. Pagi ini, Papah Bantari ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Sehingga tidak bisa mengantar Bantari ke tempat lombanya dan
melindunginya setiap saat, dimana ada Bantari disana pasti ada Zafran. Yang berjalan dibelakangnya, yang setiap saat set
u minta tolong jika terjadi sesuatu menimpa ku. Kamu sudah kelas dua belas. Kamu tidak boleh bol
ari Papah kamu. Aku
tahu apa yang harus dilakukan." Dengan muka berangnya,
fran mencekal pergelangan tangan Bantari untuk menghentikan
an ucapannya. Keputusan dia yang tidak bisa diganggu gu
nti telat, lagi
boncengan motor vespannya. "Udah, siap?" Tany
n pegangan di ping
tulang. Anginan menerpa kulit mereka yang membuat pipi mereka bersemu merah. Membuat Bantari lebih menger
sih, jadi anak nurut aja, a
gu gugat. Aku akan menepa
hir? Kapan
, dan tak ada kesempatan l
i menenggelamkan kepalanya di balik punggung Zafran yang hangat. Di dekatnya, Bantari tidak akan per
□
ata penonton terpaku hanya pada Bantari didepan. Melihat para peserta yang sebelumnya membacg. Biar peluru menebus kulitku. Aku tetap meradang menerjang. Luka dan bisa kubawa berlari. Berlari hingga hilang pedih peri. Dan aku akan lebih tidak peduli. Aku mau hidup ser
lihannya siapa yang pantas menyandang pemenang juara 1, 2, 3. Di belakang panggung. Semua peserta dalam duduk
a menampilkan penampilan yang lebih baik dari itu. Sepertinya sudah tidak ada hara
kecewa. Tidak bisa memberi
lengan kepala dengan rasa kecewa
nama untuk sang juara. Pembacaan dimulai dari juara 3 hingga yang ke-1. Tak ad
gaga
mengeluarkan air mata. Zafran mengeratkan pe
ingin nangis, Za." Sesak di dadanya menahan tangis tak dapat dibendungi. Bulir air mata berha
ang dia menyusul ke rumah sakit dengan motor vespanya. Bantari si cengeng dengan alergi air mata. Mun
gi air matanya kumat. Selama menunggu orang taunya datang. Zafran hanya bisa menunggu Bantari d
enapa alerginya bisa kambu
Kesal dengan sikap diam Zafran. Eva berlalu
nya Aryo dengan suara lebih lem
lomba puisnya, dia kecewa sampai nangis. Aku
Ucapnya menepuk pundak Zafran berl
ingin Bantari terjaga dari alerginya. Anak laki-laki yang kamu beri mandat itu, untuk j
n emosi. Tari sudah ditangani dan
i. Ke tempat yang membuat Bantari
ita bawa Bat
t untuk dia. Dia anak yang rapuh ngga
apapun untuk keluarganya. Tak ada satupun permintaan dari istri dan anaknya yang bisa dia t
□
memiliki sebuah apatermen mewah yang jaraknya tak jauh dari kantor. Zafran ingin menawarkan satu apatermennya yang dia miliki. Namun gengsinya
a murah. Hanya enam juta perbulan. Dan sudah lengkap pe
ari jumat untuk bisa melihat tempatnya." Jawab Bantar
antari berikan. Dengan mengirim pesan u
eri
edang mencari apartemen yang dekat dengan tempat kerja
□
dengan nama Batari Naura Rahmani
uk dia melihat tempatnya." Zafra
pengurus apartemen membala
ld
ng atur waktu saja untuk melihat tempat
eri
akan menyewa. Akan melihat
ld
O
h bere
wab dengan ac
"Bos, perempuan ini siapa? Sampai bos mau menyewakan apartemen semura
ang yang harus aku bantu." U
□