icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

(BUKAN) PERJAKA TUA

Bab 3 THREE

Jumlah Kata:1176    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

brak..

dengan kasar. Aku yang saat ini dalam keadaan setengah sadar dari tidur tentu

Mau tak mau aku bangkit dari fase rebahanku, melangkah malas menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci

lek

gg

yang saat itu dalam keadaan tidak siap, tentu saja langsung terpental ke bel

traku menatap dua sosok manusia yang berd

el

aku jijik mendengarnya!" uca

usia tidak

gg

gi-lagi mendapat serangan mendadak, tentu saja tidak bisa menghindar. P

pa? Datang ke rumahku m

kali mendapat bogem mentah membuatku harus lebih s

anusia sok lugu!" maki Melanie sem

i. Bagaimana bisa mengerti jika mereka

u

u sudah memuku

u

u merusak acar

u

asih berani menye

u

tika

n aksi suami Melanie yang terus me

gannya menyentu wajahku yang sudah babak

dan suaminya. Ia berdiri dan aku ta

ak

e. Melihat hal itu tentu s

ak

ie, kali ini aku yang hampir bert

Kau pikir kau ini siapa hah?" tant

ak

t tindakannya, membuatku langsung bangkit

kau!!!" uca

bugg..

erbuatan suami Melanie. Ia boleh menghinaku, boleh memukulku, tapi tidak dengan

erlakuan kasar seperti tadi meskipun Emak salah. Namun, kita s

buggg...

. Entah sudah berapa kali aku melayangkan bogem mentahku padanya. Wajahnya yang semul

rr

ua netraku membola melihat kedatangan Pak Fathoni, ayah Melanie, bersama dua orang

a telah melakukan perbuatan tidak menyenan

piriku. Salah satu dari mereka mengambil borgol di

!" teriak Emak histeris. Emak berl

rena ikut andil saat merusak acara pernikahan anakku

k!!!" teria

Emak juga!" ucapku sembari

eperti itu kepadanya. Terkesan seperti mengejekku atau memang dia suka melihatku memohon seperti i

nya Melanie membuat Pak Fatho

cap Pak Fathoni dengan telunjuk

ih tidak dapat mencerna ucapan Ayahnya ya

u?" tanya M

h akan mengabulkan permintaan mereka? Jangankan mengabulkan, mendengarkan saja Ayah t

kali lagi. Kali ini aku menjatuhkan tubuhku di

engan tindakanku barusan. Namun, ternyata dugaa

ak akan bisa hidup nyaman di penjara nanti. Hahaha

Jika hanya aku yang diseret, aku tidak masalah. Tapi ini juga menyeret

ngahnya disusul Melanie dan suaminya. Mereka

Fathoni saat meninggalkan rumahku. Berbinar sep

." pang

i yang tadi memegangi tanganku berjalan menghampiri Emak. Ia sedikit membungkuk dan bi

olisi. Tenang saja! Kami tidak akan bertindak kasar. Emak jangan takut. Saya pas

berdampingan dengan polisi itu. Akupun bangki

dan wajah babak belur. Sungguh aku seperti

i depan rumahku. Beberapa dari mereka sengaja merekam dan memotret ka

etika kami sudah duduk beri

leh ke arah Emak. Ku lihat Emak kembali mene

ku. Karena aku rasa Emak mem

tidak memaksamu untuk datang ke acara pernikahan Melan

mengusap punggung Emak perlahan

h. Sudah jangan

ak tidak mau masa depanmu hancur, Syarif" ucap

merasa bersalah. Kita jalani saja prosesnya sembari berdoa kepad

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka