(BUKAN) PERJAKA TUA
ggak?" Aku langsung menoleh ke kiri keti
Ini kembaliannya" ucapku sembari merogoh sak
t Pak Syarif saja" Li
gerutka
Ia sepertinya kaget meli
, Bu Lia. Masak buat saya? N
aja rezeki buat Pak S
nya. Cantik, pintar, baik. Benar-benar calon istri idaman. Sungguh beruntung laki-la
engajar?" tanya Lia m
I IPS " jawabku sembari menunjuk anak-anak ya
apa,
f di sini nggak ke lap
ng harus full di depan siswa. Kalau saya sih murid dilepas seperti itu tidak masa
egini. Bisa ditinggal ngelamun. Hahahaha..." Lia
a mau
Pak Syarif. Tapi berhubung Pak Syarif la
sempatan emas yang tidak boleh aku sia-siakan. Aku sekalian bisa PDK
nya untuk pergi. Namun, sece
berteriak hingga membuat Li
a Pak
apan kan?" tanyaku yang
ya telepon Pak Narto biar makanannya di
Maaf ya Pak Syarif. Saya makan di warung Bu Narto saja" katan
u bisa menemaninya sarapan. Sialnya jam mengajarku masih kurang setengah jam lagi. Aku tidak mungkin meninggalkan
egera berlari ke warung Bu Narto menemani bidadariku sarapan? Bagaimanapun a
at jam dengan harapan pukul delapan segera tiba. Entah mengapa jarum jam
a masalah??" tanya Andika yang
gak ada" u
ek lagi PMS. Apa lagi ditagih
ika" ucapku sambil m
arangan? Kamu nggak kayak bi
erhatia
merhatiin. Maklum jomblo kelas atas. Hahahahaha
a berani sekali mengejekku. Huh... andai saja aku ti
gan Andika, aku melewatkan waktu sepuluh menit mengakhi
suk ke kelas. Aku berpesan agar mereka bergegas karena aku khawa
k jauh entah mengapa terasa lama sekali ku gapai. Apa kakiku semakin pendek hingga berlari saja sam
orang kesetanan padahal biasanya aku santai-santai saja kesini. Aku bisa bernafas le
..." pa
k di kursi sebelah tempat duduk Lia. Seperti kemari
udah selesai menga
rapannya?" tanyaku karena melih
ata Bu Narto baru buka.
jawabku
untuk menemani Lia sarapan. Terima kasih Tuhan. Sering
di sini. Memangnya ibun
kolah. Saya berasa sudah tua di panggil
, lagi pergi ke Bandung selama
sedikit aneh mendengar ka
e gitu, Pak. Berhubung ini di sekolah, saya harus menggunakan bahasa Indones
sekolah pakai bahasa kamu. Yang
formal dong. Kayak lagi rapat deh" cibirnya
k dari tadi liati
ta "gue". Lia memutar kedua matanya dengan malas dan
sannya lontong pe
lan ini ya? Emang Pak Syari
riku, ucapku dalam hati dan rasanya a
diem,
itambah bakwan dua sama gorengan
Syarif tinggi besar begini. Butuh asupan kalori yang
udah kenyang deng
nanti jam sepuluh saya m
ya guru matematika itu terkesan galak, serius dan kaku, serta tak jauh-jauh dari kacamata dan rumus. Berbeda dengan Lia, gadis ini sangat rama
apa, Pak?" tany
a..
a sudah berapa?" kata Li
menikah" u
ng
erjatuh. Mungkin Lia kaget
kira Pak Syarif sudah nikah dan pu
engah memberi kode. Entah dia peka a
emu, kata Afgan. Kalau kata Nini
hku maunya
ek
Sejak kapan aku bisa ber
Ashanty, Pak. Bisa aja nyambun
duluan ya"
to dan mengeluarkan uang dua
" ucapku menerjemahkan
cahan lebih kecil, masih aja ngg
ga ribuan kok bawa uang gede mulu. Bu Narto baru bu
yar sekalian sama makanannya Pak S
arin aku lagi?"
Syarif kalau mau nambah, ambil aja. Tadi gue bayarnya dua puluh rib
erapa kali terlibat obrolan dengannya, aku dapat menangkap
engan Andika. Dika menyapa Lia dan langsung mencubit kedua pipin
dan itu membuat Bu Narto memekik kaget. Sialan
egan selanjutnya dimana Dika dan Lia malah berjalan beriri
acara PDKTku pada Lia. Aku tidak mau gagal.