Albert membawa tubuh Renata ke dalam pelukannya, Renata terus menangis dengan terisak.

Berkali-kali Albert meminta maaf pada Renata namun Renata tidak merespon maaf Albert.

Semenjak kejadian kemarin Renata nampak murung, dia lebih banyak diam dan melamun, sudah tiga hari ini dia tidak keluar dari kamar sama sekali, dia juga tidak pergi ke kampus hal ini tentu membuat Albert cemas.

"Kamu tidak makan?" tanya Albert.

"Sudah," jawab Renata dengan tersenyum.

"Kamu masih marah?" tanya Albert.

Renata menggeleng lalu dia melemparkan tatapannya ke hamparan kompleks rumah yang ada di depannya.

"Maafkan aku," ucap Albert

Renata mengangguk lalu tersenyum.

Bukan senyum ihklas seperti biasanya tapi sebuah senyum yang menggambarkan betapa sakitnya hati Renata saat ini, diam adalah caranya untuk mengobati lukanya.