icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Dibalik Dusta

Cinta Dibalik Dusta

icon

Bab 1 Pertemuan

Jumlah Kata:1406    |    Dirilis Pada: 18/07/2022

a. Baik-baik di rumah. Kalau

t kerjanya." Nia meraih tangan suamin

ia mendarat bibirnya di ke

n berlalu menuju mas

tersebut, Nia masih berdiri di teras rumahnya itu s

inikan aku ada janji sama

ke dalam rumah, dan bersiap-sia

rumah tangga mereka selama ini adem ayem, tak pernah ada masalah yang serius. Mereka saling mel

asi ke beberapa Dokter khusus kandungan. Nam

nya itu cacat, tidak bisa memberikan keturunan pada suaminya itu.

ng, banyak laki-laki yang nekat. Nia hanya takut, takut jika memang selamanya ia tidak akan pernah bisa memberikan anak pada suaminya itu, walau pun Dokter tidak mengata

n menatap Nia penuh tanda tanya, ia tida

sa memberikan kamu seorang anak," jelas Nia. Nia saat itu tidak bisa me

dia menarik Nia kedalam pelukannya, men

ya Alhamdulillah, tidak pun tidak apa-apa. Aku menikahi kamu bukan ingin punya anak sayang, tapi aku ingin hidup bersama kamu selamanya. Sudah jangan terlalu memikirkan

an pernah tinggalin aku ya Mas." Nia mengeratkan peluka

nt sedih dan bahagia bersama suaminya itu. Nia mera

ang, di mata Nia, Arvan adala

min besar yang ada dihadapannya itu. Kini

engan Dokter Sonya. Dokter Sonya adalah Dokter spesialis kandung

ujudnya Nia selalu berdoa dan meminta agar segara diberikan mahkluk kecil yang lucu itu. Tapi, bukankah berdoa saja tidak cuku

an mobilnya, Nia terlebih dahulu mengirimkan pesan pada Arvan-suamin

akit, tanpa menunggu balasan pesannya dari Arvan. Karna Nia tahu, Arvan tidak pernah memegan

atan sedang, butuh waktu sekitar sa

Nia langsung menuju

Nia saat memasuk

an duduk." sahut Dokt

uduk di kursi yang ada di

Nia?" lanjut

ok," ja

lah banyak hal yang Dokter Sonya sampaikan dan Nia pun sudah

itu saya permisi y

khtiar Bu Nia selama

..." Nia pun berlalu kel

ia menghelai nafas beratnya. Kenapa sulit sekali? Melihat orang-oran

n juga lumayan jauh, apa lagi di sore hari jalanan bisanya cukup ramai, tak jara

ug

brak tubuh Nia. Nia tidak menjawab, Nia malah men

a itu lagi, tangannya terlihat mengambil po

anggil wani

Mbak," s

buru-buru gak liat jalan, sampai-sampa

a kok. Oh iya ponsel Mbak-nya gak apa-apakan?

jahnya terlihat gelisah, matanya masih m

gan wanita yang berbalut hijab itu, apa lagi melihat

uman mau telepon suami saya, tapi dar

it, dia harus segara di op

mau di operasi?" Entah mengapa Nia merasa sangat kesahihan

ak. Saya bingu

apa tidak langsung di laku

Tapi..." Wanita itu terlihat r

kenapa

uami saya, minta buat transfer uang untuk biayanya, tapi tidak diangkat-angkat. Kalau saya pulang dulu itu tidak

ak admistrasi Mbak, biar

Biar nanti saya tunggu s

rikan kalau Mbak telepon dia gak diangkat-angkat. Ayo Mbak." Ta

otkan Mbak," protesnya mencoba mencegah Nia, namun Nia tidak m

si biaya administra

menghambur memeluk Nia. Nia membalas pelukannya

i manusia memang diwajibkan

un melepaskan

nganggukkan kepalanya

Mbak mau bantu saya. Oh iya saya janji akan segara membayar uan

er ponselnya serta nomer rekeni

ya akan hubungi Mbak secepatnya. Oh iya, kenalkan saya Ayu." Wanita itu mengulurk

a nemenin Mbak dan liat anak Mbak, soalnya saya harus cepat pulang, s

ekali lagi saya ucapkan ter

, saya du

Nia, hati-

menuju mobilnya dan melajukan mo

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan2 Bab 2 Kenyataan pahit3 Bab 3 Diujung tanduk4 Bab 4 Jawab jujur!5 Bab 5 Ternyata aku hanya istri kedua6 Bab 6 Sebodoh itu, kah aku 7 Bab 7 Tidak ada alasan untuk bertahan8 Bab 8 Bagaimana Nia tahu 9 Bab 9 Pulang10 Bab 10 Selesaikan secara baik-baik11 Bab 11 Percum12 Bab 12 Jangan Bu!13 Bab 13 Aneh14 Bab 14 Sampai kapan 15 Bab 15 Teman lama16 Bab 16 Apa kamu bahagia 17 Bab 17 Apakah ada istana lain 18 Bab 18 Maafkan Ibu Nak!19 Bab 19 Dia istriku!20 Bab 20 Aku gak mau punya Ibu tiri!21 Bab 21 Pura-pura bahagia22 Bab 22 Nia dan Ayu23 Bab 23 Tidak berbagi suami juga!24 Bab 24 Jangan sampai!25 Bab 25 Jangan pernah mengusik lagi!26 Bab 26 Kondisi Arvan27 Bab 27 Kamu itu bumerang28 Bab 28 Tidak akan pernah melepaskan!29 Bab 29 Kesempatan dalam kesempitan30 Bab 30 Tak sadar!31 Bab 31 Apa bedanya 32 Bab 32 Harus bagaimana lagi 33 Bab 33 Dua hati yang tersakiti34 Bab 34 Keinginan Nia35 Bab 35 Tidak mau egois!36 Bab 36 Harusnya kamu pergi, Nia!37 Bab 37 Tinggalkan Mas Arvan!38 Bab 38 Kamu jahat!39 Bab 39 Mari kita berpisah40 Bab 40 Jadi ini alasannya 41 Bab 41 Laki-laki lain42 Bab 42 Keputusanku sudah bulat!43 Bab 43 Dia bukan anakku!44 Bab 44 Terungkapnya rahasia Arvan dan Ayu 45 Bab 45 Tidak ada harapan46 Bab 46 Semua ini sangat menyakitkan 47 Bab 47 Jangan merasa paling tersakiti!48 Bab 48 Ternyata bukan aku hanya aku yang terluka49 Bab 49 Mengakhiri semuanya 50 Bab 50 Adanya Bima dan Bimo51 Bab 51 Omong kosong 52 Bab 52 Selamat tinggal 53 Bab 53 Titik terendah Arvan54 Bab 54 Semua butuh proses 55 Bab 55 Hanya kelelahan 56 Bab 56 Memperbaiki semuanya57 Bab 57 Mulai dari nol58 Bab 58 Janda baru 59 Bab 59 Jangan hina keluargaku!60 Bab 60 Sidang perceraian 61 Bab 61 Gak ada yang gak mungkin 62 Bab 62 Pilihan Nia63 Bab 63 Sama-sama ragu64 Bab 64 Pasti aku salah lihat 65 Bab 65 Nia tunangannya, Atasan ku 66 Bab 66 Dia sudah bahagia 67 Bab 67 Jadi ini alasannya 68 Bab 68 Patahnya hati Ayu69 Bab 69 Dugaan yang benar