Iam Yours
bodyguard atau semacamnya, pergerakannya selalu tidak leluasa d
oleh banyak mata-mata, bahkan hal seperti itu sudah berlangs
lihatku dengan tatapan aneh, karena kalian terus mengikuti ke manapun a
Kalau anda tidak bisa menerima keberadaan kami di sini, terpaksa kami akan memaksa anda untuk pulang kembali ke rumah sesuai dengan perintah bos ka
ir seperti itu. Sekarang aku ingin belanja, jadi lebih baik kalian tunggu di luar supermarket saja, karena aku tidak akan mel
kali ini. Padahal sebelum-sebelumnya tidak pernah mereka mau, ketika disuruh untuk berdiri yang berjarak darinya.
." Mariana mencuri-curi kesempatan untuk menelpon putra sul
"
Berder
lo,
ama sekali mengangkat telepo
an kalau ada telepon masuk.
a kamu lagi ada d
liburan d
adik kamu dan juga oma? Apa mereka hanya berdua saja di rumah? B
apun itu, aku akan tetap membawa keluargaku bersamaku. Aku tidak akan meninggalkan mereka ha
mama sudah sering sekali menj
akan apa yang ada di dalam pikiranku saja. Tapi
at kayak gini, sih? Jadi kamu ke Lombok
a adikku itu yang pengen liburan ke sini,
ada di mana? Apa mereka ju
sedang hujan, aku tidak akan membiarkan m
lau ada apa-apa jangan lupa
alah bagiku, aku bisa membesarkannya sendiri. Kalau kalian juga tidak ingin merawat ataupun mengakuinya sebagai anak, aku sama sekali tida
n di sini, setiap hari ditinggal kerja dan tidak diperbolehkan untuk pergi ke manapun sesuka hati, Mama. Sejauh ini mama masih mencari cara, agar dapat keluar dari rumah
seharusnya dia dapatkan, yang belum pernah didapatkannya. Jangan malah melalaikannya begitu s
a mama ini? Jujur saja mama sangat merindukan kalian, tapi mama tidak bisa berbuat banyak karena pergerakan mama semuanya diawasi di sini. Bahkan setiap hari
aja maunya bagaimana, setelah in
asih kabar. Walaupun mama tidak setiap saat memegang handphone,
telepon aku
kalian have
juga hati-ha
u dirinya belanja terlalu lama. Sebenarnya stok makanan di rumah masih banyak, tapi dirinya sudah t
sudah selesai, mari kita langsung pu
n saya," suruh Mariana kemudian
mbuatnya selalu merasa tertekan menghubunginy
"
Is vide
alo
keluar rumah tidak bilang dulu sama aku? Apa se
ket sebentar, kenapa kamu marah-marah seperti itu?
keluar itu pamit dulu sama aku. Apa kamu su
ih? Lagian aku sudah dalam perjalana
ngsung pulang dan jangan mampir-mamp
aminya, ia lebih memilih mematikan sambungan
menyebalkan