Mencintai Pembantu Dadakan
a
itam, du
pergian Dewa dan Zein, kedua orang pri
la kembali. Ia mengatai, memaki dan meneriaki orang yang tidak ada di dekatnya s
a itu? Apa orang tak punya seperti diriku, bisa di perlakukan seenaknya?
tak Nurmala pada beberapa orang yang mem
gepok uang, terlihat jelas di wajahnya. Walaupun wanita itu tidak menengok dan memperlihatkan ekspresi waja
ang pada para pria penjual wanita. Pria yang tidak pantas di sebut sebagai seora
a menjadi wanita malam, atau jadi pemulung, bahkan jadi gembel sekali pun, aku sama
mengepal erat. Bisa-bisanya wanita itu tega mengatakan itu semua pada Nurmala. Bukankah ia juga seoran
yang kembali berontak ingin lepas dari pegangan-p
bu Nurmala pada orang-orang ya
dari Nurmala. Membekap dan mengikat tangan Nurmala, hingga gadis itu tak bisa b
iak. Namun, tidak jelas apa yang ia t
gan kepala plontos, menatap taj
a berkepala plontos itu. Bahkan, Nurmala membalas tatap
il!" suruh-nya lagi pada orang-o
gepokan uang di tangannya, tanpa memedulikan kondisi Nurma
ru
pria berkepala plontos, hingga hampir saja
mbil melipatkan kedua kaki, hingga memperlihatkan pahanya yang mulus dan begitu seksi. Tidak hanya seksi, tapi juga menggoda par
okoknya, "Sisi, Rebecca?" panggilnya pada kedua oran
. Bahkan, nyaris tak terlihat seperti or
!" suruh wanita itu pada Sisi dan Rebecca. Kedua wanita itu la
kedua wanita itu berjalan menghampiri Nurmala. Nurda dua wanita yang kini tengah memegangi tanga
oleh para anak buahnya," bisik salah satu dari wanita yang memegan
a berbisik di telinganya itu, tidak mungkin berbohong. Karena Nurmala sudah tahu. Nurmala pun akhirny
Lorenza pada Nurmala yang terlihat
lakukan?" tanya Nurmal
la. Tapi kata Mami, nama Laela itu sangat kampungan. Jadi, mami Lorenza menggantinya dengan nama Rebecca," kata Rebecca
mala kembali. Ia sedikit menggese
a di sebelahnya, yang sudah pasti namanya adalah sisi. T
ami. Dari Siti, menjadi Sisi," ucap sisi memberitahu.
dua wanita itu saling berpandangan. Sebenarnya, ada rasa kasihan dari diri mereka untuk Nurmala. Namun, mereka
embutakan rasa
ua mau membantuku keluar dari tempat jahanam ini..." kembali Nurmala memohon dengan lirih. Bahkan kedua tan
berbuat apa-apa, kami takut pada Mami," balas sisi d
ebecca. Wajah Nurmala berub
*
ntuk di dandani saja kalian tidak becus!" tunjuk Mami Lorenza pada sisi dan Rebecca y
diri. Sedangkan kami? Mami tahu sendiri-- Kami berdua di hajar sampai t
ndisi wajahku yang seperti ini, apa om Don masih mau aku layani?" kata sisi memperkuat kebohongan Rebecca. Tentu saja, Mami mereka la
l. Dan aku tidak mau rugi karena dia lari!" ujar Mami begitu mengg
agar tidak jadi seperti mereka. Wanita malam yang hina dan kotor. Cukuplah mereka berdua yang terlanjur masuk ke dal
senang, "ambil uang ini, dan segera lakukan perawatan. Aku tidak mau, pelanggan tetapku sampai kabur,
n dari sana lah, awal mula pertemuannya dengan seorang pria bernama Dewa, juga
ambu